Ganjil Genap Jakarta 30 Oktober 2025, Awas Ada Demo Buruh
30 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pramono Anung mengatakan proyek galian serta tamu negara menjadi biang kerok atau penyebab macet Jakarta
 
                                             
                        Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Macet di Jakarta tidak menunjukan tanda-tanda akan membaik. Bahkan cenderung memburuk dari hari ke hari.
Terutama ketika jam-jam orang sibuk berkegiatan. Seperti pergi bekerja ke kantor serta bersekolah.
Tentu macet Jakarta membuat masyarakat gerah. Sebab seluruh kegiatan yang ada jadi terhambat.
Mendengar hal tersebut Pramono Anung Wibowo, Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab padatnya lalu lintas.

Misal proyek galian atau pekerjaan lapangan yang mangkrak di sejumlah lokasi membuat macet Jakarta semakin parah.
“Seperti kemarin kami secara khusus mengadakan rapat. Pekerjaan di Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, penggalian kabel dan sebagainya ini yang mengganggu,” ungkap Pramono Anung di Antara, Kamis (12/06).
Oleh sebab itu Pramono meminta adanya koordinasi lebih intensif dengan kementerian lembaga terkait.
Mengingat ia menilai kalau keberadaan galian terbengkalai yang tetap dipagari atau diberi penyekat memperburuk arus lalu lintas.
Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta agar lokasi proyek yang tidak aktif segera dibuka untuk mengurangi penumpukan kendaraan.
Jika pekerjaan galian belum dilanjut, Pramono mengatakan seyogianya bedeng atau penyekat di proyek bisa dibuka.
“Supaya tidak menimbulkan kemacetan. Ini yang saya minta untuk ditertibkan,” Pramono Anung menegaskan.
Lebih jauh Pramono menekankan perlu adanya integrasi kerja antar instansi. Termasuk dengan kementerian pusat dalam pengaturan maupun penjadwalan proyek infrastruktur agar tidak saling tumpang tindih.
“Kami sedang upayakan agar koordinasi lintas kementerian dan lembaga diperkuat. Jangan sampai proyek pusat bikin macet daerah, tetapi tidak ada solusi,” pungkas dia.
Di sisi lain tamu negara juga disebut-sebut menjadi salah satu biang kerok macet di Jakarta. Sebab perjalanan masyarakat terganggu.
“Memang harus terus terang kalau ada kejadian-kejadian khusus seperti tamu negara, habis banjir, kecelakaan dan sebagainya kemacetan masih menjengkelkan,” tutur Pramono Anung.
Sementara itu DPRD DKI Jakarta mengatakan kalau kebijakan ganjil genap (gage) kurang efektif guna mengatasi macet Jakarta.
Dwi Rio Sambodo, Anggota DPRD DKI Jakarta menilai bahwa ganjil genap Jakarta hanya solusi jangka pendek.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah dan para pemangku kebijakan perlu menyiapkan strategi lain.
“Permasalahan kemacetan Jakarta adalah soal struktural bukan sekedar teknis rekayasa lalu lintas,” ungkap Rio dalam kesempatan terpisah.
Rio menemukan bahwa banyak masyarakat memilih untuk membeli dua kendaraan untuk menghindari ganjil genap Jakarta.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 Oktober 2025, 06:00 WIB
29 Oktober 2025, 06:00 WIB
27 Oktober 2025, 06:00 WIB
24 Oktober 2025, 14:00 WIB
24 Oktober 2025, 06:00 WIB
Terkini
30 Oktober 2025, 11:00 WIB
Harga Jaecoo J5 EV akan diumumkan pada pekan depan atau lebih tepatnya pada 3 November 2025 mendatang
30 Oktober 2025, 10:00 WIB
Andre Mulyadi yang dikenal sebagai direktur IMX (Indonesia Modification EXpo) masuk jajaran pengurus IMI
30 Oktober 2025, 09:00 WIB
Chery Indonesia buka peluang ekspor Tiggo Cross CSH ke Australia menyusul adanya penambahan investasi
30 Oktober 2025, 08:20 WIB
Mitsubishi Destinator dilengkapi beragam fitur terkini untuk membantu pengemudi saat harus menerabas hujan
30 Oktober 2025, 07:00 WIB
Geely memastikan bakal menambah jumlah dilernya di beberapa kota besar untuk memudahkan masyarakat bertransaksi
30 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta akan tetap digelar meski buruh berencana melakukan aksi demo besar-besaran di beberapa titik
30 Oktober 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta tersebar di Ibu Kota hari ini 30 Oktober 2025, berikut rangkumannya
30 Oktober 2025, 06:00 WIB
Memasuki akhir bulan, pengendara masih bisa menemukan SIM keliling Bandung yang berada di dua lokasi berbeda