Ini Jenis Mobil yang Banyak Dipakai di Jepang, LCGC Negeri Sakura
30 September 2025, 18:17 WIB
Ada anggapan bahwa insentif mobil hanya dinikmati orang kaya atau konsumen menengah ke atas, ini kata pengamat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Relaksasi pajak atau PPnBM DTP buat LCGC (Low Cost Green Car) sempat diberikan pemerintah selama masa pandemi sampai jelang akhir 2022 guna mendorong daya beli masyarakat. Namun sudah berhenti pada Oktober 2022.
Melihat pasar otomotif yang lesu, insentif bisa kembali diterapkan. Mengingat mobil jenis LCGC masih banyak diminati masyarakat.
Karena rangkaian kebijakan tersebut membuat harga jual mobil jadi lebih kompetitif dan harapannya bisa dinikmati masyarakat luas. Sempat muncul anggapan bahwa insentif mobil hanya dinikmati orang kaya.
Riyanto, Pengamat Otomotif LPEM UI (Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia) mengungkapkan bagaimana insentif seperti PPnBM DTP LCGC (Low Cost Green Car) berpengaruh pada industri di sektor lain dan tenaga kerjanya.
“Sekarang isunya kalau insentif fiskal, ini mobil dipakai orang kaya. Jangan salah, indsutri mobil itu komponen lokalnya terutama LCGC sudah 80 persen, jaringan Supply Chain dari industri mobil kita sudah sampai ke UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),” ucap Riyanto di kantor Kemenperin, Rabu (10/7).
Ia menegaskan pada akhirnya insentif fiskal seperti PPnBM LCGC akan dinikmati masyarakat pekerja di bidang tersebut, bukan pihak produsen.
Mundur ke 2013, pemerintah mewajibkan produsen mobil murah untuk menggunakan komponen lokal sampai 80 persen guna mendorong industri dalam negeri.
Komponen tersebut di antaranya adalah penggerak utama atau Power Train yang mencakup mesin, transmisi dan axle.
Sehingga pabrikan yang ingin mengikuti program tersebut perlu merealisasikan komponen otomotif dalam negeri dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Hal itu diawasi pemerintah lewat surveyor independen.
Kemudian pada 2014, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) mengungkapkan bahwa ada 846 UKM (Usaha Kecil Menengah) bidang onderdil yang menyumbang 86 komponen LCGC Daihatsu Ayla, dipamerkan YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra) di gelaran IIMS 2014.
UKM mendistribusikan komponen mobil seperti door handle, hanger engine, karpet mobil serta sabuk pengaman. Kemudian dipasok ke perusahaan otomotif seperti Toyota dan Daihatsu.
Pada akhirnya Riyanto meyakini relaksasi pajak khususnya buat LCGC akan dinikmati masyarakat termasuk kelas menengah. Lalu harga jual kompetitif diharapkan dapat mendorong penjualan domestik.
“Orang-orang kalau sudah cukup misal rumah dan kebutuhan di rumah ada, jika punya uang lebih pasti mau beli mobil,” pungkas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 September 2025, 18:17 WIB
19 September 2025, 09:00 WIB
19 September 2025, 07:00 WIB
17 September 2025, 12:00 WIB
16 September 2025, 19:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi