Jetour T2 Sudah Terpesan 200 Unit, Mulai Dikirim Januari 2025
25 November 2025, 09:00 WIB
Toyota Indonesia ungkap alasan mengapa menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara sangat penting untuk industri
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Toyota Indonesia berharap penjualan mobil di Tanah Air bisa tetap tembus di atas 800.000 unit. Jumlah tersebut dinilai penting agar mempertahankan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Bila posisi tersebut hilang, maka berpotensi negatif terhadap industri Tanah Air di masa depan.
“Kalau pasar nomor 1 di Asia Tenggara sudah tidak lagi di Indonesia dikhawatirkan ekosistemnya bakal pindah. Terlebih negara lain memberi banyak kemudahan seperti Vietnam yang menurunkan PPNnya dari 10 menjadi 8 persen,” ungkap Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Selain itu pemerintah Malaysia juga disebut-sebut memberi insentif pada industri sejak masa pandemi Covid-19. Program ini berhasil membuat orang tertarik melakukan pembelian mobil baru.
“Sementara di Indonesia sebgian besar pajak daerah sangat bergantung pada penjualan mobil. Jadi ketika pasarnya turun, pendapatannya juga berkurang,” ungkapnya kemudian.
Oleh sebab itu Bob Azzam mengungkap bahwa wacana pemberian insentif kendaraan di 2026 berpotensi berdampak positif.
“Ya mudah-mudahan saja karena ketika Covid-19 pemerintah memberi insentif dan justru pendapatan negara naik. Sebab orang lebih banyak membeli kendaraan lalu membayar PPNBM 3 persen,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah mengaku sedang menyiapkan skema insentif atau subsidi baru buat 2026. Hal ini dilakukan demi menjaga industri otomotif nasional.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku, bakal menggandeng sejumlah pihak untuk membahas bantuan tersebut.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenko Ekon, Kementerian keuangan serta asosiasi seperti Gaikindo dan pelaku industri lainnya,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian di laman resmi Kemenperin, Senin (17/11).
Ia menilai bahwa industri otomotif melibatkan jutaan pekerja. Mulai dari pemasok komponen, logistik hingga jaringan penjualan dan bengkel resmi maupun tidak resmi.
Oleh sebab itu kehadiran pemerintah dinilai dapat membantu banyak, keberlangsungan industri otomotif di tahun depan.
Menperin menyatakan, usulan insentif 2026 akan disinergikan dengan agenda pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Termasuk rencana kelanjutan dan penyempurnaan insentif, untuk pembelian motor listrik yang sebelumnya sudah pernah diluncurkan pemerintah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 November 2025, 09:00 WIB
25 November 2025, 08:00 WIB
25 November 2025, 07:00 WIB
24 November 2025, 20:30 WIB
24 November 2025, 19:30 WIB
Terkini
25 November 2025, 17:29 WIB
Shell Indonesia dikabarkan sudah memasuki tahap akhir negosiasi dengan Pertamina untuk mendapatkan stok BBM
25 November 2025, 16:59 WIB
Seorang teknisi Yamaha asal Medan berhasil menyabet posisi ketiga dalam ajang WTGP 2025 beberapa waktu lalu
25 November 2025, 16:34 WIB
Mobil listrik Changan dipasarkan dengan status rakitan lokal, sudah memenuhi persyaratan TKDN 40 persen
25 November 2025, 14:00 WIB
Lamborghini Urus SE PHEV debut di Cina, disebut sebagai pasar yang potensial dan strategis buat mereka
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025
25 November 2025, 10:00 WIB
Target penjualan mobil sebesar 850 ribu unit disebut terlalu optimistis, Mitsubishi berikan prediksinya
25 November 2025, 09:00 WIB
Jetour T2 diklaim ramai diminati pengunjung GJAW 2025, bahkan sudah terpesan ratusan unit sejak diluncurkan