Nilai Kerusakan Halte Transjakarta Capai Puluhan Miliar
03 September 2025, 14:00 WIB
Pemerintah DKI jakarta kembali menggelar cara ruas jalan di DKI Jakarta akan berbayar dengan tarif resmi hingga Rp19.900
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan kembali mengeluarkan wacana Jalan Berbayar Elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Nantinya kebijakan tersebut akan dilakukan di jalan Sudirman dengan tarif hingga Rp19.900 .
Ide ini sebenarnya merupakan wacana lama dan telah sering digaung-gaungkan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Melalui sistem ERP diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas yang selalu menjadi masalah tersendiri.
Zulkifli, Kepala Unit Pengelola Sistem Jalan Berbayar Elektronik Dinas Pehubungan DKI Jakarta mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan dilakukan bertahap. Untuk tahap awal., Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar lelang untuk pembangunan ERP di Simpang CSW atau dekat MRT ASEAN hingga Bundaran HI. Lelang akan dilakukan pada 2022 dan dapat beroperasi pada 2023.
Tarif masing-masing jalan akan berbeda, tergantung pada kinerja ruas jalan di DKI Jakarta. Meski demikian, Ia menyebut bahwa rentang tarif akan berkisar dari Rp5.000 - Rp19.900 sehingga diharapkan tidak terlalu memberatkan masyarakat.
Dilansir dari Antara, Zulkifli telah mengusulkan 18 koridor ruas jalan sepanjang 174.04 Km yang akan menerapkan kebijakan tersebut. Ia telah memasukkan sistem jalan berbayar ke dalam Raperda tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ).
Ia pun yakin penerapan kebijakan ERP dapat mengurangi minat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Dengan demikan transportasi umum akan menjadi solusi sehingga kepadatan lalu lintas berkurang.
Selama ini Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan inovasi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Mulai dari 3 in 1 hingga kini penerapan ganjil genap di sejumlah ruas jalan. Seluruh kebijakan tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Berdasarkan data dari Numbeo, Jakarta masih menjadi kota termacet di Asia dengan menduduki posisi kedelapan. Hal ini karena Jakarta masih mendapatkan skor 254.63, lebih besar ketimbang Kota Tehran di Iran dan Banglore di India.
Sementara untuk kota paling macet di Asia saat ini diduduki oleh Colombo di Sri Lanka yang meraih skor 307.66 poin,. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi ketimbang New Delhi di India yang merupakan kota termacet kedua di Asia dengan skor 285.05 poin. Sedangkan diperingkat ketiga ada Sharjah, Uni Emirat Arab 283.43 poin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 September 2025, 14:00 WIB
28 Agustus 2025, 13:00 WIB
25 Agustus 2025, 14:01 WIB
22 Agustus 2025, 11:00 WIB
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Terkini
08 Oktober 2025, 13:00 WIB
Mazda Indonesia siapkan model baru untuk menggantikan model Mazda 6 yang sudah tidak diproduksi lagi
08 Oktober 2025, 12:00 WIB
Penertiban truk ODOL diyakini tidak menimbulkan kerugian ekonomi dan bantu perbaiki kesejahteraan pengemudi
08 Oktober 2025, 11:00 WIB
Demi mengatasi kelangkaan BBM yang sudah berjalan lama, BP AKR segera mematangkan kerja sama dengan Pertamina
08 Oktober 2025, 10:00 WIB
Pertamina beri sinyal untuk memperpanjang kerja sama mereka dengan skuad VR46 Racing Team di ajang MotoGP
08 Oktober 2025, 09:00 WIB
Polisi memberikan sanksi pengemudi di Jepang apabila mengalih-fungsikan mobil pribadi jadi taksi online
08 Oktober 2025, 08:00 WIB
Jalan tol MBZ diperbaiki sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik selama pekerjaan dilakukan
08 Oktober 2025, 07:00 WIB
Cara mengurus SIM hilang di awal Oktober 2025 sebenarnya masih cukup dimudahkan karena bisa dilakukan tanpa tes
08 Oktober 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung hari ini menjadi salah satu alternatif ketika Anda ingin mengurus dokumen berkendara