Galian Mulai Rampung, Kemacetan di TB Simatupang Mulai Berkurang
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
Numbeo merilis data 10 kota paling macet di Asia pada 2021 dan Jakarta menempati posisi delapan meskipun sudah tampak parah
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Jalanan di Jakarta kerap dikeluhkan warganya karena kemacetan yang panjang. Bukan hanya banyaknya kendaraan, namun kadang diperparah dengan adanya pembangunan dan pedagang kaki lima.
Walaupun kemacetan jalan-jalan di Jakarta terlihat cukup parah, namun sejatinya masih banyak kota di Asia yang memiliki tingkat kemacetan parah. Bahkan jauh lebih mengerikan daripada Ibu Kota.
Mengutip Databoks dari Numbeo yang menghitung data skor Indeks Kemacetan Lalu Lintas. Berikut 10 kota paling macet di Asia 2021.
Disebutkan bahwa Colombo, Sri Lanka adalah kota paling macet di Asia dengan skor 307.66 poin pada tahun ini.
Lalu di bawahnya dihuni New Delhi, India yang menjadi kota termacet kedua di Asia dengan skor 285.09 poin. Kemudian ada Sharjah, Uni Emirat Arab 283.43 poin di tempat ketiga.
Juga ada Kolkata, India dan Dhaka, Bangladesh yang menjadi kota termacet keempat dan kelima di Asia. Perolehan poinnya 275.27 dan 267.48 untuk Kolkata dan Dhaka.
Kota Manila, Filipina dan Mumbai, India menempati urutan selanjutnya dengan skor 258.1 juga 255.22 poin. Dalam peringkat 10 besar kota termacet di Asia, setidaknya terdapat empat kota di India yang masuk.
Artinya jika Anda berencana untuk menyambanginya, pikirkan lagi baik-baik. Paling tidak jika terpaksa ke sana, kesabaran Anda akan diuji benar-benar.
Jakarta sendiri menempati urutan kedelapan sebagai kota termacet di Asia dengan skor 254.63 poin. Walaupun dalam beberapa kesempatan, berkendara di Ibu Kota terasa sangat macet.
Kota Tehran, Iran dan Banglore, India menempati posisi sembilan dan sepuluh dengan raihan 253.44 dan 247.58 poin. Dua kota tersebut di atas tingkat kemacetannya masih lebih baik dari Jakarta.
Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan Indeks Kemacetan Lalu Lintas di atas, terdapat beberapa indikator. Adapun penghitungannya melibatkan waktu yang dihabiskan di jalan, tingkat ketidakpuasan perjalanan, hasil CO2 dan ketidakefisienan selama kemacetan terjadi.
Menghadapi jalanan macet bisa meningkatkan emosi dan memicu stres. Kemacetan jalan pada umumnya disebabkan karena banyaknya kendaraan tidak sebanding dengan kapasitas jalan.
Selain itu, kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, membuat kemacetan seolah tidak memiliki solusi. Sedangkan transportasi publik sering dianggap belum memadai.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
25 September 2025, 07:57 WIB
18 September 2025, 08:00 WIB
16 September 2025, 07:00 WIB
25 Agustus 2025, 07:00 WIB
Terkini
22 November 2025, 17:34 WIB
Toyota Veloz Hybrid EV meluncur di GJAW 2025 dengan berbagai keunggulan yang menggoda para pengunjung
22 November 2025, 16:47 WIB
Chery dikabarkan tengah bernegosiasi dengan pihak pabrik Handal untuk menambah investasi di Indonesia
22 November 2025, 11:00 WIB
Toyota Urban Cruiser hadir di Indonesia dengan harga Rp 759 juta dan masih diimpor secara utuh dari India
22 November 2025, 10:00 WIB
BYD kembali berpartisipasi di GJAW 2025 untuk menuai kesuksesan dengan menampilkan mobil listrik unggulan
22 November 2025, 09:00 WIB
Ford Everest Titanium 25th Anniversary Edition resmi meluncur di GJAW 2025 dengan jumlah yang terbatas
22 November 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid diserahkan kepada tiga konsumen pertama yang melakukan pemesanan di GIIAS 2025
22 November 2025, 07:00 WIB
Mobil konsep VinFast VF Wild dan EV Limo Green hadir untuk pertama kalinya di Indonesia melalui GJAW 2025
21 November 2025, 21:43 WIB
Mitsubishi New Pajero Sport memiliki sejumlah kualitas yang membuatnya patut jadi pertimbangan kaum hawa