BYD Makin Gencar di Asia Tenggara, Produsen Jepang Wajib Waspada
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Jadi satu dari beberapa opsi menekan emisi, Toyota bicara potensi mobil hidrogen dipakai di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik dan hybrid merupakan dua opsi yang sedang gencar diperkenalkan di Tanah Air guna menekan emisi karbon. Namun sebenarnya masih ada pilihan lain sedang dikembangkan.
Misal mobil hidrogen yang di Jepang sudah cukup banyak digunakan. Sekadar informasi jenis kendaraan ini menggunakan gas hidrogen sebagai bahan bakar.
Di pasar global beberapa produsen otomotif mengimplementasikan teknologi hidrogen atau fuel cell untuk kendaraan besar karena diklaim lebih efisien untuk membawa muatan berat.
Hanya saja infrastruktur mobil hidrogen masih terbatas. Namun Toyota melihat tetap ada potensi kendaraan ini digunakan di Tanah Air.
Belum lama ini PT PLN (Persero) sudah mulai mengembangkan HRS atau Hydrogen Refueling Station atau stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia.
Sekarang ada 21 unit GHP (Green Hydrogen Plant) diresmikan di beberapa wilayah Indonesia guna mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan berbasis hidrogen.
Toyota sendiri sudah memiliki lini kendaraan hidrogen atau FCEV (fuel cell electric vehicle) yang dijual secara global yakni Mirai.
Berangkat dari hal tersebut, Anton Jimmi Suwandy selaku Marketing Director PT TAM (Toyota Astra Motor) mengatakan pihaknya pasti akan membuka potensi demi mencapai netralitas karbon.
“Hidrogen hijau saya rasa akan bisa memberikan solusi buat fuel cell tapi pasti butuh infrastruktur. Nanti kita lihat ke depan trennya seperti apa,” ungkap Anton di sela acara Media Gathering Toyota di Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
Ia menegaskan apapun teknologi untuk mengurangi emisi harus didukung, tidak terbatas pada mobil listrik saja namun hybrid sampai hidrogen.
“Kita tidak mengatakan teknologi mana yang paling baik semua adalah baik pada dasarnya. Tinggal nanti bagaimana setiap market itu membutuhkan apa, kalau dari Toyota kita usaha berikan semua opsi,” tegas Anton.
Sekadar informasi PLN sebelumnya telah memproyeksi bahwa produksi hidrogen hijau bakal jadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan di masa mendatang.
Untuk mendukungnya perlu ada infrastruktur atau ekosistem memadai. Pom hidrogen yang dibangun PLN saat ini diharapkan menjadi dorongan bagi produsen otomotif memproduksi mobil hidrogen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 20:00 WIB
03 Juli 2025, 09:00 WIB
02 Juli 2025, 22:30 WIB
02 Juli 2025, 22:00 WIB
02 Juli 2025, 14:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat