Pindad Maung Siap Diproduksi Massal, Tunggu Sertifikasi Kemenhub

Pindad Maung siap diproduksi massal untuk penuhi pasar di Tanah Air namun masih menunggu sertifikasi Kemenhub

Pindad Maung Siap Diproduksi Massal, Tunggu Sertifikasi Kemenhub

KatadataOTO – PT Pindad (Persero) tengah melakukan persiapan agar dapat meluncurkan Maung MV3 ke masyarakat umum. Pasalnya selama ini kendaraan taktis tersebut baru bisa dimiliki kalangan tertentu seperti TNI dan para pejabat.

Namun untuk mencapainya tidaklah mudah karena PT Pindad harus menyelesaikan beragam sertifikasi ke Kementerian Perhubungan. Bila rampung maka mobil baru bisa dijual secara bebas.

“Kami sedang menyiapkan sertifikasi Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB),” ungkap Prima Kharisma, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad dilansir Antara (27/02).

Proses sertifikasi Pindad Maung di Kementerian Perhubungan diharapkan bakal rampung di akhir bulan ini.

Pindad Maung MV3
Photo : @PT_Pindad
“Bila proses sertifikasi sudah selesai maka langkah berikutnya adalah ke produksi massal," jelasnya kemudian.

Ia pun mengatakan bahwa keputusan Pindad untuk memasarkan Maung secara bebas karena melihat tingginya minat terhadap produk tersebut. Terlebih Presiden Prabowo Subianto menjadikan Maung sebagai kendaraan operasional kepresidenan.

Namun dirinya menegaskan bahwa Maung yang diproduksi secara massal akan memiliki beberapa perbedaan. Tujuannya adalah agar terasa lebih nyaman saat digunakan di jalanan.

Sayang dirinya menolak menyampaikan perkiraan harga dari produk tersebut.

Pindad Maung MV3 Garuda Limousine atau yang biasa dikenal Maung Garuda merupakan hasil produksi PT Pindad. Kendaraan ini sudah menggunakan komponen lokal sebesar 70 persen sementara 30 persen lainnya masih diimpor dari negara asing.

Menteri kompak siap pakai maung
Photo : Instagram/PT_Pindad

Bobot dari Pindad Maung adalah 2,95 ton dengan dimensi P x L x T di 5,05 m x 2,06 m x 1,87 m. Khusus unit yang dipakai presiden, mobil sudah dibalut material Composite Armor sehingga tahan amunisi kaliber 7,62 x 51 mm NATO Ball dan kaliber 5,56 x 45 mm M193 dipadukan kaca anti peluru level B5/B6.

Beralih ke jantung mekanis, PT Pindad membekali MV3 Garuda Limousine dengan mesin bertenaga 199 hp, disalurkan lewat transmisi otomatis delapan percepatan. Sedangkan kecepatan maksimumnya diklaim 100 km/jam.


Terkini

news
SIM Keliling Jakarta

Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini 16 September, Ada 5 Tempat

Lima tempat SIM keliling Jakarta tersedia hari ini, simak informasinya lengkap dengan syarat dan biaya

news
Ganjil genap Jakarta 15 September 2025

Ganjil Genap Jakarta 16 September 2025, Puluhan Jalan Terdampak

Ganjil genap Jakarta 16 September 2025 digelar di puluhan ruas jalan Ibu Kota untuk hindari kemacetan

news
Metro Indah Mall Jadi Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini

Metro Indah Mall Jadi Salah Satu Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini

Masyarakat di Kota Kembang, dapat memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung yang dihadirkan oleh kepolisian

mobil
Aion UT Raup 2.000 SPK, Dikirim Oktober dan Sudah CKD

Aion UT Raup 2.000 SPK, Dikirim Oktober dan Sudah CKD

Mobil listrik Aion UT sudah mendapatkan lebih dari 2.000 SPK, varian Premium disebut berkontribusi banyak

mobil
Harga Arcfox T1 Diungkap, Calon Pesaing BYD di Indonesia

Harga Arcfox T1 Diungkap, Calon Pesaing BYD Dolphin di Indonesia

Mobil listrik Arcfox T1 resmi diluncurkan dengan harga kompetitif, bakal masuk Indonesia tahun depan

news
Kecelakaan Bus RS Bina Sehat, Kemampuan Sopir Jadi Pertanyaan

Kecelakaan Bus RS Bina Sehat, Kemampuan Sopir Jadi Pertanyaan

Sebuah kecelakaan terjadi melibatkan satu bus RS Bina Sehat Jember, mengakibatkan delapan orang meninggal

news
Kemacetan TB Simatupang

Uji Coba Penambahan Lajur di TB Simatupang Bakal Dievaluasi Berkala

Uji coba penambahan lajur di TB Simatupang bakal dievaluasi secara berkala oleh pemerintah DKI Jakarta

motor
Delapan Bulan Tanpa Insentif, Begini Nasib Industri Motor Listrik

Insentif Tak Jelas, Industri Motor Listrik Bakal Dihantui PHK

Menurut Aismoli, industri motor listrik kian terhimpit akibat insentif dari pemerintah tak kunjung dicairkan