Penerimaan Bea Masuk Turun, Kendaraan Listrik Jadi Penyebab
08 Mei 2025, 07:00 WIB
Menteri Perindustrian tegaskan mobil hybrid tidak dapat subsidi pemerintah karena mengincar investasi
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menegaskan bahwa mobil hybrid tidak dapat insentif kendaraan listrik. Menurutnya teknologi tersebut belum masuk ke dalam ekosistem yang tengah dikembangkan.
Hal ini ia sampaikan saat pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Show (GJAW) 2023 beberapa waktu lalu. Ditegaskan bahwa mobil hybrid tidak mendapat bantuan subsidi pemerintah.
“Hybrid bukan ekosistem (kendaraan listrik). Ekosistem yang Indonesia miliki adalah baterai dan nikel sehingga tengah kami dorong,” ungkapnya (10/03).
Ia pun menambahkan bahwa alasan pemerintah memberikan bantuan pembelian adalah untuk mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya ada banyak negara memberikan insentif sehingga beragam pun tertarik berinvestasi.
“Kami harap dengan adanya percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik maka akan menarik investasi. Beragam pihak sudah diajak bicara dan mereka menunggu regulasi yang lebih kompetitif,” tegasnya.
Sayangnya besaran insentif untuk mobil listrik hingga kini masih belum disampaikan. Padahal yang berhak mendapat bantuan terbilang kecil yaitu hanya 39.500 unit atau 3.95 persen dari total penjualan kendaraan roda empat di Indonesia.
“Pengumuman besaran insentif untuk mobil listrik diumumkan pada tanggal 20-an. Berlaku untuk 39.500 unit,” tegasnya.
Electric vehicle yang mendapat subsidi pun tidaklah sembarangan karena ada beberapa aturan harus dipenuhi. Salah satunya adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 40 persen atau lebih dan produsen tidak menaikkan harga sampai Desember 2023.
Selain itu pembelinya pun dibatasi yaitu satu orang hanya boleh membeli sebanyak satu unit. Pembatasan dilakukan dengan menyesuaikan antara Nomor Induk Kependudukan serta Vehicle Identification Number (VIN).
Melihat ketatnya aturan tersebut maka tak semua pabrikan berkesempatan mendapat skema tersebut. Pasalnya saat ini baru Hyundai, Wuling dan DFSK yang telah memproduksi electric vehicle di Tanah Air.
Hyundai masih mengandalkan Ioniq 5 sejak 2022. Mobil ini memiliki desain futuristik berkat lampu utama Parametric Pixel LED Headlamps serta Front Center Garnish Hidden LED.
Sementara Wuling memiliki Air ev merupakan mobil listrik termurah karena banyak keunikan dibanding model lain. Salah satunya adalah hilangnya kunci serta tombol engine start dan menggantinya dengan proses baru.
DFSK menjadi pabrikan terbaru yang memproduksi melalui Gelora E. Kendaraan ini akan mengincar pasar fleet.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 07:00 WIB
05 Mei 2025, 19:00 WIB
01 Mei 2025, 17:00 WIB
14 April 2025, 07:00 WIB
25 Februari 2025, 23:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat