SPK Mitsubishi di GIIAS 2025 Lampaui Target, Andalkan Destinator
05 Agustus 2025, 16:00 WIB
Perwakilan Lepas, sub merek Chery Group ungkap perbedaan karakter pembeli mobil di Cina dengan Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Manufaktur Cina banyak melakukan penyesuaian strategi pasar ketika menghadirkan produk ke Indonesia. Sebab ternyata karakter konsumennya sangat berbeda.
Menurut perwakilan Lepas sebagai salah satu brand Tiongkok yang debut di dalam negeri, ada beberapa perbedaan unik antara konsumen Cina dan Indonesia.
“Di Cina, generasi muda seperti saya mereka sangat suka new energy vehicle (NEV atau kendaraan ramah lingkungan),” kata Ricky He, Deputy Country Director Lepas Indonesia di Tangerang, belum lama ini.
Kemudian cara bertransaksinya juga jauh berbeda dari konsumen Indonesia.
Masyarakat Indonesia, menurut pengamatan Ricky, lebih senang datang langsung ke diler untuk melihat kendaraan diinginkan.
Bahkan calon pelanggan rela membandingkan berbagai model dan harus mencoba langsung sebelum akhirnya yakin untuk melakukan pembelian.
“Ketika kita diskusi sama perwakilan di Indonesia, mereka bilang cara tersebut tidak cocok di sini,” ungkap Ricky.
Pembeli di Indonesia cenderung lebih suka berdiskusi langsung dengan tenaga penjual dan juga melakukan negosiasi seperti mendapatkan diskon atau potongan harga sebelum transaksi.
Bukti fisik seperti surat pemesanan kendaraan (SPK) jadi hal yang wajib didapatkan oleh pelanggan Tanah Air. Tidak seperti di Tiongkok.
“Jadi sangat berbeda dari di Cina. Saya sendiri kalau harus pergi dari toko ke toko, membandingkan kendaraan, itu sepertinya melelahkan,” kata Ricky.
Di Cina, Ricky mengatakan timnya tengah mengembangkan aplikasi untuk calon pembeli mobil Lepas buat melakukan pembelian kendaraan secara praktis melalui gawai.
Strategi tersebut tidak akan digunakan di Indonesia karena tidak sesuai.
“Tetapi generasi yang di atas saya, mereka belinya harus melihat langsung kendaraannya dan pegang dokumen (SPK), serta mencari diskon,” kata Ricky.
Jadi ada sejumlah tantangan perlu dihadapi Lepas untuk beradaptasi menjual kendaraan di dalam negeri.
Terlebih, sub merek dari Chery Group ini menyasar generasi muda penyuka kendaraan stylish untuk mobilitas sehari-hari di area perkotaan.
“Sebelum ke Indonesia, saya berdiskusi dengan banyak pihak. Hal yang paling penting, konsumen di sini memikirkan lifestyle dan pengalaman berkendara,” kata Ricky.
Target konsumen Lepas di Indonesia adalah mereka yang menginginkan pengalaman berkendara premium banderol kompetitif.
Sekadar informasi, Lepas memboyong tiga model andalan untuk diperkenalkan perdana di perhelatan GIIAS 2025 yaitu L4, L6 dan L8.
Lepas L8 jadi model yang diprioritaskan meluncur lebih dulu. Kemungkinan besar pakai teknologi plug-in hybrid electric vehicle karena dinilai potensial oleh Chery Group.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Agustus 2025, 16:00 WIB
05 Agustus 2025, 10:00 WIB
04 Agustus 2025, 22:00 WIB
04 Agustus 2025, 13:27 WIB
04 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
05 Agustus 2025, 19:00 WIB
Bahlil mengatakan kalau pemerintah berniat mengimpor lithium dari Australia buat bahan baku baterai EV
05 Agustus 2025, 18:00 WIB
Kejaksaan Agung sita lima mobil Riza Chalid setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus dugaan korupsi minyak
05 Agustus 2025, 17:00 WIB
Hyundai Stargazer EV punya peluang dikembangkan di Indonesia, dukung komitmen elektrifikasi pemerintah
05 Agustus 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi sukses meraup 4.110 SPK selama GIIAS 2025, Destinator menjadi aktor utama keberhasilan mereka
05 Agustus 2025, 15:40 WIB
Mobil listrik Volkswange ID Buzz dimodifikasi jadi makin elegan dan punya interior fungsional, ini detailnya
05 Agustus 2025, 14:00 WIB
BYD Zhengzhou baru saja merapat di Tanjung Priok, kapal tersebut dikabarkan mengangkut 7.000 mobil listrik
05 Agustus 2025, 13:00 WIB
Mekanik Auto2000 ungkap ada hal-hal sederhana yang menjadi penyebab indikator baterai Innova Zenix menyala
05 Agustus 2025, 12:00 WIB
Pemerintah bakal gandeng asosiasi pengemudi truk untuk membuat aturan zero odol yang akan dijalankan di 2027