Nissan dan Honda Tunda Pengumuman Detail Perjanjian Merger
03 Februari 2025, 12:00 WIB
Hyundai perkirakan penjualan mobil di Februari masih cukup landai namun memiliki potensi baik di bulan berikutnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Memasuki Februari 2025, Hyundai melihat bahwa penjualan mobil belum bergerak signifikan. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut memperkirakan pasar otomotif masih sekitar 60.000 hingga 70.000 unit.
Jumlah itu sebenarnya tidak terlalu jauh beda dengan rata-rata pasar di 2024. Hanya saja, mereka sedikit lebih optimis dengan kondisi pasar di 2025.
“Pasar di Februari sepertinya masih ada di angka 60.000 hingga 70.000 unit atau masih berkisar rata-rata di tahun lalu. Tapi ke depannya kami mengharapkan pasar otomotif Indonesia akan terus meningkat dan bisa mencapai di atas 900.000 di tahun ini,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia pada KatadataOTO (03/02).
Ia mengungkap bahwa Februari akan terjadi lebih banyak pemesanan kendaraan karena adanya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Namun dampak dari banyaknya SPK baru terasa di bulan berikutnya.
“Momentum pameran otomotif seperti IIMS dan lebaran diharapkan bisa berdampak positif di paruh pertama tahun ini,” tambahnya kemudian.
Ia pun menegaskan bakal menyiapkan sejumlah promo penjualan untuk menyambut kedua momen tersebut. Dengan demikian diharapkan penjualan kendaraan bisa tumbuh positif.
“Program penjualan akan disesuaikan dengan kebutuhan dari calon pembeli seperti program pembiayaan yang menarik,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo telah menetapkan target penjualan di 2025. Mereka optimis sedikitnya 850.000 unit bisa diserap pasar disertai potensi koreksi sampai 750.000 unit tetapi berpeluang naik ke 900.000 unit.
Hal ini karena industri otomotif juga masih akan menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan PPN 12 persen, opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta opsen BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Meski demikian pemerintah juga memberi insentif pada pasar otomotif. Termasuk buat mobil hybrid sebesar 3 persen.
“Ini (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat maupun daerah. Terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan serta PPh perorangan,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/1).
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Februari 2025, 12:00 WIB
03 Februari 2025, 08:00 WIB
02 Februari 2025, 17:00 WIB
31 Januari 2025, 22:00 WIB
30 Januari 2025, 23:00 WIB
Terkini
03 Februari 2025, 18:00 WIB
Kementerian ESDM melihat ada peluang Indonesia berkolaborasi dengan India, salah satunya di bidang EV
03 Februari 2025, 17:00 WIB
Pemerintah Riau menggelar pemutihan pajak kendaraan, masyarakat pun bisa segera memanfaatkan kelonggaran itu
03 Februari 2025, 16:03 WIB
Mobil listrik asal China ditawarkan dengan sejumlah keunggulan
03 Februari 2025, 15:00 WIB
PT JLM Auto Indonesia selaku APM Harley-Davidson di Indonesia optimis penjualan kendaraannya bisa naik
03 Februari 2025, 14:00 WIB
Pertamina Lubricants berminat bekerja sama dalam waktu lama dengan VR46, tim MotoGP binaan Valentino Rossi
03 Februari 2025, 13:41 WIB
Agus Suryonugroho ditunjuk menempati kursi Kakorlantas Polri buat menggantikan Aan Suhanan yang pensiun
03 Februari 2025, 12:00 WIB
Nissan dan Honda tunda pengumuman detail perjanjian merger menjadi pertengahan Februari karena beragam alasan
03 Februari 2025, 11:32 WIB
Mobil listrik murah Suzuki bakal isi segmen yang sama dengan Wuling Air ev, dikabarkan meluncur 2028