Honda akan Hentikan Sementara Produksi Mobil di Jepang dan Cina
19 Desember 2025, 11:00 WIB
Hyundai perkirakan penjualan mobil di Februari masih cukup landai namun memiliki potensi baik di bulan berikutnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Memasuki Februari 2025, Hyundai melihat bahwa penjualan mobil belum bergerak signifikan. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut memperkirakan pasar otomotif masih sekitar 60.000 hingga 70.000 unit.
Jumlah itu sebenarnya tidak terlalu jauh beda dengan rata-rata pasar di 2024. Hanya saja, mereka sedikit lebih optimis dengan kondisi pasar di 2025.
“Pasar di Februari sepertinya masih ada di angka 60.000 hingga 70.000 unit atau masih berkisar rata-rata di tahun lalu. Tapi ke depannya kami mengharapkan pasar otomotif Indonesia akan terus meningkat dan bisa mencapai di atas 900.000 di tahun ini,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia pada KatadataOTO (03/02).
Ia mengungkap bahwa Februari akan terjadi lebih banyak pemesanan kendaraan karena adanya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Namun dampak dari banyaknya SPK baru terasa di bulan berikutnya.
“Momentum pameran otomotif seperti IIMS dan lebaran diharapkan bisa berdampak positif di paruh pertama tahun ini,” tambahnya kemudian.
Ia pun menegaskan bakal menyiapkan sejumlah promo penjualan untuk menyambut kedua momen tersebut. Dengan demikian diharapkan penjualan kendaraan bisa tumbuh positif.
“Program penjualan akan disesuaikan dengan kebutuhan dari calon pembeli seperti program pembiayaan yang menarik,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo telah menetapkan target penjualan di 2025. Mereka optimis sedikitnya 850.000 unit bisa diserap pasar disertai potensi koreksi sampai 750.000 unit tetapi berpeluang naik ke 900.000 unit.
Hal ini karena industri otomotif juga masih akan menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan PPN 12 persen, opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta opsen BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Meski demikian pemerintah juga memberi insentif pada pasar otomotif. Termasuk buat mobil hybrid sebesar 3 persen.
“Ini (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat maupun daerah. Terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan serta PPh perorangan,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/1).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Desember 2025, 11:00 WIB
19 Desember 2025, 09:00 WIB
19 Desember 2025, 08:00 WIB
18 Desember 2025, 16:00 WIB
18 Desember 2025, 13:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 20:00 WIB
SUV Toyota RAV4 sebelumnya sudah terdaftar di DJKI, jadi calon mobil hybrid baru buat konsumen Indonesia
19 Desember 2025, 19:00 WIB
Kualitas Yamaha Xmax sudah teruji, usai dipakai Anshar untuk menempuh jarak 27 ribu kilometer dari Indonesia
19 Desember 2025, 18:00 WIB
MotoGP 2026 bakal banyak perbedaan, sebab para tim-tim memiliki susunan pembalap dan tampilan motor baru
19 Desember 2025, 17:00 WIB
VinFast VF e34 jadi model terbanyak yang diimpor ke pasar Indonesia, disusul mobil listrik VF 5 dan VF 3
19 Desember 2025, 16:00 WIB
Produsen oli Motul meraih banyak prestasi pada tahun ini yang memberikan motivasi tambahan pada 2026
19 Desember 2025, 15:00 WIB
Banyak konsumen potensial, fokus Chery saat ini adalah membuka lebih banyak diler di daerah luar Jakarta
19 Desember 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak jadi upaya mengurai kemacetan menjelang akhir pekan, berlaku di ruas jalan tertentu
19 Desember 2025, 13:36 WIB
KPK baru saja menangkap Ade Kuswara Kunang bersama beberapa orang lain dalam kegiatan OTT, Kamis (18/12)