Disalip BYD, Honda Ungkap Sebab Turunnya Penjualan di April 2025
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Di tengah lesunya penjualan mobil di Indonesia, Gaikindo berharap GIIAS 2024 bisa memberi dampak positif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Gelaran GIIAS 2024 sudah memasuki hari ketujuh. Sejumlah pabrikan meluncurkan produk anyar dalam pameran yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Selain itu terdapat sejumlah merek baru ikut melantai di sana. Membuat Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) berharap ajang tahunan tersebut bisa memberi dampak positif.
“Saya ingin dengan adanya GIIAS 2024 dapat menambah animo masyarakat untuk datang melihat. Tujuan utama agar menstimulus mereka buat membeli kendaraan,” ujar Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat ditemui disela-sla pameran..
Dia menilai pameran otomotif yang diselenggarakan bisa berperan besar dalam penjualan mobil di Tanah Air. Sebab saat ini kondisinya tengah lesu atau menurun.
Jadi dia berharap GIIAS 2024 mampu mendongkrak angka penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air. Dengan begitu mampu mencatatkan hasil lebih baik lagi.
“Tahun lalu dalam 11 hari terjual kira-kira 27 ribu mobil. Mudah-mudahan GIIAS 2024 bisa lebih baik atau paling tidak sama,” Nangoi melanjutkan.
Memang pasar otomotif terutama kendaraan roda empat sedang tidak baik-baik saja. Menurut data Gaikindo, penjualan Wholesales atau dari pabrik ke diler sepanjang semester satu berhenti di 408.012 unit.
Jumlah tersebut terkoreksi 19,5 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya di 2023 menyentuh angka 506.427 unit.
Sedangkan penjualan ritel berjumlah 431.987 unit atau turun sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.
Tentu jumlah di atas jauh dari yang diharapkan Gaikindo. Apalagi mereka menargetkan 1,1 juta kendaraan roda empat terjual di 2024.
Melihat fakta di atas, Nangoi ternyata tengah berkoordinasi dengan jajarannya buat membahas kembali target telah ditentukan.
“Kami akan coba lihat sebelum (GIIAS) berakhir. Apakah akan direvisi atau tidak, tapi kemungkinan besar akan revisi,” tegas Nangoi.
Di sisi lain Nangoi menjelaskan ada sejumlah faktor membuat penjualan mobil di Indonesia turun drastis. Salah satunya adalah karena krisis ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Lalu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut memberi tekanan. Kemudian pemilihan presiden 2024 juga menjadi batu sandungan.
Tak heran jika penjualan mobil di Indonesia pada semester satu 2024 turun drastis. Gaikindo pun berharap kondisi ini segera berlalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 10:00 WIB
14 Mei 2025, 09:00 WIB
14 Mei 2025, 07:00 WIB
12 Mei 2025, 11:00 WIB
08 Mei 2025, 12:06 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 14:00 WIB
Versi baru Toyota bZ4X bakal menggunakan nama baru, bakal meluncur lebih dulu untuk pasar Amerika Utara
14 Mei 2025, 13:00 WIB
Baru-baru ini Toyota dikabarkan berencana untuk mengakusisi merek mobil listrik asal Cina, yakni Neta
14 Mei 2025, 12:00 WIB
Fermin Aldeguer mendapat banyak pujian dari berbagai pihak usai meraih dobel podium di MotoGP Prancis 2025
14 Mei 2025, 11:00 WIB
BYD mendominasi 10 besar mobil listrik terlaris di April 2025, Sealion 7 menyumbangkan angka terbanyak
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Honda ungkap sebab turunnya penjualan di April 2025 ada banyak hal termasuk persiapan model baru untuk Indonesia
14 Mei 2025, 09:00 WIB
Penjualan Daihatsu di April 2025 mengalami penurunan cukup dalam namun masih berhasil kuasai podium kedua
14 Mei 2025, 08:00 WIB
BYD masih memimpin di April 2025, berikut kami rangkum data lengkap penjualan merek mobil Cina di April 2025
14 Mei 2025, 07:00 WIB
20 mobil terlaris April 2025 semakin beragam karena ada empat kendaraan listrik yang berhasil masuk daftar