Car Free Night Bakal Uji Coba 5 Juli 2025, Ini Lokasinya
02 Juli 2025, 21:00 WIB
Di tengah lesunya penjualan mobil di Indonesia, Gaikindo berharap GIIAS 2024 bisa memberi dampak positif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Gelaran GIIAS 2024 sudah memasuki hari ketujuh. Sejumlah pabrikan meluncurkan produk anyar dalam pameran yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Selain itu terdapat sejumlah merek baru ikut melantai di sana. Membuat Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) berharap ajang tahunan tersebut bisa memberi dampak positif.
“Saya ingin dengan adanya GIIAS 2024 dapat menambah animo masyarakat untuk datang melihat. Tujuan utama agar menstimulus mereka buat membeli kendaraan,” ujar Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat ditemui disela-sla pameran..
Dia menilai pameran otomotif yang diselenggarakan bisa berperan besar dalam penjualan mobil di Tanah Air. Sebab saat ini kondisinya tengah lesu atau menurun.
Jadi dia berharap GIIAS 2024 mampu mendongkrak angka penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air. Dengan begitu mampu mencatatkan hasil lebih baik lagi.
“Tahun lalu dalam 11 hari terjual kira-kira 27 ribu mobil. Mudah-mudahan GIIAS 2024 bisa lebih baik atau paling tidak sama,” Nangoi melanjutkan.
Memang pasar otomotif terutama kendaraan roda empat sedang tidak baik-baik saja. Menurut data Gaikindo, penjualan Wholesales atau dari pabrik ke diler sepanjang semester satu berhenti di 408.012 unit.
Jumlah tersebut terkoreksi 19,5 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya di 2023 menyentuh angka 506.427 unit.
Sedangkan penjualan ritel berjumlah 431.987 unit atau turun sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.
Tentu jumlah di atas jauh dari yang diharapkan Gaikindo. Apalagi mereka menargetkan 1,1 juta kendaraan roda empat terjual di 2024.
Melihat fakta di atas, Nangoi ternyata tengah berkoordinasi dengan jajarannya buat membahas kembali target telah ditentukan.
“Kami akan coba lihat sebelum (GIIAS) berakhir. Apakah akan direvisi atau tidak, tapi kemungkinan besar akan revisi,” tegas Nangoi.
Di sisi lain Nangoi menjelaskan ada sejumlah faktor membuat penjualan mobil di Indonesia turun drastis. Salah satunya adalah karena krisis ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Lalu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut memberi tekanan. Kemudian pemilihan presiden 2024 juga menjadi batu sandungan.
Tak heran jika penjualan mobil di Indonesia pada semester satu 2024 turun drastis. Gaikindo pun berharap kondisi ini segera berlalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Juli 2025, 21:00 WIB
02 Juli 2025, 14:00 WIB
02 Juli 2025, 11:00 WIB
01 Juli 2025, 23:30 WIB
01 Juli 2025, 15:18 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 23:30 WIB
Ada 11 daerah yang melakukan pemutihan pajak kendaraan bermotor di Juli 2025, salah satunya adalah Jakarta
02 Juli 2025, 23:12 WIB
Alex Marquez dari tim Gresini Racing mengalami cedera patah tulang pada bagian metakarpal dan blm tau
02 Juli 2025, 22:30 WIB
Honda tunda pembangunan pabrik mobil hidrogen baru di Jepang karena akibat banyaknya perubahan pasar
02 Juli 2025, 22:00 WIB
Untuk memodifikasi audio mobil listrik harus menggunakan amplifier khusus yang mempunyai sistem koneksi A2B
02 Juli 2025, 21:00 WIB
Car Free Night rencananya bakal dilakukan uji coba pada 5 Juli 2025 di jalan Sudirman hingga MH Thamrin
02 Juli 2025, 19:00 WIB
Berkat penampilan apiknya musim ini Marc Marquez diprediksi semakin dekat jadi juara dunia MotoGP 2025
02 Juli 2025, 18:00 WIB
Satu desain mobil yang diduga merupakan BYD Sealion 05 EV terdaftar di Indonesia, calon pesaing Neta X
02 Juli 2025, 17:00 WIB
Tidak hanya insentif, kemudahan akses infrastruktur juga jadi daya tarik agar orang beralih ke motor listrik