BMW Ogah Fokus Produksi EV, Tetap Buat Mobil Bensin juga Hidrogen
20 Mei 2025, 16:00 WIB
Penanganan limbah baterai harus diperhatikan oleh pabrikan mobil listrik, BYD masih cari rekanan di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik sudah jadi salah satu tren yang mulai diminati masyarakat saat ini. Kehadiran beragam model menarik serta kisaran harga mulai Rp 200 jutaan jadi daya tarik tersendiri.
Beragam pabrikan mulai datang tapi masih ada kendala lain dihadapi yakni penanganan limbah baterai mobil listrik. Hal tersebut juga jadi perhatian produsen pendatang baru asal Tiongkok yakni BYD.
Untuk memproses limbah baterai tentu pihak pabrikan tidak bisa bekerja sendiri. Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia menegaskan BYD masih cari rekanan untuk menangani hal tersebut.
“Sebagai salah satu leader teknologi baterai di dunia kita sudah punya solusi mumpuni seperti diterapkan di China. Tapi kita masih perlu pikirkan lagi skenario untuk di sini secara lokal,” ujar Jacob di acara Tech Auto Talk di IIMS 2024, Kamis (12/2).
Ia menjelaskan bahwa solusi disesuaikan di tiap market. Namun menurut Jacob BYD sendiri sudah biasa menangani kasus serupa di pasar global.
“Kita akan mencari partner atau rekanan untuk (penanganan) limbah baterai serta solusi terbaik di sini,” ujar Jacob.
Sekadar informasi BYD bermula sebagai perusahaan baterai di 1995. Dalam tiga tahun tidak hanya berfokus di China tapi juga luar negeri.
Kolaborasi pertama yakni pada 2000 bersama Motorola. Kemudian juga mensuplai baterai untuk Nokia.
Lalu di 2003 adalah pertama kali BYD masuk ke industri otomotif. Mobil pertama mereka yakni BYD F3, jadi salah satu yang terpopuler di China.
Saat ini BYD menawarkan tiga model buat pasar Indonesia yakni BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal. Harga ketiganya diungkap pada awal gelaran IIMS 2024.
Kompetitif karena ada di kisaran Rp 400 jutaan sampai Rp 700 jutaan. Bahkan sedan bertenaga listrik varian tertinggi dibanderol Rp 700 jutaan.
Jika dibandingkan rival yaitu Hyundai Ioniq 6 harga cukup jauh, karena mobil itu dilego Rp 1,1 miliar dan cuma tersedia dalam satu varian. Keduanya masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh dari negara asalnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Mei 2025, 16:00 WIB
18 Mei 2025, 10:00 WIB
16 Mei 2025, 17:37 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
20 Mei 2025, 17:00 WIB
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan 12 Mei 2025, Mazda konfirmasi perakitan lokasi SUV CX-30 di RI
20 Mei 2025, 16:00 WIB
BMW mengaku enggan fokus mengembangkan EV, mereka justru ingin tetap memproduksi mobil bensin dan hidrogen
20 Mei 2025, 15:00 WIB
Desain Xpeng P7 generasi baru mulai diperkenalkan dengan tampilan yang agresif dan sudah menggunakan platform baru
20 Mei 2025, 14:00 WIB
Pasar otomotif AS ikut menghadapi tantangan penjualan mobil baru di tengah ketidakpastian aturan tarif
20 Mei 2025, 12:53 WIB
Indonesia tempati posisi kedua penyumbang penjualan ritel Mitsubishi terbanyak di ASEAN sebanyak 71 ribu unit
20 Mei 2025, 12:48 WIB
Bagi penggemar balap para raja, ada kesempatan menonton gratis MotoGP Jepang atau Malaysia di tahun ini
20 Mei 2025, 11:00 WIB
Yamaha mengaku permintaan sparepart semakin meningkat imbas berkurangnya permintaan motor baru di Indonesia
20 Mei 2025, 10:00 WIB
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin tengah mengkaji untuk memberi insentif ke semua jenis kendaraan