BYD Masih Cari Rekanan untuk Penanganan Limbah Baterai di RI

Penanganan limbah baterai harus diperhatikan oleh pabrikan mobil listrik, BYD masih cari rekanan di Indonesia

BYD Masih Cari Rekanan untuk Penanganan Limbah Baterai di RI

KatadataOTO – Mobil listrik sudah jadi salah satu tren yang mulai diminati masyarakat saat ini. Kehadiran beragam model menarik serta kisaran harga mulai Rp 200 jutaan jadi daya tarik tersendiri.

Beragam pabrikan mulai datang tapi masih ada kendala lain dihadapi yakni penanganan limbah baterai mobil listrik. Hal tersebut juga jadi perhatian produsen pendatang baru asal Tiongkok yakni BYD.

Untuk memproses limbah baterai tentu pihak pabrikan tidak bisa bekerja sendiri. Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia menegaskan BYD masih cari rekanan untuk menangani hal tersebut.

“Sebagai salah satu leader teknologi baterai di dunia kita sudah punya solusi mumpuni seperti diterapkan di China. Tapi kita masih perlu pikirkan lagi skenario untuk di sini secara lokal,” ujar Jacob di acara Tech Auto Talk di IIMS 2024, Kamis (12/2).

Mobil Listrik BYD Seal
Photo : KatadataOTO

Ia menjelaskan bahwa solusi disesuaikan di tiap market. Namun menurut Jacob BYD sendiri sudah biasa menangani kasus serupa di pasar global.

“Kita akan mencari partner atau rekanan untuk (penanganan) limbah baterai serta solusi terbaik di sini,” ujar Jacob.

Sekadar informasi BYD bermula sebagai perusahaan baterai di 1995. Dalam tiga tahun tidak hanya berfokus di China tapi juga luar negeri.

Kolaborasi pertama yakni pada 2000 bersama Motorola. Kemudian juga mensuplai baterai untuk Nokia.

Lalu di 2003 adalah pertama kali BYD masuk ke industri otomotif. Mobil pertama mereka yakni BYD F3, jadi salah satu yang terpopuler di China.

Saat ini BYD menawarkan tiga model buat pasar Indonesia yakni BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal. Harga ketiganya diungkap pada awal gelaran IIMS 2024.

Logo Baru BYD
Photo : Istimewa

Kompetitif karena ada di kisaran Rp 400 jutaan sampai Rp 700 jutaan. Bahkan sedan bertenaga listrik varian tertinggi dibanderol Rp 700 jutaan.

Jika dibandingkan rival yaitu Hyundai Ioniq 6 harga cukup jauh, karena mobil itu dilego Rp 1,1 miliar dan cuma tersedia dalam satu varian. Keduanya masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh dari negara asalnya.


Terkini

mobil
Tesla

Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun

Insiden atau kecelakaan kerja ini terjadi di pabrik Tesla. Sang pekerja menuntut setelah dihantam robot hingga nyaris Rp 1 triliun

motor
Alva X Dominate

Alva Gandeng Dominate untuk Buat Apparel Berdesain Dinamis

Alva gandeng Dominate untuk menghadirkan apparel berdesain dinamis yang membuat mereka fokus ke gaya hidup

news
Kendaraan Sipil Diimbau Tak Pakai Sirine dan Strobo, ETLE Menanti

Mobil Pribadi Diimbau Tak Pakai Sirine dan Strobo, ETLE Menanti

Kakorlantas meminta kepada para masyarakat sipil agar tidak memasang sirine dan strobo pada kendaraan

news
Ganjil Genap Puncak Bogor

Ganjil Genap Puncak Bogor Kembali Berlaku Hari Ini, Cek Lokasinya

Jangan salah, ada ruas jalan yang terdampak aturan ganjil genap Puncak Bogor hari ini sampai Minggu (28/09)

otosport
Francesco Bagnaia

Francesco Bagnaia Incar Podium di Motegi, Pede Setelah Tes Misano

MotoGP Jepang 2025 jadi kesempatan buat Francesco Bagnaia menerapkan hasil ubahan saat tes di Misano

motor
Givi

GIVI Luncurkan Produk Baru di IMOS 2025, Makin Banyak Pilihan

GIVI luncurkan produk baru di IMOS 2025 untuk para pecinta touring sehingga pilihan jadi lebih banyak

motor
Yamaha

Yamaha Ubah Nasib Pemilik Mio M3 Asal Poso di IMOS 2025

Pemenang program Miliarder Yamaha 2025 diboyong pada ajang IMOS 2025 dan merupakan pengguna setia Mio M3

motor
Honda Bertekad Jual 5 Juta Motor Baru Sampai Penghujung 2025

Honda Bertekad Jual 5 Juta Motor Baru Sampai Penghujung 2025

Astra Honda Motor masih optimistis mampu meniagakan hampir 5 juta unit motor baru sampai akhir tahun nanti