Ada Peran BYD di Balik Proyek Mobil Listrik Apple
23 Oktober 2024, 17:00 WIB
Penanganan limbah baterai harus diperhatikan oleh pabrikan mobil listrik, BYD masih cari rekanan di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik sudah jadi salah satu tren yang mulai diminati masyarakat saat ini. Kehadiran beragam model menarik serta kisaran harga mulai Rp 200 jutaan jadi daya tarik tersendiri.
Beragam pabrikan mulai datang tapi masih ada kendala lain dihadapi yakni penanganan limbah baterai mobil listrik. Hal tersebut juga jadi perhatian produsen pendatang baru asal Tiongkok yakni BYD.
Untuk memproses limbah baterai tentu pihak pabrikan tidak bisa bekerja sendiri. Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia menegaskan BYD masih cari rekanan untuk menangani hal tersebut.
“Sebagai salah satu leader teknologi baterai di dunia kita sudah punya solusi mumpuni seperti diterapkan di China. Tapi kita masih perlu pikirkan lagi skenario untuk di sini secara lokal,” ujar Jacob di acara Tech Auto Talk di IIMS 2024, Kamis (12/2).
Ia menjelaskan bahwa solusi disesuaikan di tiap market. Namun menurut Jacob BYD sendiri sudah biasa menangani kasus serupa di pasar global.
“Kita akan mencari partner atau rekanan untuk (penanganan) limbah baterai serta solusi terbaik di sini,” ujar Jacob.
Sekadar informasi BYD bermula sebagai perusahaan baterai di 1995. Dalam tiga tahun tidak hanya berfokus di China tapi juga luar negeri.
Kolaborasi pertama yakni pada 2000 bersama Motorola. Kemudian juga mensuplai baterai untuk Nokia.
Lalu di 2003 adalah pertama kali BYD masuk ke industri otomotif. Mobil pertama mereka yakni BYD F3, jadi salah satu yang terpopuler di China.
Saat ini BYD menawarkan tiga model buat pasar Indonesia yakni BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal. Harga ketiganya diungkap pada awal gelaran IIMS 2024.
Kompetitif karena ada di kisaran Rp 400 jutaan sampai Rp 700 jutaan. Bahkan sedan bertenaga listrik varian tertinggi dibanderol Rp 700 jutaan.
Jika dibandingkan rival yaitu Hyundai Ioniq 6 harga cukup jauh, karena mobil itu dilego Rp 1,1 miliar dan cuma tersedia dalam satu varian. Keduanya masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias impor utuh dari negara asalnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Oktober 2024, 17:00 WIB
23 Oktober 2024, 07:00 WIB
22 Oktober 2024, 22:00 WIB
22 Oktober 2024, 12:00 WIB
21 Oktober 2024, 15:18 WIB
Terkini
25 Oktober 2024, 10:00 WIB
Aldi Satya Mahendra akan mempersiapkan diri baik fisik maupun mental demi menghadapi musim balap 2025
25 Oktober 2024, 09:00 WIB
Wujud Mitsubishi DST Concept diungkap ke publik, hadir perdana di Philippine International Motor Show
25 Oktober 2024, 08:00 WIB
Hyundai menyambut positif target penjualan yang baru diumumkan Gaikindo karena dinilai lebih masuk akal
25 Oktober 2024, 07:00 WIB
Wuling menghadirkan berbagai program menarik selama GIIAS Semarang 2024 untuk menggoda para calon pembeli
25 Oktober 2024, 06:00 WIB
Masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan SIM Keliling Jakarta yang beroperasi dari lima lokasi berbeda hari ini
25 Oktober 2024, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta pada 25 Oktober 2024 dilangsungkan secara ketat meski menjelang akhir pekan
25 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ada dua lokasi SIM keliling Bandung yang masih bisa dimanfaatkan sebelum akhir pekan, berikut informasinya
24 Oktober 2024, 23:30 WIB
Hyundai bakal tetap kembangkan mobil hybrid walau tanpa adanya insentif yang menguntungkan dari pemerintah