BYD dan Denza Dominasi Pasar Mobil Listrik Indonesia di Awal 2025

BYD dan Denza menguasai 53 persen pasar mobil listrik di awal 2025 dengan penjualan mencapai 22.600 unit

BYD dan Denza Dominasi Pasar Mobil Listrik Indonesia di Awal 2025

KatadataOTO – Meski masih menjadi salah satu brand baru, BYD dan Denza telah menjadi salah satu pemimpin pasar di dunia otomotif Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya penjualan yang telah mereka torehkan dalam tujuh bulan terakhir.

Kedua merek itu berhasil menguasai 53,8 persen pangsa pasar EV. Kedua brand telah mencatatkan total penjualan lebih dari 22.600 unit.

Jumlah terdiri atas BYD sebanyak 16.400 unit sedangkan Denza membukukan lebih dari 6.200 unit. Pencapaian ini menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap kualitas dan inovasi BYD di pasar otomotif Indonesia.

Pencapaian itu membuat BYD berhasil duduk sebagai pabrikan mobil terbesar keenam di Indonesia. Sementara Denza menguasai posisi 13.

BYD Denza di GIIAS 2025
Photo : KatadataOTO

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang bersama-sama telah mendorong terwujudnya masa depan mobilitas hijau di Indonesia,” ungkap Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia (14/08).

Sambutan Positif di GIIAS 2025

Pada ajang GIIAS 2025, BYD dan Denza pun berhasil mendapat sambutan positif dari masyarkaat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemesanan selama pameran berlangsung.

Tak tanggung-tanggung, dari event tersebut keduanya berhasil mencatatkan 4.195 SPK.

“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia terhadap BYD selama GIIAS 2025 berlangsung. Dukungan dan kepercayaan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus menghadirkan produk serta pengalaman terbaik,” tambah Lunther.

Meski tidak disampaikan secara detail, banyaknya pemesanan tersebut dipercaya tidak lepas dari kehadiran produk baru mereka yaitu BYD Atto 1. Kehadiran model itu memang sangat menarik karena harganya yang sangat kompetitif.

BYD Atto 1
Photo : Istimewa

Perlu diketahui bahwa model tersebut hadir dengan dengan pilihan baterai 30,08 kWh dan 38,88 kWh. Masing-masing menawarkan jarak tempuh 300 km serta 380 km, melalui metode pengetesan NEDC (New European Driving Cycle).

BYD Atto 1 diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 55 kW atau 73 hp sementara torsi puncaknya mencapai 135 Nm. Meski terbilang mungil, mobil sudah dibekali oleh dua motor listrik sehingga mampu melesat dari diam hingga 50 km/jam dalam 4.9 detik.

Adapun kendaraan bisa dipacu hingga kecepatan maksimal 130 km/jam.


Terkini

mobil
BYD Atto 1

Alasan BYD Belum Umumkan Data Pemesanan Atto 1 

Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025

mobil
Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur di RI Tahun Depan

Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur 2026

Suzuki eVitara direncanakan meluncur tahun depan, bakal masuk Indonesia dengan status CBU terlebih dulu

motor
Honda EM1 e:

Sambut Hari Kemerdekaan, Honda EM1 e: Dapat Diskon Rp 17 Jutaan

Honda EM1 e: didiskon Rp 17 jutaan untuk pembelian peridoe 6 hingga 31 Agustus 2025 untuk sambut hari kemerdekaan

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta Tetap Berlaku Saat Gladi Upacara Kemerdekaan

Ganjil genap Jakarta dipastikan tetap berlaku meski ada gladi upacara kemerdekaan di sekitar Istana Merdeka

news
SIM Keliling Jakarta

Jadwal, Lokasi dan Biaya SIM Keliling Jakarta Hari Ini 14 Agustus

SIM keliling Jakarta dapat melayani prosedur perpanjangan SIM A dan C, berikut informasi selengkapnya

news
Wajib Catat Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 14 Agustus 2025

Wajib Catat Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 14 Agustus 2025

Warga di Kota Kembang bisa mendatangi SIM keliling Bandung hari ini untuk mengurus dokumen berkendara

mobil
Hyundai Stargazer Cartenz

Hyundai Bukukan 3.017 SPK di GIIAS 2025, Turun dari Tahun Lalu

Angka pemesanan Hyundai di GIIAS 2025 tembus 3.017 unit, turun sekitar 16,3 persen dari capaian GIIAS 2024

news
AHY Sebut Penertiban ODOL Tak Akan Berdampak ke Sektor Ekonomi

AHY Sebut Penertiban ODOL Tidak Ganggu Ekonomi

Pemerintah berniat memberantas keberadaan truk ODOL di Indonesia karena dinilai merugikan banyak pihak