Wajib Tahu, Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta Dipakai Buat Ini
02 Januari 2025, 07:00 WIB
Rudy Salim sebut penerapan PPN 12 persen bisa mendorong masyarakat kelas atas beralih dan menghindari pajak
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Rencana penerapan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen terus menjadi buah bibir. Disebut-sebut bakal membawa dampak negatif bagi semua sektor.
Satu di antaranya adalah harga mobil yang kian melambung. Terutama pada segmen kendaraan-kendaraan premium.
Dikatakan bahwa pelanggan di segmen atas paling terdampak dengan kenaikan pajak.
“Memang otomotif, apalagi premium atau luxury car itu sudah pasti jadi korban paling pertama. Sebab (konsumen di segmen ini) adalah masyarakat paling tidak rewel jika dikenakan kenaikan pajak,” ungkap Rudy Salim, CEO Prestige Motorcars saat ditemui di PIK 2.
Rudy mencontohkan, harga satu mobil Ferrari bisa terkerek cukup tinggi imbas kenaikan PPN 12 persen yang diterapkan tahun depan.
Dari semula dibanderol Rp 5 miliar, namun untuk pajaknya saja bisa mencapai Rp 12,5 miliar. Sehingga bila ditotal maka menyentuh Rp 17,5 miliar.
“Itu hanya modal dari kendaraan, dalam satu bisnis yang sempurna perusahaan bakal mencari keuntungan delapan persen, dipotong cost of fund tiga sampai empat persen, mungkin harga mobil Rp 17,5 miliar harus dijual Rp 18,5 miliaran,” lanjut Rudy.
Dikatakan bahwa jika hal tersebut terjadi, maka bos dari Prestige Motorcars ini khawatir para konsumen mereka membeli mobil premium di luar negeri.
“Mungkin jadi beli di Australia, Amerika dan negara-negara lain. Sebab di sana (dengan nominal di atas) masih bisa mendapatkan satu Ferrari, rumah serta fasilitas uang bensin selama dua tahun atau lebih,” tegas Rudy.
Oleh sebab itu dia berharap Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri mau meninjau ulang aturan penerapan PPN 12 persen di Januari 2025.
Ditakutkan bisa menimbulkan defisit pendapatan negara di tahun depan, karena masyarakat kelas atas diprediksi lebih memilih membelanjakan uangnya ke luar negeri.
“Saya khawatirkan adalah orang Indonesia tidak dapat menikmati hasil kerja keras di dalam negeri. Mungkin itu yang harus dihitung ulang,” pungkas Rudy.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Januari 2025, 07:00 WIB
01 Januari 2025, 08:00 WIB
30 Desember 2024, 21:00 WIB
30 Desember 2024, 20:00 WIB
27 Desember 2024, 10:00 WIB
Terkini
02 Januari 2025, 20:00 WIB
Tesla Cybertruck diklaim tangguh, berhasil redam dampak ledakan yang disebabkan oleh muatan peledak di kabin
02 Januari 2025, 19:28 WIB
Kecelakaan di Pekanbaru disebabkan karena sopir dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi alkohol dan narkoba
02 Januari 2025, 18:00 WIB
Sumber anonim internal mengungkapkan Toyota akan hidupkan kembali MPV lawas mereka, Previa sebagai EV
02 Januari 2025, 17:00 WIB
Chery Tiggo series terbaru sudah bisa dipesan dengan booking fee Rp 10 juta meski belum resmi diluncurkan
02 Januari 2025, 16:00 WIB
Prediksi mobil baru yang disinyalir masuk Indonesia di 2025, ada mobil listrik, hybrid dan konvensional
02 Januari 2025, 15:03 WIB
Mesin-mesin buatan pabrikan jepang yang banyak dikenal penggila balap
02 Januari 2025, 13:12 WIB
Tawarkan daya jelajah 450 km, Hyundai Creta EV akan meluncur lebih dulu di pasar India pertengahan Januari
02 Januari 2025, 12:00 WIB
Libur panjang biasanya diwarnai dengan banyak insiden kecelakaan sehingga menyebabkan klaim asuransi meningkat