Toyota Ingin Besaran Opsen Ditinjau Ulang Demi Tekan Harga LCGC
20 Desember 2024, 15:00 WIB
Toyota berharap insentif mobil hybrid yang diberikan pemerintah pada tahun depan bisa lebih besar lagi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri akan memberikan insentif mobil hybrid. Kebijakan baru tersebut bakal berjalan mulai Januari 2025.
Sementara buat besarannya mencapai tiga persen. Langkah itu dilakukan demi menggairahkan penjualan kendaran roda empat anyar.
Melihat hal tersebut TAM (Toyota Astra Motor) mengaku senang atas bantuan yang diberikan. Namun mereka beharap angkanya bisa ditambah lagi.
“Dibilang cukup atau tidak, saya rasa memang pasti ada potensi untuk lebih besar,” ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski begitu Anton menjelaskan bahwa Toyota mengaku tetap bersyukur karena pemerintah masih mau mengucurkan insentif mobil hybrid.
Sehingga mampu meningkatkan animo masyarakat buat mengadopsi kendaraan ramah lingkungan. Jadi dapat membantu menurunkan emisi gas buang.
“Sekarang sebenarnya sudah tinggi (minat masyarakat terhadap hyrbid), tetapi ini akan memberikan motivasi lebih kepada para konsumen,” lanjut Anton.
Hal senada turut dilontarkan oleh Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia). Dia menilai insentif mobil hybrid dari pemerintah masih bisa lebih besar.
“Tentu kita berharap lebih besar lagi, ini kan konsumen yang diberikan insentif supaya mereka beralih dari konvensional jadi elektrifikasi. Nanti lihat saja dampaknya seperti apa dan bagaimana pasar merespon,” kata Bob.
Kendati demikian Bob menghargai bantuan dari pemerintah. Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk perhatian terhadap industri otomotif di Tanah Air.
“Kita harus segera membangun pasar supaya ekosistemnya cepat di Indonesia. Jadi industri yang kuat ini dapat diteruskan masuk ke elektrifikasi,” tegas Bob.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 141/PMK.010/2021, mobil hybrid dikenakan tarif PPnBM sebesar 15-20 persen.
Setelah ditanggung pemerintah sebesar tiga persen, maka tarif PPnBM kendaraan ramah lingkungan satu ini menjadi 12-17 persen.
Di sisi lain Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) meminta kepada produsen buat segera mendaftarkan produk-produk mereka.
“Supaya tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati stimulus yang telah disiapkan oleh pemerintah,” kata Agus.
Agus mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 840 miliar demi memberikan insentif pada kendaraan roda empat hybrid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Desember 2024, 15:00 WIB
20 Desember 2024, 08:00 WIB
19 Desember 2024, 21:00 WIB
19 Desember 2024, 18:00 WIB
18 Desember 2024, 16:00 WIB
Terkini
20 Desember 2024, 15:00 WIB
Opsen berpeluang menjaga atau justru menambah harga LCGC, Toyota berharap besarannya ditinjau oleh Pemda
20 Desember 2024, 14:30 WIB
Proton eMAS 7 baru saja diluncurkan, mobil listrik tersebut mengandalkan basis dari produk Geely Galaxy E5
20 Desember 2024, 14:03 WIB
Neta Indonesia siap menjalani 2025 untuk memasarkan produknya meskipun ada kebijakan baru dari pemerintah
20 Desember 2024, 13:00 WIB
Ada dua lokasi penerapan ganjil genap Puncak guna mengurai kemacetan menjelang akhir pekan, ini lokasinya
20 Desember 2024, 10:00 WIB
Yamaha Aerox lawas masih tersedia di sejumlah diler meski varian Alpha sudah diluncurkan beberapa hari lalu
20 Desember 2024, 09:00 WIB
Puncak acara Motion 2024 digelar di Motoplex Sinergi SCBD, Jakarta Selatan dan diramaikan komunitas Piaggio
20 Desember 2024, 08:00 WIB
BYD menyambut baik insentif mobil hybrid yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai Januari 2025
20 Desember 2024, 07:00 WIB
Pemesanan Chery J6 berhasil tembus 1.000 unit dengan varian IWD mendominasi permintaan dari pelanggan