PEVS 2025 Ditargetkan Raih Nilai Transaksi Rp 450 Miliar
19 November 2024, 21:00 WIB
Digelar pada 22 - 31 juli mendatang, target PEVS 2022 dinyatakan sebesar Rp500 miliar dan berharap pada Aerobus
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Pameran kendaraan listrik PEVS 2022 akan menjadi literasi alat transportasi ramah lingkungan untuk masyarakat di Tanah Air. Selama 10 hari, acara tersebut akan menghadirkan berbagai teknologi terkini mengenai kendaraan listrik.
Dyandra Promosindo selaku penyelenggara mengatakan bahwa target PEVS 2022 mencapai Rp500 miliar. Menjadi menarik, karena besarannya angka di atas tidak sejalan dengan peserta.
Artinya peserta pameran tidak terdapat merek-merek besar asal Jepang. Sekalipun ada merek China yang bermodal besar yakni Wuling, namun mereka menyatakan tidak akan memasarkan produknya.
Wuling Air EV baru dibuka keran pemesanannya kemarin (11/07) dipastikan belum dipasarkan pada PEVS 2022. Mobil listrik mungil mereka baru resmi dijual pada kuartal 4 tahun ini.
“Untuk transaksi pada pameran kendaraan listrik pertama yang digelar oleh Periklindo ini, kami canangkan dapat menyentuh Rp500 miliar,” kata Rudi MF, Project Manager PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2022 di Jakarta (11/07).
Seperti disebutkan di atas, target transaksi terdengar cukup fantastis. Namun Hendra Noor Saleh selaku Project Director PEVS 2022 menyatakan angka tersebut cukup rasional.
“Sebenarnya angka Rp500 miliar tidak terlalu besar, karena meskipun belum banyak yang bisa melakukan penjualan namun terdapat satu peserta cukup besar. Aerobus itu menawarkan Skytrain yang nilainya cukup besar,” ucap pria yang akrab disapa Kohen.
Baca juga : Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2022 Diramaikan 50 Brand
Lebih lanjut skytrain atau kereta gantung yang ditawarkan Aerobus merupakan teknologi dari Amerika Serikat dan telah dibeli oleh China. Mereka menawarkan alat transportasi dan mengandalkan baterai di dalamnya.
Kepada TrenOto, Aswen S Utomo selaku Presiden Direktur PT Aerobus Skytrain mengatakan bahwa pihaknya menawarkan transportasi umum dengan beragam benefit.
“Aerobus tadinya mau produksi di Taiwan tapi saya tarik di sini, artinya akan produksi di Indonesia. Jarak paling idealnya 20 kilometer dan tidak perlu pembebasan tanah, hanya pada stasiunnya saja,” kata Aswen.
Dikatakan lebih lanjut bahwa biaya yang dibutuhkan untuk investasi Aerobus Skytrain lebih murah daripada LRT (Light Rapid Transit). LRT disebutkan membutuhkan investasi sekitar Rp60 miliar untuk 1 kilometer.
Logika sederhananya PEVS 2022 mengandalkan Aerobus untuk bisa mencapai target transaksi mereka. Aerobus sendiri diketahui tengah mengincar Surabaya dan Puncak, Bogor untuk membangun transportasi di sana.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 November 2024, 21:00 WIB
19 November 2024, 19:13 WIB
05 Mei 2024, 18:02 WIB
30 April 2024, 12:00 WIB
02 Agustus 2022, 15:41 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km