Video Oknum Polisi Tarik Pungli di Jakarta Timur Tersebar
12 Agustus 2024, 14:00 WIB
Polisi dilarang tilang manual ketika ada pelanggaran demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Kepolisian Republik Indonesia tengah berupaya untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik pada mereka. Beragam cara pun dilakukan khususnya terkait pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Salah satunya adalah anggota polisi dilarang tilang manual. Pelarangan ini diharapkan tidak ada lagi anggota yang menyalahgunakan wewenang dan ketidaktahuan masyarakat untuk melakukan pungutan liar (pungli).
Larangan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu. Ia bahkan menegaskan bahwa anggotanya hanya diperbolehkan menegur pelanggar dan melakukan edukasi.
“Lakukan langkah-langkah edukasi. Kalau ada yang melanggar, tegur, perbaiki, arahkan setelah itu dilepas,” tegas Sigit.
Meski demikian Ia tidak melarang anggotanya untuk melakukan penegakan hukum di lokasi bila terjadi kejadian menonjol. Salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
“Kecuali memang sifatnya laka lantas (kecelakaan lalu lintas) dan sebagaimana yang rekan-rekan harus lakukan penegakan hukum, silakan,” sambung dia.
Tak hanya itu, Ia juga memerintahkan pada Korlantas menggelar operasi simpatik dalam 2 hingga 3 bulan ke depan. Operasi tersebut diharapkan bisa menjadi ajang edukasi masyarakat dalam berlalu lintas.
“Penegakkan hukum cukup melakukan melalui e-TLE tapi terhadap pelanggaran-pelanggaran, sebaiknya berikan edukasi. Dan pada saat memberikan edukasi berikanlah pelayanan kepada mereka agar direspons baik,” pungkasnya.
Beberapa waktu lalu presiden Joko Widodo memanggil seluruh petinggi Kepolisian Republik Indonesia untuk ke Istana Negara. Dalam pertemuan, dirinya mengingatkan bahwa kepercayaan publik terhadap institusi tersebut sangat rendah.
“Di November kepercayaan publik terhadap Polri masih 80.2 persen, sangat tinggi tapi sekarang berada di 54 persen, jatuh terlentang. Itulah pekerjaan berat yang Saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah situasi ini,” ujar Presiden.
Ia juga mengingatkan bahwa teknologi telah menyebabkan perubahan interaksi. Sekarang ini masa penuh keterbukaan sehingga semua orang bisa mengabarkan peristiwa yang terjadi melalui beragam cara khususnya media sosial.
“Saya terlalu banyak mendapatkan laporan, urusan kecil-kecil tetapi bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri. Itu yang harus dimengerti dalam dunia penuh keterbukaan,” tandasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2024, 14:00 WIB
19 Juni 2024, 11:00 WIB
04 Maret 2024, 10:27 WIB
15 Januari 2024, 05:33 WIB
28 Desember 2023, 05:50 WIB
Terkini
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri