PLN Siap Tambah 1.100 SPKLU Baru di 2025
13 Desember 2024, 16:00 WIB
PLN tinggalkan batu bara sebagai sumber energinya demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih di masa depan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Perusahaan Listrik Negara atau PLN tinggalkan batu bara secara bertahap sebagai salah satu sumber penghasil daya. Hal ini dilakukan untuk mendukung Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Secara bertahap, PLN akan mengurangi jumlah PLTU (Penghasil Listrik Tenaga Uap) sekitar 19 GW hingga 2045. Lalu disusul dengan penggunaan teknologi CCUS (carbon capture storage) pada PLTU yang masih beroperasi sehingga dapat mencapai carbon neutral di 2060.
Sebagai gantinya, PLN akan menggunakan sumber lebih bersih, seperti biomassa. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan bahwa dengan memanfaatkan biomassa maka PLN bisa mendapat energi bersih namun peningkatan biaya minim.
“Untuk menjalankan rencana, tentu kami butuh dukungan semua pihak. Karena kebijakan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit,” ujar Darmawan.
Ia pun menambahkan bahwa dengan menggunakan biomassa maka PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Selain menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, biomassa juga meningkatkan campuran energi serta memaksimalkan potensi PLTU sebelum akhirnya pensiun dini
Sebagai langkah awal, Ia menyatakan target pencampuran biomassa mencapai 23 persen di 2025. Rantai pasokan bahan bakar biomassa akan mengoptimalkan lahan-lahan tandus dan pengolahan sampah sehingga dalam prosesnya dapat menciptakan lapangan kerja.
Tak hanya itu, PLN juga menambah pengoperasian pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya adalah dengan membangun PLTMh (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Batanghari.
Toni Wahyu Wibowo, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat mengatakan hampir 52 persen listrik di Sumatera Barat berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit tersebut terdiri dari 3 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) berkapasitas 252.91 MW, 1 unit PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), 2 unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan belasan PLTM.
“Pembangkit-pembangkit EBT memasok suplai listrik ke mayoritas pelanggan PLN UIW Sumbar dan terhubung pula dalam jaringan interkoneksi Sumatera,” papar Toni.
Pembangunan PLTMh Batanghari di daerah Dharmasraya, tepatnya di Sungai Batanghari telah dimulai sejak 10 Juni 2022 oleh PT Brantas Total Energi.
“Pada 11 Juni 2021, PT Brantas lakukan penandatanganan perjanjian dengan PLN. Akhirnya setelah satu tahun lamanya, tepatnya pada 10 Juni 2022 lalu, Kami telah lengkapi prasyarat untuk dapat memulai konstruksi,’’ kata Toni.
Kesepakatan terpenuhinya prasyarat dinyatakan melalui Penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan, antara PT Brantas Total Energi dengan PLN UIW Sumbar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Desember 2024, 16:00 WIB
03 Desember 2024, 10:07 WIB
23 Oktober 2024, 07:00 WIB
29 Agustus 2024, 15:44 WIB
12 Agustus 2024, 13:02 WIB
Terkini
03 Januari 2025, 23:00 WIB
Menperin akui opsen bisa memberatkan industri otomotif di dalam negeri karena harganya menjadi tinggi
03 Januari 2025, 20:00 WIB
Di awal 2025 seluruh varian Yamaha Nmax Turbo mengalami kenaikan harga, jumlahnya pun cukup bervariasi
03 Januari 2025, 19:00 WIB
Operasi Lilin 2024 resmi ditutup dengan beragam catatan positif termasuk penurunan jumlah kecelakaan
03 Januari 2025, 18:00 WIB
Manipulasi ribuan kendaraan yang diuji emisi, Stellantis didenda 4,8 juta USD atau setara Rp 68 miliar
03 Januari 2025, 17:00 WIB
Komunitas Beyond baru saja melakukan touring menuju dari Jakarta ke Malang menggunakan mobil listrik BYD
03 Januari 2025, 16:00 WIB
Honda recall lebih dari 11.600 unit kendaraan dan salah satunya adalah CR-V Hybrid lansiran 2023 - 2024
03 Januari 2025, 15:00 WIB
Berikut tips mengemudi yang aman di jalan raya agar terhindar dari pengendara tidak bertanggung jawab
03 Januari 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak Bogor bakal diberlukan oleh pihak kepolisian mulai hari ini, Jumat (3/1) pukul 14.00 WIB