Sambut Libur Nataru, PLN Siapkan 4.500 SPKLU dengan Tarif Kompetitif
06 November 2025, 07:00 WIB
PLN tinggalkan batu bara sebagai sumber energinya demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih di masa depan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Perusahaan Listrik Negara atau PLN tinggalkan batu bara secara bertahap sebagai salah satu sumber penghasil daya. Hal ini dilakukan untuk mendukung Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Secara bertahap, PLN akan mengurangi jumlah PLTU (Penghasil Listrik Tenaga Uap) sekitar 19 GW hingga 2045. Lalu disusul dengan penggunaan teknologi CCUS (carbon capture storage) pada PLTU yang masih beroperasi sehingga dapat mencapai carbon neutral di 2060.
Sebagai gantinya, PLN akan menggunakan sumber lebih bersih, seperti biomassa. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan bahwa dengan memanfaatkan biomassa maka PLN bisa mendapat energi bersih namun peningkatan biaya minim.
“Untuk menjalankan rencana, tentu kami butuh dukungan semua pihak. Karena kebijakan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit,” ujar Darmawan.
Ia pun menambahkan bahwa dengan menggunakan biomassa maka PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Selain menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, biomassa juga meningkatkan campuran energi serta memaksimalkan potensi PLTU sebelum akhirnya pensiun dini
Sebagai langkah awal, Ia menyatakan target pencampuran biomassa mencapai 23 persen di 2025. Rantai pasokan bahan bakar biomassa akan mengoptimalkan lahan-lahan tandus dan pengolahan sampah sehingga dalam prosesnya dapat menciptakan lapangan kerja.
Tak hanya itu, PLN juga menambah pengoperasian pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya adalah dengan membangun PLTMh (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Batanghari.
Toni Wahyu Wibowo, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat mengatakan hampir 52 persen listrik di Sumatera Barat berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit tersebut terdiri dari 3 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) berkapasitas 252.91 MW, 1 unit PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), 2 unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan belasan PLTM.
“Pembangkit-pembangkit EBT memasok suplai listrik ke mayoritas pelanggan PLN UIW Sumbar dan terhubung pula dalam jaringan interkoneksi Sumatera,” papar Toni.
Pembangunan PLTMh Batanghari di daerah Dharmasraya, tepatnya di Sungai Batanghari telah dimulai sejak 10 Juni 2022 oleh PT Brantas Total Energi.
“Pada 11 Juni 2021, PT Brantas lakukan penandatanganan perjanjian dengan PLN. Akhirnya setelah satu tahun lamanya, tepatnya pada 10 Juni 2022 lalu, Kami telah lengkapi prasyarat untuk dapat memulai konstruksi,’’ kata Toni.
Kesepakatan terpenuhinya prasyarat dinyatakan melalui Penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan, antara PT Brantas Total Energi dengan PLN UIW Sumbar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 November 2025, 07:00 WIB
05 November 2025, 08:00 WIB
03 Oktober 2025, 18:30 WIB
22 Juli 2025, 22:30 WIB
26 April 2025, 16:00 WIB
Terkini
28 Desember 2025, 11:00 WIB
Model anyar dari Suzuki terdaftar di India dengan kode YMC, diyakini jadi penerus Ertiga versi tenaga listrik
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Honda Jazz atau bisa dikenal Fit di Cina akan segera diluncurkan versi facelift pada kuartal pertama 2026
28 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta bakal gelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin untuk sambut tahun baru 2026
27 Desember 2025, 19:00 WIB
Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki
27 Desember 2025, 13:00 WIB
Kepolisian gandeng joki Puncak untuk bantu atasi kemacetan yang kerap terjadi khususnya di libur panjang
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Nantinya truk Cina yang akan digunakan di Indonesia wajib mengikuti aturan yang berlaku seperti laik jalan
27 Desember 2025, 09:00 WIB
Berbagai model mobil baru dari merek seperti Toyota sampai Suzuki siap hadir, mayoritas lini elektrifikasi