PLN akan Bangun 2.000 SPKLU di Tiang Listrik
22 April 2024, 21:04 WIB
PLN tinggalkan batu bara sebagai sumber energinya demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih di masa depan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Perusahaan Listrik Negara atau PLN tinggalkan batu bara secara bertahap sebagai salah satu sumber penghasil daya. Hal ini dilakukan untuk mendukung Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Secara bertahap, PLN akan mengurangi jumlah PLTU (Penghasil Listrik Tenaga Uap) sekitar 19 GW hingga 2045. Lalu disusul dengan penggunaan teknologi CCUS (carbon capture storage) pada PLTU yang masih beroperasi sehingga dapat mencapai carbon neutral di 2060.
Sebagai gantinya, PLN akan menggunakan sumber lebih bersih, seperti biomassa. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan bahwa dengan memanfaatkan biomassa maka PLN bisa mendapat energi bersih namun peningkatan biaya minim.
“Untuk menjalankan rencana, tentu kami butuh dukungan semua pihak. Karena kebijakan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit,” ujar Darmawan.
Ia pun menambahkan bahwa dengan menggunakan biomassa maka PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Selain menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, biomassa juga meningkatkan campuran energi serta memaksimalkan potensi PLTU sebelum akhirnya pensiun dini
Sebagai langkah awal, Ia menyatakan target pencampuran biomassa mencapai 23 persen di 2025. Rantai pasokan bahan bakar biomassa akan mengoptimalkan lahan-lahan tandus dan pengolahan sampah sehingga dalam prosesnya dapat menciptakan lapangan kerja.
Tak hanya itu, PLN juga menambah pengoperasian pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya adalah dengan membangun PLTMh (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Batanghari.
Toni Wahyu Wibowo, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat mengatakan hampir 52 persen listrik di Sumatera Barat berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit tersebut terdiri dari 3 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) berkapasitas 252.91 MW, 1 unit PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), 2 unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan belasan PLTM.
“Pembangkit-pembangkit EBT memasok suplai listrik ke mayoritas pelanggan PLN UIW Sumbar dan terhubung pula dalam jaringan interkoneksi Sumatera,” papar Toni.
Pembangunan PLTMh Batanghari di daerah Dharmasraya, tepatnya di Sungai Batanghari telah dimulai sejak 10 Juni 2022 oleh PT Brantas Total Energi.
“Pada 11 Juni 2021, PT Brantas lakukan penandatanganan perjanjian dengan PLN. Akhirnya setelah satu tahun lamanya, tepatnya pada 10 Juni 2022 lalu, Kami telah lengkapi prasyarat untuk dapat memulai konstruksi,’’ kata Toni.
Kesepakatan terpenuhinya prasyarat dinyatakan melalui Penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan, antara PT Brantas Total Energi dengan PLN UIW Sumbar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 April 2024, 21:04 WIB
19 Maret 2024, 19:16 WIB
19 Maret 2024, 09:06 WIB
16 Maret 2024, 12:10 WIB
13 Juli 2023, 19:02 WIB
Terkini
28 April 2024, 10:08 WIB
Mengakomodir kebutuhan ekosistem mobil listrik, SPKLU diler BYD Haka Cibubur bisa digunakan semua merek EV
28 April 2024, 07:00 WIB
Tiket MotoGP Mandalika 2024 didiskon 50 persen sehingga masyarakat bisa membelinya mulai dari Rp 350.000
27 April 2024, 18:00 WIB
Sejumlah konsumen tak kunjung terima unit sejak pemesanan, ini kata BYD soal inden yang diklaim mengular
27 April 2024, 17:00 WIB
Menjadi bagian dari total target 50 outlet tahun ini, BYD resmikan diler 3S di kawasan Cibubur hari ini
27 April 2024, 16:22 WIB
Buat Anda yang tertarik memboyong Yamaha Lexi LX 155 bulan ini, ada skema cicilan mulai Rp 800 ribuan saja
27 April 2024, 12:00 WIB
Tarif tol Gempol Pandaan resmi naik hari ini untuk menyesuaikan inflasi dan mempertahankan pelayanan
27 April 2024, 08:00 WIB
Tarif Tol Bali Mandara naik hari ini, berlaku untuk semua golongan termasuk sepeda motor yang melintas
27 April 2024, 07:12 WIB
Hingga batas waktu yang telah ditentukan, Jeep Rubicon Mario Dandy Satriyo tidak laku dilelang Kejari Jaksel