Cicido Hadirkan Aksesoris untuk Tingkatkan Kenyamanan Berkendara
13 Desember 2025, 11:00 WIB
Ekspor mobil dari Indonesia turun di 2024, Gaikindo berharap angkanya bertahan di 400 ribu guna hindari PHK
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) baru-baru ini mengikuti Rapat Dengar Pendapat Panja bersama Komisi VI DPR. Dalam kesempatan tersebut, tantangan industri otomotif turut jadi pembahasan.
Ekspor mobil disebut jadi salah satu penopang di tengah kondisi tidak menentu. Namun mengacu pada data Gaikindo, angkanya justru turun di 2024.
Disebutkan bahwa ekspor mobil pada 2023 berada di angka 505.134 unit. Akan tetapi capaian tersebut turun ke 472.194 unit, bahkan lebih rendah dari perolehan 2022 yakni 473.602 unit.
Di lain sisi, impor utuh alias CBU (Completely Built Up) justru terus naik dari 2020 sampai 2024.
Kemudian jumlah produksi mobil turut mengalami penurunan, dari 1.395.717 unit di 2023 menjadi 1.196.464 unit sepanjang 2024.
Padahal Gaikindo mengungkapkan bahwa kapasitas produksi di Indonesia masih cukup banyak yakni 2.108.465 unit per 2022. Kemudian ada sekitar 1,5 juta tenaga kerja terlibat di dalam prosesnya.
Untuk itu dia berharap ekspor mobil masih bisa dipertahankan di kisaran 400 ribu di 2025.
“Perlu kita perhatikan dalam kondisi sulit ini, kita tidak ingin terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum dalam Rapat Dengar Pendapat, dikutip Jumat (11/07).
Kehadiran beberapa manufaktur kendaraan roda empat asal Cina tampaknya berperan menyumbang kenaikan angka impor mobil di Indonesia.
Merek seperti BYD (Build Your Dreams) saat ini jadi salah satu produsen terlaris di dalam negeri berkat bantuan insentif impor dari pemerintah.
Kebijakan tersebut memungkinkan BYD memboyong mobil listrik secara impor sambil tetap menerima insentif layaknya mobil CKD (Completely Knocked Down).
Namun ada satu persyaratan yang wajib dipatuhi yakni komitmen investasi dalam bentuk pembangunan pabrik.
Selain menyerahkan bank guarantee, merek juga wajib melakukan produksi sesuai jumlah yang telah diimpor. Apabila gagal memenuhi kuota, maka produsen dapat dikenakan denda.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Desember 2025, 11:00 WIB
13 Desember 2025, 07:00 WIB
08 Desember 2025, 17:00 WIB
08 Desember 2025, 08:00 WIB
07 Desember 2025, 15:00 WIB
Terkini
14 Desember 2025, 17:00 WIB
Daihatsu Terios dimanfaatkan sebagai teman setia setiap perjalanan karena performanya yang bisa diandalkan
14 Desember 2025, 15:00 WIB
Forwot Car of The Year 2025 siap digelar dengan menilai lebih dari 50 mobil yang baru meluncur di Indonesia
14 Desember 2025, 13:00 WIB
Sebanyak 60 persen konsumen beli kendaraan secara kredit, BYD akan permudah lewat perusahaan leasing mandiri
14 Desember 2025, 11:00 WIB
BYD telah menerima masukan dari pemerintah Indonesia terkait pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat
14 Desember 2025, 09:00 WIB
Di Vietnam Mitsubishi Destinator dibanderol mulai 780 juta VND atau setara Rp 493,9 jutaan untuk tipe terendah
13 Desember 2025, 22:00 WIB
Mitsubishi Fuso berharap pemerintah turun tangan untuk memperbaiki situasi pasar kendaraan niaga di Indonesia
13 Desember 2025, 21:00 WIB
Mobil rakyat memiliki konsep yang serupa dengan AMMDes, membantu mobilitas dan logistik masyarakat desa
13 Desember 2025, 20:00 WIB
Mobil rakyat dari PT Pindad bakal bertenaga listrik, harganya kompetitif guna menjangkau masyarakat pedesaan