Penjualan Mobil Mewah Merosot 20 Persen di September 2025
13 Oktober 2025, 13:22 WIB
Gaikindo beri komentar mengenai rencana pemerintah untuk mengucurkan subsidi kendaraan listrik tahun ini
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyambut gembira rencana pemberian subsidi kendaraan listrik. Bahkan langkah tersebut dinilai sudah tepat sasaran bukan untuk memanjakan orang kaya.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo mengungkapkan dana digunakan oleh pemerintah adalah subsidi terhadap pembelian bahan bakar impor. Sebab uang tersebut besarnya mencapai Rp600 triliun yang sebagian diserap untuk otomotif.
“Tidak benar sama sekali, dananya bukan berasal dari subsidi pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ujar Yohanes saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (26/1).
Lebih lanjut Yohannes menuturkan kalau bantuan pembelian bahan bakar impor akan sangat berguna bagi pengembangan mobil listrik di Tanah Air. Dengan begitu bisa menambah populasi kendaraan setrum yang ada.
Jika sudah terjadi otomatis konsumsi BBM bakal berkurang jadi memberikan dampak positif bagi lingkungan.
“Daripada uangnya kita bakar membeli bahan bakar impor luar negeri, kenapa tidak gunakan untuk subsidi kendaraan mobil listrik," tegasnya.
Selain itu besaran dana yang direncanakan sudah sangat besar. Soalnya pemerintah bakal memberikan insentif Rp80 juta kepada masyarakat ingin melakukan pembelian mobil listrik.
“Sungguh luar biasa sekali jumlahnya, karena di Australia hanya AUD3.000 atau setara Rp31.7 juta saja,” Yohannes mengungkapkan.
Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memutuskan besaran insentif kendaraan listrik.
Hal tersebut bakal diberi tahu pada minggu depan atau tepatnya awal Februari. Tinggal menunggu Sri Mulyani, Menteri Keuangan menerbitkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan).
“Ada dua keputusan satu roda dua konversi, kemudian yang motor listrik murni angkanya kira-kira Rp7 juta tepatnya nanti diumumkan resmi, mobil listrik insentifnya mungkin akan dikurangi pajaknya 11 persen,” kata Luhut.
Luhut menuturkan bahwa pemerintah menargetkan porsi motor listrik mencapai 10 persen dari total populasi kendaraan setrum dalam dua tahun atau pada 2025. Di sisi lain, langkah ini diprioritaskan untuk masyarakat sederhana.
Dia juga mendorong agar produsen otomotif dapat meningkatkan produksi kendaraan elektrik. Jadi dananya bisa terserap dengan lebih baik.
“Jadi kalau Anda mau membuat sepeda motor (listrik) silakan. Bikin saja nanti ada dua insentif,” Luhut menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Oktober 2025, 13:22 WIB
09 Oktober 2025, 14:00 WIB
25 September 2025, 10:00 WIB
24 September 2025, 11:00 WIB
23 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
13 Oktober 2025, 15:27 WIB
Sora 2 meluncurkan aplikasi pembuat video lucu dan keren
13 Oktober 2025, 13:22 WIB
Tak hanya segmen menengah, penjualan mobil mewah turut mengalami penurunan di periode September 2025
13 Oktober 2025, 12:00 WIB
Pada September 2025 Toyota Calya berhasil memimpin lima mobil LCGC terlaris dengan torehan 2.523 unit
13 Oktober 2025, 11:00 WIB
Ada penutupan jalan di Kalimalang selama satu bulan hingga arus kendaraan harus dialihkan oleh Dinas Perhubungan
13 Oktober 2025, 10:00 WIB
Sepanjang September 2025 penjualan mobil baru secara retail adalah 63.723 unit, semakin jauh dari target
13 Oktober 2025, 09:00 WIB
Pemerintah Cina baru saja membuat aturan baru tentang penyaluran insentif buat mobil hybrid di tahun depan
13 Oktober 2025, 08:00 WIB
Chery memimpin penjualan retail mobil Cina sepanjang September 2025, menggantikan BYD di posisi pertama
13 Oktober 2025, 08:00 WIB
Mobil terlaris di Indonesia pada September 2025 berdasarkan data Gaikindo berhasil diraih Toyota Kijang Innova