Penjualan Mobil Baru Turun Bikin Pengusaha Audio Gigit Jari
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Gaikindo beri komentar mengenai rencana pemerintah untuk mengucurkan subsidi kendaraan listrik tahun ini
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyambut gembira rencana pemberian subsidi kendaraan listrik. Bahkan langkah tersebut dinilai sudah tepat sasaran bukan untuk memanjakan orang kaya.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo mengungkapkan dana digunakan oleh pemerintah adalah subsidi terhadap pembelian bahan bakar impor. Sebab uang tersebut besarnya mencapai Rp600 triliun yang sebagian diserap untuk otomotif.
“Tidak benar sama sekali, dananya bukan berasal dari subsidi pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ujar Yohanes saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (26/1).
Lebih lanjut Yohannes menuturkan kalau bantuan pembelian bahan bakar impor akan sangat berguna bagi pengembangan mobil listrik di Tanah Air. Dengan begitu bisa menambah populasi kendaraan setrum yang ada.
Jika sudah terjadi otomatis konsumsi BBM bakal berkurang jadi memberikan dampak positif bagi lingkungan.
“Daripada uangnya kita bakar membeli bahan bakar impor luar negeri, kenapa tidak gunakan untuk subsidi kendaraan mobil listrik," tegasnya.
Selain itu besaran dana yang direncanakan sudah sangat besar. Soalnya pemerintah bakal memberikan insentif Rp80 juta kepada masyarakat ingin melakukan pembelian mobil listrik.
“Sungguh luar biasa sekali jumlahnya, karena di Australia hanya AUD3.000 atau setara Rp31.7 juta saja,” Yohannes mengungkapkan.
Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memutuskan besaran insentif kendaraan listrik.
Hal tersebut bakal diberi tahu pada minggu depan atau tepatnya awal Februari. Tinggal menunggu Sri Mulyani, Menteri Keuangan menerbitkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan).
“Ada dua keputusan satu roda dua konversi, kemudian yang motor listrik murni angkanya kira-kira Rp7 juta tepatnya nanti diumumkan resmi, mobil listrik insentifnya mungkin akan dikurangi pajaknya 11 persen,” kata Luhut.
Luhut menuturkan bahwa pemerintah menargetkan porsi motor listrik mencapai 10 persen dari total populasi kendaraan setrum dalam dua tahun atau pada 2025. Di sisi lain, langkah ini diprioritaskan untuk masyarakat sederhana.
Dia juga mendorong agar produsen otomotif dapat meningkatkan produksi kendaraan elektrik. Jadi dananya bisa terserap dengan lebih baik.
“Jadi kalau Anda mau membuat sepeda motor (listrik) silakan. Bikin saja nanti ada dua insentif,” Luhut menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 08:00 WIB
20 Juni 2025, 11:00 WIB
19 Juni 2025, 14:00 WIB
11 Juni 2025, 13:00 WIB
11 Juni 2025, 10:00 WIB
Terkini
06 Juli 2025, 09:00 WIB
Maka Motors membuka peluang untuk terus mengembangkan fitur-fitur pada motor demi menjawab kebutuhan konsumen
06 Juli 2025, 07:00 WIB
Toyota Kijang Innova Diesel bekas lansiran 2023 ditawarkan dengan beragam kemudahan termasuk TDP Rp 2 jutaan
05 Juli 2025, 20:00 WIB
BAV Luxury Auto Design memperkenalkan karya terbarunya untuk konsumen yang membutuhkan kenyamanan lebih
05 Juli 2025, 18:12 WIB
Siluet mobil yang diduga Hyundai Stargazer Cartenz diunggah, ini detail ubahan pada bagian eksteriornya
05 Juli 2025, 16:04 WIB
Sebanyak 55 Suzuki Fronx telah diserahkan kepada para konsumen di Senayan, Jakarta hari ini, Sabtu (05/07)
05 Juli 2025, 15:00 WIB
Suzuki jadi importir mobil terbesar di Jepang di Juni 2025 setelah meluncurkan Jimny lima pintu buatan India
05 Juli 2025, 13:00 WIB
Diyakini bakal diekspor ke berbagai negara, BYD Seal Wagon PHEV tawarkan opsi baru kendaraan ramah lingkungan
05 Juli 2025, 11:00 WIB
Kementerian Perhubungan Perpanhang masa sosialisasi truk ODOL hingga akhir 2026 setelah mendapat protes