Mobil Bekas Jadi Pilihan Konsumen di Tengah Pelemahan Daya Beli
20 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo beri komentar mengenai rencana pemerintah untuk mengucurkan subsidi kendaraan listrik tahun ini
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyambut gembira rencana pemberian subsidi kendaraan listrik. Bahkan langkah tersebut dinilai sudah tepat sasaran bukan untuk memanjakan orang kaya.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo mengungkapkan dana digunakan oleh pemerintah adalah subsidi terhadap pembelian bahan bakar impor. Sebab uang tersebut besarnya mencapai Rp600 triliun yang sebagian diserap untuk otomotif.
“Tidak benar sama sekali, dananya bukan berasal dari subsidi pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ujar Yohanes saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (26/1).
Lebih lanjut Yohannes menuturkan kalau bantuan pembelian bahan bakar impor akan sangat berguna bagi pengembangan mobil listrik di Tanah Air. Dengan begitu bisa menambah populasi kendaraan setrum yang ada.
Jika sudah terjadi otomatis konsumsi BBM bakal berkurang jadi memberikan dampak positif bagi lingkungan.
“Daripada uangnya kita bakar membeli bahan bakar impor luar negeri, kenapa tidak gunakan untuk subsidi kendaraan mobil listrik," tegasnya.
Selain itu besaran dana yang direncanakan sudah sangat besar. Soalnya pemerintah bakal memberikan insentif Rp80 juta kepada masyarakat ingin melakukan pembelian mobil listrik.
“Sungguh luar biasa sekali jumlahnya, karena di Australia hanya AUD3.000 atau setara Rp31.7 juta saja,” Yohannes mengungkapkan.
Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memutuskan besaran insentif kendaraan listrik.
Hal tersebut bakal diberi tahu pada minggu depan atau tepatnya awal Februari. Tinggal menunggu Sri Mulyani, Menteri Keuangan menerbitkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan).
“Ada dua keputusan satu roda dua konversi, kemudian yang motor listrik murni angkanya kira-kira Rp7 juta tepatnya nanti diumumkan resmi, mobil listrik insentifnya mungkin akan dikurangi pajaknya 11 persen,” kata Luhut.
Luhut menuturkan bahwa pemerintah menargetkan porsi motor listrik mencapai 10 persen dari total populasi kendaraan setrum dalam dua tahun atau pada 2025. Di sisi lain, langkah ini diprioritaskan untuk masyarakat sederhana.
Dia juga mendorong agar produsen otomotif dapat meningkatkan produksi kendaraan elektrik. Jadi dananya bisa terserap dengan lebih baik.
“Jadi kalau Anda mau membuat sepeda motor (listrik) silakan. Bikin saja nanti ada dua insentif,” Luhut menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Agustus 2025, 17:00 WIB
19 Agustus 2025, 18:00 WIB
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
Terkini
24 Agustus 2025, 14:00 WIB
Nafa Urbach tercatat mempunyai dua mobil dengan nilai yang cukup besar yaitu mencapai Rp 1,15 miliar
24 Agustus 2025, 11:00 WIB
Sempat disinyalir hadir di GIIAS 2025, Toyota Vios Hybrid justru meluncur lebih dulu di pasar Thailand
24 Agustus 2025, 09:00 WIB
Astra Otoparts bersama Shell Indonesia berhasil pecahkan rekor MURI dengan penggantian oli terbanyak serentak
24 Agustus 2025, 07:00 WIB
Mengganti oli motor wajib dilakukan secara berkala, hal itu demi menjaga performa dari mesin kendaraan
23 Agustus 2025, 20:38 WIB
Marc Marquez kembali memenangkan balapan sementara Bagnaia ke-13, berikut hasil Sprint Race MotoGP Hungaria 2025
23 Agustus 2025, 20:27 WIB
Wuling Motors hadir di BCA Expo 2025 dengan menawarkan beragam kemudahan buat para pelanggan yang ingin membeli
23 Agustus 2025, 17:00 WIB
KPK menyebut Immanuel Ebenezer Gerungan, Wamenaker menyerima satu unit moge Ducati terkait kasus korupsi
23 Agustus 2025, 13:00 WIB
Car Free Day akan digelar di Rawamangun pada hari Minggu (24/08), masyarakat diminta siapkan jalur alternatif