Xpeng Tampilkan Teknologi Terkini di Shanghai Auto Show 2025
26 April 2025, 14:00 WIB
Disnas Perhubungan akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah menyiapkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mengatasi kemacetan di ibu kota. Pengembangan dilakukan dengan menggandeng pihak swasta yaitu Google Indonesia.
Emanuel Kristanto, Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa teknologi tersebut akan beroprasi pada 2023. Cara kerjanya adalah dengan menganalisis beberapa titik di persimpangan pusat kemacetan.
“Kami tidak berharap kemacetannya akan langsung selesai. Tidak sampai sejauh itu, dari data analisis itu kami ingin mengetahui dan mengurai sumber kemacetan itu dari mana,” ungkapnya.
Dilansir dari Antara, teknologi kecerdasan yang digunakan adalah berupa machine learning serta cloud. Proyek tersebut bernama Green Light dan DKI Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara untuk memanfaatkan AI guna membantu menganalisis kondisi kemacetan kota.
Emanuel juga berharap teknologi tersebut bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan serta membantu mengurangi polusi. Proyek ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa kota yang kerap menjadi titik kemacetan di negara-negara lain.
Salah satu kota yang berhasil menerapkan proyek ini adalah Bengalore, India. Efisiensi mobilitas di lokasi tersebut berhasil meningkat 20 persen dari kondisi kemacetan normal.
Keunggulan lain adalah teknologi yang digunakan tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi namun tetap mampu memberi rekomendasi terbaik.
"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan,” kata Yossi Matias, VP of Engineering and Research Google.
Kemacetan di DKI Jakarta memang telah mengalami peningkatan khususnya setelah pandemi Covid-19 membaik. Beragam rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengatasi masalah, termasuk aturan ganjil genap dan contra flow.
Kebijakan tersebut terbilang positif karena kemacetan di Jakarta lebih terkendali. Hal ini terlihat dari hasil TomTom Index yang mencatat Jakarta di 2021 masuk ke posisi ke-46 termacet di dunia.
Kondisi itu bisa dibilang secara signifikan lebih baik mengingat pada 2017 Jakarta menempati posisi ke-4 kota termacet di dunia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 April 2025, 14:00 WIB
21 April 2025, 13:00 WIB
11 April 2025, 10:41 WIB
27 Maret 2025, 18:12 WIB
04 Maret 2025, 15:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau