Galian Mulai Rampung, Kemacetan di TB Simatupang Mulai Berkurang
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
Disnas Perhubungan akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah menyiapkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mengatasi kemacetan di ibu kota. Pengembangan dilakukan dengan menggandeng pihak swasta yaitu Google Indonesia.
Emanuel Kristanto, Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa teknologi tersebut akan beroprasi pada 2023. Cara kerjanya adalah dengan menganalisis beberapa titik di persimpangan pusat kemacetan.
“Kami tidak berharap kemacetannya akan langsung selesai. Tidak sampai sejauh itu, dari data analisis itu kami ingin mengetahui dan mengurai sumber kemacetan itu dari mana,” ungkapnya.
Dilansir dari Antara, teknologi kecerdasan yang digunakan adalah berupa machine learning serta cloud. Proyek tersebut bernama Green Light dan DKI Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara untuk memanfaatkan AI guna membantu menganalisis kondisi kemacetan kota.
Emanuel juga berharap teknologi tersebut bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan serta membantu mengurangi polusi. Proyek ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa kota yang kerap menjadi titik kemacetan di negara-negara lain.
Salah satu kota yang berhasil menerapkan proyek ini adalah Bengalore, India. Efisiensi mobilitas di lokasi tersebut berhasil meningkat 20 persen dari kondisi kemacetan normal.
Keunggulan lain adalah teknologi yang digunakan tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi namun tetap mampu memberi rekomendasi terbaik.
"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan,” kata Yossi Matias, VP of Engineering and Research Google.
Kemacetan di DKI Jakarta memang telah mengalami peningkatan khususnya setelah pandemi Covid-19 membaik. Beragam rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengatasi masalah, termasuk aturan ganjil genap dan contra flow.
Kebijakan tersebut terbilang positif karena kemacetan di Jakarta lebih terkendali. Hal ini terlihat dari hasil TomTom Index yang mencatat Jakarta di 2021 masuk ke posisi ke-46 termacet di dunia.
Kondisi itu bisa dibilang secara signifikan lebih baik mengingat pada 2017 Jakarta menempati posisi ke-4 kota termacet di dunia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
25 September 2025, 07:57 WIB
18 September 2025, 08:00 WIB
16 September 2025, 07:00 WIB
25 Agustus 2025, 07:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta