Kenali Aturan Truk Odol di Indonesia yang Buat Banyak Sopir Demo
23 Juni 2025, 16:00 WIB
Terdapat ratusan ribu pelanggaran lalu lintas, denda tilang elektronik di Jawa Tengah mencapai Rp27.8 miliar
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Selama periode Januari hingga Agustus 2022, Polda Jawa Tengah menerbitkan 470 ribu surat tilang elektronik kepada pelanggar lalu lintas. Sejalan dengan hal ini, nilai penerimaan kepada negara yang disumbangkan dari denda tilang elektronik mencapai Rp27.8 miliar.
"Terdapat 470 ribu surat tilang dikirimkan ke pelanggar. Yang terkonfirmasi ada 241.158 pelanggar," kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi, di Semarang.
Menurut dia, penindakan pelanggaran lalu lintas melalui mekanisme tilang elektronik menjadi salah satu cara agar pelanggar menaati peraturan yang berlaku sehingga pelanggaran hukum dalam berlalu-lintas tak terjadi lagi.
Saat ini terdapat 21 titik kamera tilang elektronik di berbagai daerah Jawa Tengah. Terdapat pula 602 kamera tilang elektronik bergerak dan tujuh kamera pemantau kecepatan.
Sejalan dengan banyaknya pelanggaran lalu lintas, jumlah kecelakaan pada periode yang sama mencapai 20.143 kejadian atau meningkat sekitar 47 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara umum, kecelakaan lalu lintas selalu diawali dengan pelanggaran lalu lintas sehingga upaya penegakan tetap dilakukan. Tak bermaksud menghukum, pihak kepolisian menegaskan bila hal yang dilakukan diharapkan mampu mewujudkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran ketika berkendara.
Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jawa Tengah AKBP Aidil Fitri Syah menyebut waktu rawan kecelakaan di jalan tol maupun jalan non tol.
"Dari kanalisasi anatomi tentang waktu terjadinya kecelakaan terjadi diketahui jam rawan tersebut antara pukul 9.00 malam sampai 5.00 subuh," kata AKBP Aidil Fitri Syah saat diskusi Upaya Pencegahan Kecelakaan di Jawa Tengah.
Aidil menegaskan bila pengendara perlu mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Pihaknya juga akan berpatroli dengan para pemangku kepentingan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada dini hari.
Adapun sejumlah kejadian kecelakaan yang terjadi di Jawa Tengah diungkapkan AKBP Aidil Fitri Syah terjadi karena pengendara kurang berkonsentrasi akibat kelelahan.
"Jawa Tengah ini merupakan titik lelang antara Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.
Tak hanya itu, rata-rata korban kecelakaan yang terjadi di beberapa daerah Jawa Tengah bukanlah orang dari provinsi tersebut. Banyak kendaraan yang terlibat berasal dari wilayah lain.
"Kecelakaan di Kertek kemarin bus dari Surabaya, kecelakaan di tol Boyolali itu mobil dari Jakarta," katanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Juni 2025, 16:00 WIB
14 Juni 2025, 11:33 WIB
14 Juni 2025, 07:00 WIB
05 Juni 2025, 09:00 WIB
27 Mei 2025, 12:00 WIB
Terkini
26 Juli 2025, 19:00 WIB
Vinfast memperluas jaringan bengkel resmi dengan berbagai pihak, penandatanganan Mou dilakukan di GIIAS 2025
26 Juli 2025, 18:00 WIB
Beberapa strategi yang dilakukan Suzuki mencakup keterlibatan komunitas di berbagai kegiatan termasuk GIIAS 2025
26 Juli 2025, 17:00 WIB
Jetour T2 masih dipersiapkan untuk masuk pasar Indonesia untuk menyasar individu aktif yang ingin tampil beda
26 Juli 2025, 16:00 WIB
Tekiro luncurkan produk baru untuk pecinta otomotif di GIIAS 2025 sehingga pilihan jadi makin lengkap
26 Juli 2025, 15:00 WIB
Mercedes-AMG CLE 53 Cabriolet resmi dijual di GIIAS 2025 guna menggoda para sultan di ICE BSD, Tangerang
26 Juli 2025, 14:00 WIB
Puluhan model Hino sudah meraih TDKN 40 persen dan dianggap berhasil memberdayakan industri otomotif lokal
26 Juli 2025, 13:00 WIB
Dalam gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Maxus mengumumkan penurunan harga mobil listrik Mifa 7 serta 9
26 Juli 2025, 12:00 WIB
Sailun Tire Indonesia siap untuk memasarkan produk-produk unggulannya di di Indonesia dalam waktu dekat