Tilang ETLE Bakal Dioptimalkan, Incar Lebih Banyak Pelanggar
08 Agustus 2025, 11:00 WIB
Terdapat ratusan ribu pelanggaran lalu lintas, denda tilang elektronik di Jawa Tengah mencapai Rp27.8 miliar
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Selama periode Januari hingga Agustus 2022, Polda Jawa Tengah menerbitkan 470 ribu surat tilang elektronik kepada pelanggar lalu lintas. Sejalan dengan hal ini, nilai penerimaan kepada negara yang disumbangkan dari denda tilang elektronik mencapai Rp27.8 miliar.
"Terdapat 470 ribu surat tilang dikirimkan ke pelanggar. Yang terkonfirmasi ada 241.158 pelanggar," kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi, di Semarang.
Menurut dia, penindakan pelanggaran lalu lintas melalui mekanisme tilang elektronik menjadi salah satu cara agar pelanggar menaati peraturan yang berlaku sehingga pelanggaran hukum dalam berlalu-lintas tak terjadi lagi.
Saat ini terdapat 21 titik kamera tilang elektronik di berbagai daerah Jawa Tengah. Terdapat pula 602 kamera tilang elektronik bergerak dan tujuh kamera pemantau kecepatan.
Sejalan dengan banyaknya pelanggaran lalu lintas, jumlah kecelakaan pada periode yang sama mencapai 20.143 kejadian atau meningkat sekitar 47 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara umum, kecelakaan lalu lintas selalu diawali dengan pelanggaran lalu lintas sehingga upaya penegakan tetap dilakukan. Tak bermaksud menghukum, pihak kepolisian menegaskan bila hal yang dilakukan diharapkan mampu mewujudkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran ketika berkendara.
Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jawa Tengah AKBP Aidil Fitri Syah menyebut waktu rawan kecelakaan di jalan tol maupun jalan non tol.
"Dari kanalisasi anatomi tentang waktu terjadinya kecelakaan terjadi diketahui jam rawan tersebut antara pukul 9.00 malam sampai 5.00 subuh," kata AKBP Aidil Fitri Syah saat diskusi Upaya Pencegahan Kecelakaan di Jawa Tengah.
Aidil menegaskan bila pengendara perlu mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Pihaknya juga akan berpatroli dengan para pemangku kepentingan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada dini hari.
Adapun sejumlah kejadian kecelakaan yang terjadi di Jawa Tengah diungkapkan AKBP Aidil Fitri Syah terjadi karena pengendara kurang berkonsentrasi akibat kelelahan.
"Jawa Tengah ini merupakan titik lelang antara Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.
Tak hanya itu, rata-rata korban kecelakaan yang terjadi di beberapa daerah Jawa Tengah bukanlah orang dari provinsi tersebut. Banyak kendaraan yang terlibat berasal dari wilayah lain.
"Kecelakaan di Kertek kemarin bus dari Surabaya, kecelakaan di tol Boyolali itu mobil dari Jakarta," katanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Agustus 2025, 11:00 WIB
23 Juni 2025, 16:00 WIB
14 Juni 2025, 11:33 WIB
14 Juni 2025, 07:00 WIB
05 Juni 2025, 09:00 WIB
Terkini
10 September 2025, 20:00 WIB
Yamaha Neos bakal digunakan ojek online di Jabodetabek sebagai bagian dari studi pengembangan kendaraan listrik
10 September 2025, 19:00 WIB
GAC resmi mengumumkan harga Aion UT yang meluncur di GIIAS 2025, tipe terendah Rp 325 juta on the road Jakarta
10 September 2025, 18:00 WIB
IMOS 2025 kembali digelar di ICE BSD, Tangerang pada 24-28 September untuk mendongkrak penjualan motor
10 September 2025, 17:00 WIB
Ferry Irwandi yang dikenal sebagai kreator konten sekaligus aktivis, memiliki ketertarikan di dunia otomotif
10 September 2025, 16:00 WIB
Dominasi mobil Cina di Eropa membuat Porsche sampai Mercedes-Benz kesulitan untuk bersaing menggaet konsumen
10 September 2025, 15:00 WIB
Naxtra adalah baterai sodium-ion alternatif LFP dan lithium ion, diproduksi CATL mulai Desember 2025
10 September 2025, 14:00 WIB
Kinerja penjualan mobil baru Chery kembali menunjukan hasil kurang maksimal, terjadi penurunan di Agustus 2025
10 September 2025, 13:00 WIB
Alex Marquez berhasil bangkit dan meraih kemenangan di MotoGP Catalunya 2025 meskipun sempat terjatuh