Pasar Terus Berubah, Honda Tunda Bangun Pabrik Mobil Hidrogen
02 Juli 2025, 22:30 WIB
Menurut PLN subsidi BBM menjadi salah satu tantangan transisi energi, terkhusus di sektor transporasi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Angka impor BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia masih terbilang tinggi. Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mengungkapkan bahwa jumlah produksi minyak dalam negeri justru lebih kecil di 221 juta barel per tahun.
Lebih rinci dijelaskan impor minyak tembus 297 juta barel. Sebanyak 129 juta barel di antaranya berupa minyak mentah sementara 168 juta barel merupakan BBM.
Hingga saat ini Indonesia masih bergantung pada energi fosil. Padahal produksi minyak diklaim mengalami penurunan karena umur sumur minyak semakin tua dan belum ditemukan cadangan yang signifikan.
“Sementara konsumsi minyak bumi semakin meningkat. Mengakibatkan kontribusi terhadap defisit neraca perdagangan,” ucap Muhamad Alhaqurahman Isa, Coordinator of Business Services & Supervision Ditjen EBTKE Kementerian ESDM di sela IEE Series 2024, JIExpo Kemayoran, Rabu (28/8).
Selain penggunaan mobil listrik, ia mengatakan bahwa hidrogen bisa menjadi salah satu cara komprehensif dan alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Hanya saja masih ada sejumlah tantangan dihadapi.
Misal adanya subsidi BBM diberikan saat ini. Berimbas pada ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil karena banderol semakin kompetitif dan mudah dijangkau.
Lalu penggunaan mobil hidrogen di pasar global juga terbilang minim apalagi dibandingkan BEV (Battery Electric Vehicle). Di Indonesia, baru ada dua FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) diboyong buat studi atau operasional perusahaan seperti Toyota Mirai dan Hyundai Nexo.
“Di sektor transportasi (pemakaian hidrogen) lebih menantang lagi. Karena harga BBM kita disubsidi,” ucap Zainal Arifin, Executive VP of Various New and Renewable Energy PT PLN (Persero) dalam kesempatan sama.
Sehingga jalan menuju penerapan hidrogen buat mobil penumpang masih panjang. Harga Green Hydrogen yang bakal digunakan juga harus lebih terjangkau dibandingkan BBM.
“Agar Green Hydrogen bisa kompetitif, harganya itu harus 0,14 USD per kilogram supaya bisa menggantikan BBM di sektor transportasi,” ungkap Zainal.
Sebagai informasi menurut studi dari BRIN harga Green Hydrogen mulai dari 5 USD per kilogram. Dalam kurs rupiah angka tersebut setara dengan Rp 77.995.
Sementara targetnya jika ingin menjadi alternatif pengganti BBM banderol diharapkan adalah 0,14 USD atau sekitar Rp 2.155 per kilogram.
Saat ini PLN telah mulai mendukung sejumlah ekosistem alternatif kendaraan ramah lingkungan, seperti penyediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan Stasiun Pengisian Hidrogen pertama di RI.
Beriringan dengan itu pemerintah menekan subsidi BBM lewat pengurangan kuota per 2025. Angka disepakati adalah 19,41 juta kiloliter, turun dari target 2024 di 19,58 juta kiloliter.
Namun tujuan utama pengurangan subsidi tersebut adalah efisiensi. Sehingga pemberian keringanan bisa tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Juli 2025, 22:30 WIB
14 Juni 2025, 17:36 WIB
03 Juni 2025, 16:50 WIB
06 Mei 2025, 17:00 WIB
22 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut