Prediksi Mobil Baru yang Masuk Indonesia di 2026: Bagian 2
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Honda tunda pembangunan pabrik mobil hidrogen baru di Jepang karena akibat banyaknya perubahan pasar
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Honda resmi melakukan revisi rencana untuk membangun pabrik sel bahan bakar di Kota Moka, Tochigi, Jepang. Perusahaan tersebut awalnya ingin memulai operasi fasilitas itu pada akhir tahun fiskal 2028 dengan produksi tahunan sebesar 30.000 unit.
Namun kini mereka mengungkap bakal mengurangi kapasitas produksi awal dan menunda dimulainya operasi skala penuh. Hal ini disebabkan adanya perubahan permintaan di pasar mobil listrik dan hidrogen secara global.
Keputusan tersebut tentunya berdampak terhadap banyak hal. Dilansir dari Auto World Journal, Honda tidak akan memenuhi syarat untuk mendapat subsidi Green Transformation yang ditawarkan pemerintah Jepang .
Pasalnya perusahaan itu diperkirakan tidak dapat memenuhi minimum produksi mobil hidrogen sebanyak 20.000 unit per tahun.
Meski demikian mereka tetap berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan hidrogen di masa depan. Terlebih Honda merupakan salah satu perusahaan pertama yang memperkenalkan teknologi tersebut.
Bahkan mereka juga sudah mengembangkan modul sel bahan bakar generasi baru sebagai bagian dari misinya untuk mencapai netralitas karbon di semua model dan operasi pada tahun 2050. Mobil hidrogen pun masih menjadi bagian dari rencana.
Sebelumnya diberitakan bahwa Honda tengah melakukan perombakan rencana. Pada Mei 2025 mereka mengumumkan telah mengurangi investasi pada kendaraan listrik akibat perlambatan permintaan secara global.
Sebaliknya, mereka justru bakal lebih fokus mengembangkan teknologi hybrid yang belakangan semakin disukai masyarakat. Kemudian target penjualan kendaraan listrik juga dikurangi menjadi hanya 30 persen dari total pasar di tahun fiskal 2030.
Tak hanya itu, Honda juga sudah mengumumkan penundaan rencana pembangunan basis produksi EV di Ontario, Kanada sekitar dua tahun. Padahal nilai investasinya sangat tinggi yaitu USD 10,7 miliar atau sekitar Rp 175,8 miliar.
Langkah Honda tersebut sebenarnya tidak terlalu mengejutkan karena mereka bukanlah merek pertama yang melakukannya. Tingginya permintaan terhadap mobil hybrid dan pelonggaran tenggat waktu dalam memenuhi aturan emisi menjadi alasan utamanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Desember 2025, 18:00 WIB
31 Desember 2025, 16:00 WIB
31 Desember 2025, 13:00 WIB
31 Desember 2025, 11:00 WIB
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat