Daihatsu Gran Max Terjual 800.000 Unit Sejak 2008
25 November 2024, 06:00 WIB
Kepolisian menyebut sopir Gran Max alami Microsleep sehingga jadi penyebab Kecelakaan km 58 Tol Cikampek
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri akhirnya mengungkap penyebab kecelakaan km 58 Tol Cikampek yang memakan 12 korban jiwa. Menurut kepolisian sopir Daihatsu Gran Max mengalami kelelahan.
Hal itu merupakan kesimpulan sementara setelah dilakukan pengusutan oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) bentukan Polri.
Menurut Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Karopenmas Divisi Humas Polri, sopir berinisial UK Kelelahan lantaran berkendara selama empat hari dari Jakarta-Ciamis dan sebaliknya tanpa henti.
“Jakarta-Ciamis sampai dengan tanggal 8 April sehingga pengemudi mengalami kelelahan yang mengakibatkan Microsleep,” ujar Trunoyudo di laman humas Polri, Selasa (16/4).
Lebih jauh dia menuturkan kalau temuan sementara tersebut didapatkan dari keterangan para saksi yang mengetahui aktivitas UK sebelum kecelakaan km 58 Tol Cikampek terjadi.
“Namun, ini dapat kami sampaikan pada saat perkembangannya,” ia menambahkan.
Trunoyudo mengatakan kalau Tim TAA bentukan Polri bertugas untuk menganalisis secara saintifik apa yang menjadi penyebab kecelakaan km 58 Tol Cikampek.
“Dalam peristiwanya kita lakukan secara saintifik yaitu melalui TAA (Traffic Accident Analysis) di mana proses perkara ini ditangani Polda Jawa Barat dan dibantu Korlantas,” Trunoyudo menegaskan.
Sekadar mengingatkan, kecelakaan maut tersebut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek km 58 di wilayah Karawang, Jawa Barat. Peristiwa ini melibatkan tiga kendaraan, yakni bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios.
Patut diketahui, Microsleep bisa terjadi apabila pengendara mengalami kelelahan otak maupun fisik selama perjalanan mudik Lebaran 2024.
Salah satu penyebabnya adalah merasa bosan sama kondisi jalan yang lurus, sehingga kewaspadaan terhadap situasi sekitar berangsur menurun.
Jusri Pulubuhu Instruktur JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) menyebut jika Microsleep tak hanya menyerang saat mengantuk, tapi juga terjadi ketika pengendara cukup beristirahat.
"Untuk Microsleep biasanya karena otak kita tidak terstimulus. Lebih mudah dimengerti itu bukan mata yang tertidur, jadi otak berhenti bekerja sejenak seperti orang melamun,” ucap Jusri.
Hal yang perlu diwaspadai saat berkendara ialah Microsleep bisa saja menyerang hanya dalam 30 detik. Setelah otak terstimulus di situ dapat terjadi peristiwa membahayakan seperti kecelakaan km 50 Tol Cikampek.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 November 2024, 06:00 WIB
20 Juli 2024, 09:00 WIB
18 Mei 2024, 14:00 WIB
16 April 2024, 19:00 WIB
13 April 2024, 13:00 WIB
Terkini
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang
31 Maret 2025, 09:00 WIB
Chery mengungkapkan ada tantangan tersendiri dalam memasarkan SUV crossover listrik Omoda E5 di Indonesia
31 Maret 2025, 07:00 WIB
Haka Auto buka bengkel siaga saat Lebaran untuk menemani perjalanan pelanggan BYD mudik ke kampung halamannya
31 Maret 2025, 06:00 WIB
Kepolisian prediksi ada lonjakan arus mudik dan kepadatan di sejumlah titik setelah pelaksanaan sholat Id
31 Maret 2025, 05:08 WIB
Francesco Bagnaia akhirnya keluar sebagai pemenang pada MotoGP Amerika 2025 usai Marc Marquez terjatuh
30 Maret 2025, 22:03 WIB
Satu unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N terlibat kecelakaan fatal dengan sebuah truk di Tol JORR, Cengkareng
30 Maret 2025, 12:00 WIB
Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga BBM, disebut sebagai hadiah Lebaran 2025 bagi pengendara