Etanol Wajib Jadi Perhatian Produsen Motor, Efek Buruk Mengintai
23 Oktober 2025, 15:51 WIB
Harga bahan bakar campuran etanol atau E10 bisa lebih tinggi dari Pertamax, segini prediksi kenaikannya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Harga bahan bakar minyak di Indonesia diyakini akan mengalami penyesuaian pasca penerapan campuran etanol 10 persen.
Material etanol nantinya juga berpeluang diawali dari impor terlebih dulu sambil menunggu kesiapan ekosistem di dalam negeri.
Saat ini, diketahui harga etanol murni 99,5 persen atau E100 adalah di kisaran Rp 16 ribuan per liter.
“Hitung-hitungan engineering, harga etanol untuk kasus Indonesia sekitar Rp 16 ribu per liter,” kata Ronny Purwadi, akademisi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jakarta belum lama ini.
Hitungan kasarnya, E10 berarti memakai 10 persen etanol saja dengan harga Rp 1.600 alias 10 persen dari besaran harga etanol yakni Rp 16 ribu.
Sebagai gambaran, harga bahan bakar minyak (BBM) RON 92 dari Pertamina, Pertamax adalah Rp 12.200 per liter.
Apabila ditambah campuran etanol, maka ada kenaikan harga Pertamax menjadi 13.800 per liter.
Sementara BBM bersubsidi Pertalite dilego Rp 10 ribu, berpotensi naik ke Rp 11.600 ketika telah bercampur dengan kandungan etanol.
“Itu kalau E10. E20 harganya berarti ya lebih mahal,” jelas Ronny.
Namun Ronny menegaskan pemerintah perlu bersiap agar etanol tidak selamanya mengandalkan impor.
Harapannya etanol tidak hanya membantu mengurangi jumlah impor bahan bakar fosil tetapi juga memberikan efek positif di sektor pertanian sebagai penyedia bahan bakunya.
“Menteri Perdagangan harus bijaksana membuat regulasi. Impor tetapi jangan sampai mematikan industri, memperbaiki supaya semakin lama bisa bersaing,” tegas Ronny.
Bicara soal impor etanol sebagai permulaan penerapan E10 di Indonesia, Ronny mengungkapkan ada beberapa negara yang potensial.
“Kita bisa impor dari Pakistan, kalau tidak salah. Amerika Serikat juga tentu saja,” kata Ronny.
Sebagai informasi wacana penerapan BBM E10 di Indonesia bukanlah sebuah hal baru.
Hanya saja rencana tersebut kembali terdengar ketika beberapa merek Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) swasta batal pakai base fuel Pertamina imbas kandungan etanol tiga persen.
Persentase etanol pada bahan bakar dasar dari Pertamina dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi dan regulasi para SPBU swasta.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Oktober 2025, 15:51 WIB
23 Oktober 2025, 12:00 WIB
22 Oktober 2025, 19:23 WIB
22 Oktober 2025, 16:22 WIB
22 Oktober 2025, 13:00 WIB
Terkini
23 Oktober 2025, 15:51 WIB
Apabila spesifikasinya tidak sesuai, bahan bakar campuran etanol berpotensi menyebabkan kerusakan pada motor
23 Oktober 2025, 14:00 WIB
Manufaktur asal Cina, Changan mulai membeberkan rencana produk dan diler untuk pasar Indonesia tahun ini
23 Oktober 2025, 13:00 WIB
BYD siapkan produk di salah satu segmen favorit konsumen Jepang yakni kei car, debut di Japan Mobility Show
23 Oktober 2025, 12:00 WIB
Teknisi diler ungkap langkah yang dilakukan untuk memastikan lini motor teranyar Honda kompatibel BBM etanol
23 Oktober 2025, 11:00 WIB
Changan bakal memanfaatkan fasilitas National Assemblers untuk memproduksi Changan Lumin EV dan Deepal S07
23 Oktober 2025, 10:00 WIB
Pemerintah berhasil menghemat Rp 93,43 triliun dengan melakukan program BBM B40 yang diselenggarakan sejak awal tahun
23 Oktober 2025, 09:00 WIB
Dua mobil listrik Changan yaitu Lumin EV dan Deepal S07 langsung dijual ke konsumen di pameran GJAW 2025
23 Oktober 2025, 08:00 WIB
Korlantas pastikan bakal pasang 500 kamera ETLE di Jawa Barat untuk pantau pelanggaran lalu lintas di semua polres