5 Negara Produsen Mobil Berkualitas Menurut Konsumen RI
20 November 2025, 16:28 WIB
Gaikindo ungkap mobil pabrikan Jepang lansiran tahun 2000 sekalipun tetap aman menggunakan bbm etanol
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap mobil buatan pabrikan Jepang sudah sanggup menggunakan bensin yang mengandung etanol. Bahkan, bahan campuran tersebut dinilai aman karena sudah digunakan oleh banyak negara di dunia.
Menariknya lagi, mereka mengungkap bahwa keamanan tersebut tidak hanya berlaku untuk model baru. Pasalnya, Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) sudah memastikan campuran etanol maksimal 10 persen (E10) masih aman untuk unit pabrikan Jepang keluaran di atas tahun 2000.
“Korosif masih bisa ditoleransi hingga tingkat tertentu. Untuk E10, kebanyakan pabrikan mobil Jepang sudah setuju untuk digunakan,” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, beberapa waktu lalu.
Ia pun mengungkap bahwa baik mesin piston, selang, maupun berbagai komponen lain sudah sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir saat menggunakan BBM etanol.
Sementara itu, Ali Ahmudi, Ketua Puskep UI, mengungkap bahwa etanol tetap memiliki potensi mengikat air, khususnya di udara terbuka. Meski demikian, dirinya menyebut jumlahnya tidak akan banyak.
Oleh sebab itu, beberapa perbaikan harus dilakukan untuk menghindari masalah di masa depan. Mulai dari penyelidikan kasus kandungan air di tangki bensin hingga sosialisasi penerapan etanol yang lebih matang.
Walau mendapat pro dan kontra terkait penggunaan etanol di Indonesia, Toyota mengungkap bahwa produk yang mereka jual sudah kompatibel dengan E10 sejak 2010. Bahkan, mereka sedang melakukan uji coba Kijang Innova Zenix Flexy Fuel agar bisa menggunakan bensin campuran etanol 85 persen atau E85.
Tak hanya itu, pabrikan tersebut bahkan dikabarkan sudah berencana mengambil peluang investasi. Mereka ingin memenuhi kebutuhan bioetanol di Indonesia.
Sebab, kebutuhan bioetanol di Tanah Air mencapai 40 juta kiloliter per tahun. Dengan penerapan E10, kebutuhan tersebut akan menjadi sekitar 4 juta kiloliter pada 2027.
"Agar tidak kehilangan momentum, maka persiapan pembangunan pabrik pendukung harus dimulai dari sekarang," ungkap Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, dikutip dari Antara, Senin (10/11).
Melihat peluang tersebut, Toyota dikabarkan akan berinvestasi dalam pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2025, 16:28 WIB
20 November 2025, 14:00 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
28 Oktober 2025, 10:00 WIB
27 Oktober 2025, 10:00 WIB
Terkini
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Berakhirnya insentif dari pemerintah membuat kinerja penjualan mobil listrik di Cina pada tahun depan turun
29 Desember 2025, 18:00 WIB
Aprilia menunjukan kemajuan sangat signifikan dalam hal pengembangan motor balap milik Marco Bezzecchi
29 Desember 2025, 17:06 WIB
Bocoran tampilan interior Wuling Almaz Darion mulai terungkap di laman DJKI, pakai basis SUV Xingguang 560
29 Desember 2025, 15:00 WIB
GIAMM sebut perakitan lokal dihitung 30 persen TKDN, komponen lokal mobil listrik tak jadi prioritas produsen
29 Desember 2025, 14:13 WIB
Ditetapkan secara nasional di Cina, manufaktur wajib pastikan baterai mobil listrik tak bisa terbakar atau meledak
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Dua sopir bus Damri tertangkap kamera melalukan aksi tidak terpuji, bahkan sampai membahayakan pengemudi lain
29 Desember 2025, 12:14 WIB
Model-model MPV dan LCGC masih tetap dicari konsumen mobil bekas, rentang harganya Rp 100 juta-Rp 300 jutaan
29 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Mitsubishi Fuso ada beberapa kendala yang menghambat kinerja penjualan kendaraan niaga pada 2025