Parkir di Jakarta Diminta Pakai Teknologi Digital Buat Tingkatkan PAD

Parkir di Jakarta diminta untuk menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Parkir di Jakarta Diminta Pakai Teknologi Digital Buat Tingkatkan PAD

KatadataOTO – Parkir di DKI Jakarta dinilai masih kurang optimal oleh DPRD Jakarta. Hal ini karena masih banyak lokasi yang belum menggunakan sistem digitalisasi.

Akibatnya pemasukan pemerintah dari sektor tersebut dinilai masih belum optimal.

“Kalau kita jalan, dimana-mana bisa parkir tetapi pemasukan dari sektor ini masih rendah,” ungkap Wa Ode Herlina, anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta dilansir Antara (07/05).

Menurutnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir terutama yang di jalan, masih sangat rendah. Kondisi tersebut dinilai disebabkan karena adanya kebocoran.

Parkir liar
Photo : Antara

Oleh sebab itu dirinya mendorong agar sistem parkir di jalan diubah menggunakan digital dan pembayaran nontunai. Sehingga uang yang didapatkan tidak menguap.

"Wajib dan sudah harga mati digitalisasi serta cashless. Tidak boleh lagi ada kata mahal untuk soal digitalisasi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengungkap bahwa sejumlah terminal parkir elektronik (TPE) mengalami kerusakan. Situasi itu menyebabkan pendapatan turun dari Rp 18 miliar menjadi hanya Rp 8,9 miliar.

"Saat ini banyak TPE yang sudah tidak berfungsi,” kata Adji Kusambarto, Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

Padahal pada 2016 sudah ada TPE pada 31 ruas jalan dengan 201 mesin. Ketika itu pendapatan langsung mencapai Rp 7 miliar.

Jumlah itu kemudian kembali meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga puncaknya pada 2019. Ketika itu pendapatkan dari parkir bisa menembus angka Rp 18 miliar. 

Namun pandemi Covid-19 di dan adanya kerusakan sejumlah mesin menyebabkan pendapatan di 2020 mengalami penurunan drastis. Ketika itu sektor parkir hanya menyetor Rp 13 miliar.

Kantong parkir konser Maroon 5
Photo : Stadion GBK

Jumlah itu kemudian terus turun jadi Rp 10 miliar di 2021, Rp 9 miliar di 2022 dan 2023. Lalu pada 2024 jumlahnya kembali terkoreksi jadi hanya Rp 8,9 juta.

“Ini dikarenakan mesin rusak dan suku cadang susah karena harus didatangkan dari luar negeri," pungkas Adji Kusambarto.


Terkini

news
Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Pesta Rakyat 17 Agustus  di Monas

Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas

Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas

mobil
Hyundai Sorot Positifnya Penjualan Mobil di Segmen Menengah ke Atas

Hyundai Sorot Positifnya Penjualan Mobil Mahal di Indonesia

Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini

news
Pemutihan pajak

Ada Pemutihan Pajak di Bengkulu, Berlaku Hingga Akhir Tahun

Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat

otosport
MotoGP Austria 2025, Fadillah Arbi Bakal Balapan di Moto3

MotoGP Austria 2025, Fadillah Arbi Bakal Mentas di Moto3

Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera

news
Transjakarta

Dishub Paparkan Alasan Koridor 9 Transjakarta Banyak Kecelakaan

Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas

mobil
Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota

Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota

Beberapa merek kendaraan roda empat telah mempublikasikan perolehan SPK selama GIIAS 2025, simak datanya

mobil
Wholesales LMPV Juli 2025

Wholesales LMPV Juli 2025, BYD M6 Bertahan di 3 Besar

Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza

news
Ganjil genap Puncak

Ganjil Genap Puncak 15 Agustus 2025, Waktunya Lebih Panjang

Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya