Pramono Bantah Naikkan Tarif Parkir, Cuma Ubah Sistem Pembayaran
11 September 2025, 08:00 WIB
Pemerintah DKI berencana bangun tempat parkir di daerah penyangga agar masyarakat tidak bawa kendaraan ke Jakarta
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Selain menggelar ganjil genap Jakarta, pemerintah DKI juga melakukan beberapa strategi lain untuk atasi kemacetan lalu lintas. Salah satunya adalah membangun fasilitas parkir bagi masyarakat daerah penyangga yang menggunakan kendaraan pribadi hingga halte atau stasiun lalu melanjutkan perjalanan pakai transportasi umum.
Dengan fasilitas ini diharapkan mobilitas masyarakat diharapkan bisa terjaga tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
"Transportasi di Jakarta kami persembahkan untuk seluruh daerah sekitar Jakarta. Ke depannya, kami akan membentuk park and ride kantong-kantong parkir di penyangga-penyangga Jakarta," Suharini Eliawati, ujar Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dilansir Antara (15/07).
Ia optimis bahwa dengan adanya fasilitas kantong parkir dan transportasi umum memadai maka masyarakat bisa lebih tenang dalam meninggalkan kendaraannya.
Perlu diketahui bahwa saat ini DKI Jakarta memiliki tujuh lokasi park and ride. Lokasinya cukup tersebar yakni di kawasan Lebak Bulus, Ragunan, Terminal Pinang Ranti, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogebang, PGC Cililitan dan Kalideres.
Selanjutnya Pemprov DKI Jakarta akan membangun kantong parkir di kawasan Cawang.
Tak hanya itu, TransJakarta pun akan melakukan pengembangan layanan agar masyarakat. Tujuannya adalah menghindari terjadinya penumpukan penumpang di satu titik sementara lokasi lainnya justru kosong.
Untuk menghindarinya mereka berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI guna penjadwalan otomatis armada sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Dengan penerapan AI, kami tidak lagi mengandalkan intuisi semata, tetapi mengambil keputusan berbasis prediksi serta data," ungkap Raditya Raditya Maulana Rusdi, Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta.
Ia pun optimis pemandangan halte serta bus kosong yang datang akan langka. Pasalnya distribusi armada jadi lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Raditya berpendapat, efisiensi bukan hanya berdampak ke peningkatan layanan tapi juga pada pengelolaan anggaran publik yang lebih bertanggung jawab.
“Teknologi AI membuka babak baru dalam pengelolaan transportasi publik yang berkelanjutan," kata dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 September 2025, 08:00 WIB
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
04 Juli 2025, 18:00 WIB
26 Juni 2025, 22:30 WIB
26 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
12 Desember 2025, 11:00 WIB
Kementerian ESDM membuka opsi menambah kuota impor BBM Shell, BP AKR dan Vivo sebesar 10 persen pada 2026
12 Desember 2025, 10:00 WIB
Distribusi LMPV dari pabrik ke diler menunjukkan penurunan tipis, namun beberapa model alami peningkatan
12 Desember 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi Fuso percaya diri menghadapi kondisi pasar di tahun depan meski diprediksi masih akan menantang
12 Desember 2025, 08:00 WIB
Polytron mengakui bahwa pihaknya sudah menerima kasus dimana baterai motor rusak dan harus dilakukan perbaikan
12 Desember 2025, 07:00 WIB
Banyaknya pelanggan yang touring membuat Polytron mengembangkan portable fast charging untuk mudahkan pengisian daya
12 Desember 2025, 06:00 WIB
Tak perlu khawatir ketika ingin mengurus dokumen berkendara, Anda bisa mendatangi SIM keliling Bandung
12 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih terbuka di lima tempat sekitar Ibu Kota menjelang akhir pekan, jangan terlewat
12 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 12 Desember 2025 bakal diawasi lebih ketat untuk hindari kepadatan lalu lintas Ibu Kota