9 Merek Mobil Cina Lolos Uji Keamanan Data, Ada BYD dan Chery
28 Desember 2025, 17:00 WIB
Adanya kebiasaan mengangkut muatan berlebih atau ODOL disebut jadi satu penghambat adopsi truk EV di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di era elektrifikasi, adopsi kendaraan ramah lingkungan atau EV (Electric Vehicle) mulai digencarkan, terkhusus di sektor kendaraan penumpang atau passenger car.
Namun di sektor lain seperti kendaraan komersial dan heavy duty adopsinya masih menemui hambatan.
Padahal truk bertenaga listrik dinilai dapat membantu mengurangi polusi udara secara signifikan, apalagi kendaraan yang dipakai buat penggunaan logistik.
BYD (Build Your Dreams) sebagai salah satu manufaktur kendaraan listrik di Tanah Air mengklaim pernah melakukan riset soal adopsi truk listrik di dalam negeri dan menemukan satu penghambat.
Di sela acara Energy Insights Forum Kadin (Kamar Dagang Indonesia) ESDM dan Katadata, BYD menegaskan telah berkecimpung di bidang kendaraan niaga di Indonesia, sebelum menghadirkan mobil penumpang.
“Riset dengan VKTR, satu hal yang membuat kita mundur selangkah, di Indonesia penggunaan heavy duty truck sering melewati batas ketentuan atau ODOL (Over Dimension and Over Load),” kata Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Jakarta, Senin (02/06).
Membawa muatan berlebih atau melewati kapasitas ditentukan dapat berdampak buruk ke kendaraan.
Menurut Luther, masih perlu ada riset dan penyesuaian teknologi secara rinci agar penggunaan truk bertenaga listrik bisa dilakukan di Indonesia.
“Dalam penggunaan commercial vehicle diesel kalau dipaksakan (ODOL) mungkin (dampaknya) jadi lambat atau boros. Kalau di EV berbeda, saya tidak bisa sampaikan efeknya,” kata Luther.
Dia menegaskan jika bicara dari sisi line up produk, BYD siap menyediakan jenis kendaraan ramah lingkungan yang dibutuhkan di sektor komersial.
“Di Eropa dan India, penggunaan tronton (untuk mobilitas) di dermaga sampai bandara sudah menggunakan BYD. Di London, 85 persen bus double deck dari BYD,” ungkap Luther.
Korlantas Polri saat ini semakin serius melakukan penindakan pada truk ODOL yang beroperasi di jalanan. Sosialisasi diawali pada Minggu (01/06).
Sosialisasi untuk pelanggar atau pelaku truk ODOL dilakukan agar masyarakat bisa semakin sadar terhadap aturan lalu lintas yang berlaku.
“Menuju Indonesia Zero ODOL tidak hanya upaya penegakan hukum, tetapi juga gerakan bersama untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas nasional,” kata Irjen Polisi Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri dalam keterangan Korlanta Polri, dikutip Senin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Desember 2025, 17:00 WIB
26 Desember 2025, 13:00 WIB
24 Desember 2025, 18:00 WIB
24 Desember 2025, 12:00 WIB
23 Desember 2025, 14:00 WIB
Terkini
28 Desember 2025, 21:00 WIB
Selama periode 2025, sejumlah motor bekas mengalami kenaikan harga cukup tinggi karena ramai diminati
28 Desember 2025, 17:00 WIB
Langkah tegas diambil pemerintah Tiongkok untuk memastikan mobil Cina dapat menjaga keamanan data pemiliknya
28 Desember 2025, 13:00 WIB
Lalu lintas Jakarta terbilang lengang saat libur Natal karena banyaknya orang yang memiluh keluar kota
28 Desember 2025, 11:00 WIB
Model anyar dari Suzuki terdaftar di India dengan kode YMC, diyakini jadi penerus Ertiga versi tenaga listrik
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Honda Jazz atau bisa dikenal Fit di Cina akan segera diluncurkan versi facelift pada kuartal pertama 2026
28 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta bakal gelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin untuk sambut tahun baru 2026
27 Desember 2025, 19:00 WIB
Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki