VinFast Gandeng Bengkel Ban untuk Memperluas Jaringan Diler
26 Juli 2025, 19:00 WIB
Adanya kebiasaan mengangkut muatan berlebih atau ODOL disebut jadi satu penghambat adopsi truk EV di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di era elektrifikasi, adopsi kendaraan ramah lingkungan atau EV (Electric Vehicle) mulai digencarkan, terkhusus di sektor kendaraan penumpang atau passenger car.
Namun di sektor lain seperti kendaraan komersial dan heavy duty adopsinya masih menemui hambatan.
Padahal truk bertenaga listrik dinilai dapat membantu mengurangi polusi udara secara signifikan, apalagi kendaraan yang dipakai buat penggunaan logistik.
BYD (Build Your Dreams) sebagai salah satu manufaktur kendaraan listrik di Tanah Air mengklaim pernah melakukan riset soal adopsi truk listrik di dalam negeri dan menemukan satu penghambat.
Di sela acara Energy Insights Forum Kadin (Kamar Dagang Indonesia) ESDM dan Katadata, BYD menegaskan telah berkecimpung di bidang kendaraan niaga di Indonesia, sebelum menghadirkan mobil penumpang.
“Riset dengan VKTR, satu hal yang membuat kita mundur selangkah, di Indonesia penggunaan heavy duty truck sering melewati batas ketentuan atau ODOL (Over Dimension and Over Load),” kata Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Jakarta, Senin (02/06).
Membawa muatan berlebih atau melewati kapasitas ditentukan dapat berdampak buruk ke kendaraan.
Menurut Luther, masih perlu ada riset dan penyesuaian teknologi secara rinci agar penggunaan truk bertenaga listrik bisa dilakukan di Indonesia.
“Dalam penggunaan commercial vehicle diesel kalau dipaksakan (ODOL) mungkin (dampaknya) jadi lambat atau boros. Kalau di EV berbeda, saya tidak bisa sampaikan efeknya,” kata Luther.
Dia menegaskan jika bicara dari sisi line up produk, BYD siap menyediakan jenis kendaraan ramah lingkungan yang dibutuhkan di sektor komersial.
“Di Eropa dan India, penggunaan tronton (untuk mobilitas) di dermaga sampai bandara sudah menggunakan BYD. Di London, 85 persen bus double deck dari BYD,” ungkap Luther.
Korlantas Polri saat ini semakin serius melakukan penindakan pada truk ODOL yang beroperasi di jalanan. Sosialisasi diawali pada Minggu (01/06).
Sosialisasi untuk pelanggar atau pelaku truk ODOL dilakukan agar masyarakat bisa semakin sadar terhadap aturan lalu lintas yang berlaku.
“Menuju Indonesia Zero ODOL tidak hanya upaya penegakan hukum, tetapi juga gerakan bersama untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas nasional,” kata Irjen Polisi Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri dalam keterangan Korlanta Polri, dikutip Senin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Juli 2025, 19:00 WIB
26 Juli 2025, 09:00 WIB
25 Juli 2025, 17:09 WIB
25 Juli 2025, 16:00 WIB
24 Juli 2025, 17:00 WIB
Terkini
27 Juli 2025, 13:00 WIB
BMW baru saja melahirkan belasan teknisi andal di GIIAS 2025 untuk menjawab kebutuhan industri otomotif
27 Juli 2025, 12:00 WIB
Pertamina kirim lima pembalap muda ke VR46 Riders Academy untuk berlatih bersama para riders internasional
27 Juli 2025, 11:00 WIB
Rexco gelar promo penjualan di GIIAS 2025 dengan memberi beragam bonus menarik untuk para pelanggannya
27 Juli 2025, 10:00 WIB
Seres E1 Black Edition Limited hasil kolaborasi dengan Scuto dan Venom dijual dalam pameran GIIAS 2025
27 Juli 2025, 09:00 WIB
Sub merek dari Chery yakni Lepas akhirnya memperkenalkan tiga lini kendaraanya secara perdana di GIIAS 2025
27 Juli 2025, 08:00 WIB
Pertamina Lubricants merilis oli khusus mesin diesel terbaru di perhelatan GIIAS 2025, berikut harganya
27 Juli 2025, 07:00 WIB
Harley-Davidson Pan America 1250 ST diluncurkan di GIIAS 2025 untuk menggoda pecinta touring di Tanah Air
27 Juli 2025, 06:41 WIB
Pada momen GIIAS 2025, Honda Beat FI dan Street bersolek mempercantik diri dengan warna serta striping baru