Suzuki Sebut Keputusan BYD Bawa Kei Car Jadi Ancaman Baru
05 November 2025, 19:00 WIB
Adanya kebiasaan mengangkut muatan berlebih atau ODOL disebut jadi satu penghambat adopsi truk EV di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di era elektrifikasi, adopsi kendaraan ramah lingkungan atau EV (Electric Vehicle) mulai digencarkan, terkhusus di sektor kendaraan penumpang atau passenger car.
Namun di sektor lain seperti kendaraan komersial dan heavy duty adopsinya masih menemui hambatan.
Padahal truk bertenaga listrik dinilai dapat membantu mengurangi polusi udara secara signifikan, apalagi kendaraan yang dipakai buat penggunaan logistik.
BYD (Build Your Dreams) sebagai salah satu manufaktur kendaraan listrik di Tanah Air mengklaim pernah melakukan riset soal adopsi truk listrik di dalam negeri dan menemukan satu penghambat.
Di sela acara Energy Insights Forum Kadin (Kamar Dagang Indonesia) ESDM dan Katadata, BYD menegaskan telah berkecimpung di bidang kendaraan niaga di Indonesia, sebelum menghadirkan mobil penumpang.
“Riset dengan VKTR, satu hal yang membuat kita mundur selangkah, di Indonesia penggunaan heavy duty truck sering melewati batas ketentuan atau ODOL (Over Dimension and Over Load),” kata Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Jakarta, Senin (02/06).
Membawa muatan berlebih atau melewati kapasitas ditentukan dapat berdampak buruk ke kendaraan.
Menurut Luther, masih perlu ada riset dan penyesuaian teknologi secara rinci agar penggunaan truk bertenaga listrik bisa dilakukan di Indonesia.
“Dalam penggunaan commercial vehicle diesel kalau dipaksakan (ODOL) mungkin (dampaknya) jadi lambat atau boros. Kalau di EV berbeda, saya tidak bisa sampaikan efeknya,” kata Luther.
Dia menegaskan jika bicara dari sisi line up produk, BYD siap menyediakan jenis kendaraan ramah lingkungan yang dibutuhkan di sektor komersial.
“Di Eropa dan India, penggunaan tronton (untuk mobilitas) di dermaga sampai bandara sudah menggunakan BYD. Di London, 85 persen bus double deck dari BYD,” ungkap Luther.
Korlantas Polri saat ini semakin serius melakukan penindakan pada truk ODOL yang beroperasi di jalanan. Sosialisasi diawali pada Minggu (01/06).
Sosialisasi untuk pelanggar atau pelaku truk ODOL dilakukan agar masyarakat bisa semakin sadar terhadap aturan lalu lintas yang berlaku.
“Menuju Indonesia Zero ODOL tidak hanya upaya penegakan hukum, tetapi juga gerakan bersama untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas nasional,” kata Irjen Polisi Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri dalam keterangan Korlanta Polri, dikutip Senin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2025, 19:00 WIB
05 November 2025, 14:27 WIB
04 November 2025, 12:00 WIB
03 November 2025, 14:11 WIB
01 November 2025, 19:00 WIB
Terkini
06 November 2025, 09:00 WIB
GAC Aion E9 PHEV ini dirancang untuk meluncur di Indonesia setelah mendapat penyegaran di negara asalnya
06 November 2025, 08:00 WIB
Wuling Darion hadir untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam melakukan mobilitas ramah lingkungan
06 November 2025, 07:00 WIB
PLN telah menyiapkan sedikitnya 4.500 SPKLU untuk menyambut libur Natal dan tahun baru 2026 dengan tarif kompetitif
06 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta tidak dapat melayani perpanjangan apabila kartu berstatus kedaluwarsa, simak syaratnya
06 November 2025, 06:00 WIB
Pemerintah DKI masih mengandalkan ganjil genap Jakarta untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi
06 November 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi pada Kamis (06/11) ada di Pasar Modern Batununggal
05 November 2025, 20:00 WIB
Toyota Hilux generasi kesembilan disinyalir debut di Thailand pakai nama Hilux Travo, ada varian hybrid
05 November 2025, 19:00 WIB
Suzuki mengatakan, kehadiran kei car bertenaga listrik BYD Racco jadi ancaman besar buat berbagai merek