Era Elektrifikasi Jadi Mimpi Buruk buat Porsche
16 Mei 2025, 17:37 WIB
Mobil hybrid terbilang lebih populer di kalangan masyakarat karena beberapa alasan, ini tanggapan Periklindo
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kiprah BEV (Battery Electric Vehicle) di Indonesia belum sesukses mobil hybrid. Padahal sudah diberikan insentif atau relaksasi pajak dari pemerintah guna mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Dari segi penjualan juga mobil hybrid terpaut jauh di atas mobil listrik murni. Ini dikarenakan pilihan HEV (Hybrid Electric Vehicle) bervariasi dan kebanyakan mengambil basis model versi mesin bensin, jadi konsumen sudah familiar.
Ditambah lagi HEV masih identik sama mobil bermesin bensin. Karena tidak perlu di-charge melainkan diisi bensin di SPBU layaknya mobil konvensional.
Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) sebagai salah satu asosiasi di Tanah Air menilai populernya HEV maupun PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) terjadi karena umur BEV di RI belum lama.
Tetapi pihak mereka percaya diri mobil listrik masih akan diminati oleh masyarakat seiring berjalannya waktu.
“Kalau diperhatikan laju penjualan EV yoy (year on year) ratusan persen naik, cukup tinggi,” ucap Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Ia menilai saat ini antusiasime masyarakat terhadap kendaraan listrik sangat besar. Dalam waktu dua tahun ada banyak manufaktur baru hadir tawarkan pilihan ke konsumen sesuai kebutuhan.
Bicara harga, mobil listrik dilego mulai Rp 190 jutaan sampai Rp 800 jutaan ke atas. Beberapa model dirakit lokal atau berstatus CKD (Completely Knocked Down) jadi banderol bisa turun.
“Baru masuk dua tahun (penjualan) EV dan penjualan cukup bagus. Saya yakin akan semakin baik,” tegas Tenggono.
Meski populer dan beberapa pabrikan berharap ada insentif dari pemerintah, Periklindo tidak setuju apabila mobil hybrid mendapatkan subsidi. Karena justru dapat menghambat penjualan mobil listrik murni.
“Kami tidak mendukung hybrid mendapatkan subsidi ya, diperjelas,” kata Moeldoko, Ketua Umum Periklindo sekaligus Kepala Staf Kepresidenan di Jakarta Pusat belum lama ini.
Periklindo juga menegaskan mobil hybrid sejatinya masih menggunakan bahan bakar fosil, meskipun diklaim ramah lingkungan dan efisien bahan bakar apabil dibandingkan mobil konvensional tanpa bantuan motor elektrik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 17:37 WIB
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
16 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti