Alasan Zeekr Pilih Pakai Baterai NMC Daripada LFP
03 Desember 2024, 16:00 WIB
Skema CKD menurut Gaikindo dapat memberikan keuntungan bagi banyak pihak lokal di dalam industri otomotif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Menjelang akhir 2024 banyak pabrikan asal China masuk Indonesia menawarkan produk kendaraan listrik buat konsumen. Tetapi masih ada yang berstatus CBU (Completely Built Up) atau impor utuh, seperti Zeekr.
Melihat hal tersebut, pihak Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengimbau manufaktur untuk melakukan impor skema CKD (Completely Knocked Down) alias perakitan lokal. Karena dapat membawa keuntungan bagi banyak pihak.
“Saya bilang sama merek-merek baru itu jangan impor CBU, langsung CKD dengan bodi (mobil) yang sudah dicat. Investasinya kan ringan,” kata Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo di ICE BSD, Tangerang beberapa pekan lalu.
Apabila mobil dirakit di dalam negeri, Jongkie kembali menegaskan beberapa komponen dipakai bisa berasal dari dalam negeri. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan serta mendukung industri lokal.
Sementara jika diimpor utuh komponen pada kendaraan sudah lengkap dan tidak dapat digonta-ganti.
Meskipun begitu, Jongkie menanggapi positif perluasan aturan insentif mobil listrik CBU. Sekarang bisa dinikmati negara-negara yang menjalin perjanjian atau kesepakatan internasional dengan Indonesia.
Karena pada akhirnya relaksasi pajak hanya dapat dimanfaatkan ketika pabrikan telah berkomitmen buat melakukan perakitan lokal produk yang diimpor dalam jumlah tertentu.
“Kita harus buka pintu tetapi juga monitor. Setelah ini ada apa lagi, (penyediaan) lapangan kerja dan komponen lokal, kalau CBU belum sampai komponen lokal,” tegas Jongkie.
Untuk diketahui ada pabrikan yang memanfaatkan relaksasi pajak impor itu seperti BYD (Build Your Dreams). Sambil menunggu pembangunan pabrik di Subang, mereka mengimpor seluruh model kendaraan listriknya.
Ini mencakup BYD Seal, Atto 3, Dolphin sampai M6. Berkat insentif, banderolnya kompetitif bahakn varian tertinggi Seal tidak tembus Rp 1 miliar.
Sementara produk termurahnya adalah MPV (Multi Purpose Vehicle) M6. BYD M6 dijual seharga Rp 379 jutaan sampai Rp 429 jutaan OTR (On The Road) Jakarta.
Dalam waktu dekat tepatnya di 2025, BYD bersiap menghadirkan MPV dari sub merek Denza yaitu Denza D9. Kali ini mengincar pasar premium dengan banderol Rp 900 jutaan sampai Rp 1 miliar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Desember 2024, 16:00 WIB
02 Desember 2024, 14:00 WIB
02 Desember 2024, 10:00 WIB
01 Desember 2024, 10:00 WIB
30 November 2024, 22:38 WIB
Terkini
04 Desember 2024, 16:00 WIB
Menurut Chery, PHEV dinilai jadi salah satu alternatif elektrifikasi yang bisa dipertimbangkan di RI
04 Desember 2024, 15:03 WIB
HMID mengaku bahwa Hyundai Ioniq 9 masuk ke dalam radar untuk diboyong buat konsumen-konsumen di Indonesia
04 Desember 2024, 14:00 WIB
Ada beberapa kandidat model mobil listrik murah BYD yang bakal masuk RI, salah satunya merupakan sedan
04 Desember 2024, 13:00 WIB
Tahun depan ada wacana kenaikan opsen dan PPN, Mazda menilai penjualan mobil masih akan merangkak di 2025
04 Desember 2024, 12:00 WIB
Menurut data Korlantas Polri, penerapan ETLE bisa mengurangi angka kecelakaan sampai 26,8 persen selama 2024
04 Desember 2024, 10:00 WIB
Honda menilai isu penerapan opsen pajak dan PPN 12 persen mendorong masyarakat beli mobil baru di GJAW 2024
04 Desember 2024, 09:00 WIB
Chery Tiggo 9 PHEV bakal menjadi salah satu mobil hybrid pertama PT CSI di RI, masuk meskipun tanpa insentif
04 Desember 2024, 08:00 WIB
AISI sangat berharap pemerintah mau menerapkan opsen pajak atau PPN 12 persen secara bertahan tahun depan