Alva Mulai Jajaki Rencana Ekspor, Target Pasar Asia Tenggara
16 Mei 2024, 15:36 WIB
Seiring kemajuan teknologi risiko juga meningkat, data pemilik mobil listrik bocor lewat SPKLU Shell
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Kemajuan teknologi di dunia otomotif diiringi dengan bertambahnya risiko. Kendali kendaraan bisa diakses melalui smartphone hingga penyimpanan data pribadi pada mobil membuat pabrikan otomotif harus lebih memperketat keamanan privasi pemilik.
Anurag Sen, seorang Security Researcher baru-baru ini menemukan database daring di dalamnya terdapat logging data terkait Shell Recharge, SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) milik Shell. Sekarang unitnya sudah ada ribuan di seluruh dunia.
Data yang di-host di penyimpanan cloud Amazin tersebut ternyata termasuk detil tentang konsumen atau pemilik kendaraan pengguna SPKLU Shell, bisa diakses tanpa password sehingga semua orang bisa membukanya melalui browser.
Dilansir dari TechCrunch, Senin (12/6) data yang dapat diakses termasuk nama, alamat email sampai nomor telepon milik konsumen fleet. Informasi operator fleet dan nama perusahaan juga bisa dilihat, beberapa di antaranya bahkan ada VIN (vehicle identification number).
Meski ada beragam informasi dapat ditemukan, belum diketahui imbas dari insiden ini. Pihaknya tengah melakukan analisa terkait data pemilik mobil listrik yang bocor di SPKLU Shell.
“Shell telah mengambil langkah untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi exposure dari data Shell Recharge Solutions. Kami menginvestigasi insiden ini, terus memonitornya bersama sistem IT dan akan mengambil langkah yang perlu,” ucap Anna Arata, juru bicara Shell.
Alex Nehmy, Field Chief Security Officer Critical Industries, Japan and Asia Pacific sebelumnya pernah menyebut bahwa memang charging station atau SPKLU riskan terhadap risiko keamanan siber.
“Stasiun pengisian kendaraan listrik dapat menimbulkan beberapa risiko keamanan siber karena adanya beberapa entry points seperti sambungan kendaraan ke pengisi daya, komunikasi nirkabel, interface operator EV, layanan cloud dan pemeliharaan charger,” ucap Alex kepada TrenOto beberapa waktu lalu.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh pelaku kejahatan siber dalam mengeksploitasi data lewat SPKLU. Misalnya meretas interface operator EV untuk mengakses informasi pribadi milik pengguna sampai membajak jaringan EV.
Namun ia menegaskan bahwa pada akhirnya tidak ada sistem ataupun infrastruktur yang benar-benar aman dan sempurna.
Ia menegaskan keamanan siber butuh kerja sama dari dua pihak baik produsen maupun pemilik. Seorang pemilik EV bisa berkontribusi menjaga datanya dengan cara meng-update software kendaraan secara rutin, karena biasanya sudah termasuk pembaruan untuk lebih menjaga EV dari risiko siber.
“Produsen dan distributor perlu terus mengomunikasikan langkah-langkah menjaga keamanan siber bagi pemilik mobil,” ucap Alex.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Mei 2024, 15:36 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
02 Mei 2024, 09:00 WIB
17 April 2024, 20:00 WIB
15 April 2024, 14:28 WIB
Terkini
19 Mei 2024, 14:06 WIB
Diperkirakan sepanjang 2024 tren warna cat mobil bernuansa tenang dan tidak mencolok bergaya Moonlight
19 Mei 2024, 13:00 WIB
Toyota Avanza bekas termurah di Mei 2024 ternyata cukup tersebar di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya
19 Mei 2024, 10:00 WIB
Toyota Indonesia serahkan 1 unit Sienta Welcab untuk RSO Soeharso agar pelayanan kepada pasien lebih optimal
19 Mei 2024, 09:05 WIB
Berikut rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh Dishub DKI Jakarta di sekitar Bundaran HI pada hari ini
19 Mei 2024, 09:03 WIB
Salah satu motor bekas yang direkomendasikan adalah Yamaha Nmax, sebab harga yang ditawarkan terjangkau
18 Mei 2024, 14:51 WIB
Harga tiket mulai Rp 100.000, pameran modifikasi The Elite Showcase resmi dibuka hari ini di ICE BSD
18 Mei 2024, 14:00 WIB
Setelah diperiksa pihak ketiga pada akhir 2020 ternyata kualitas tol MBZ tidak memenuhi persyaratan SNI
18 Mei 2024, 13:00 WIB
Honda Vario 160 bisa menjadi pilihan jika Anda tengah mencari motor bekas murah, sebab harganya Rp 22 jutaan