Oli Palsu Masih Beredar, Yamaha Sebut Harus Diperangi Bersama
21 Mei 2025, 12:00 WIB
Masih marak, polisi keluhkan produsen oli yang kurang terlibat dalam pemberantasan oli palsu di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Pemberantasan oli palsu tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, tapi kerja sama antar pemerintah, kepolisian, produsen serta edukasi ke masyarakat.
Polisi sendiri menyebut bahwa kasus pemalsuan oli bisa diungkap berdasarkan delik aduan alias menunggu laporan dari pihak terdampak baik itu konsumen maupun produsen.
Sehingga jika tidak ada pengaduan terkait oli dipalsukan maka akan sulit menemukan barang tiruannya. Polisi mengimbau produsen untuk turut ambil bagian memberantas pemalsuan oli.
Indra Lutrianto Amstono, Kasubdit 1 Kombes Pl Bareskrim Polri sebut ada usaha mengajak produsen untuk ikut mencari solusi atas permasalahan yang terlanjur mengakar tersebut.
“Kemarin kita mengundang beberapa pemilik merek yang dipalsukan. Yang datang hanya satu (produsen) lainnya tidak. Jangan bebankan ke kami padahal pemilik sendiri (merasa) tidak ada masalah,” ujar Indra di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam kasus terdahulu Indra menjelaskan polisi berhasil mengungkap wilayah pemalsuan oli seperti di Gresik dan Sidoarjo. Bisnis pemalsuan di wilayah itu berjalan sejak lama mulai dari pembuatan oli sampai stiker kemasan botol.
Produsen dan distributor oli palsu juga perlahan terungkap. Menurut Indra beberapa kasus sedang dalam proses dan terduga tersangka sudah diserahkan ke Kejaksaan.
“Tidak sampai di situ kita sudah dapat beberapa distributor ada di NTB dan sekitar, ada peminat. Proporsinya cukup besar dan kita sedang lakukan pengembangan terhadap kasus ini,” ujar Indra.
Penambahan kode QR juga sudah mulai dipalsukan oleh distributor oli tiruan. Hal itu tentu membuat masyarakat semakin kesusahan membedakan oli asli dan palsu.
“Terakhir ditemukan QR code-nya mengarahkan ke laman tertentu keluar seperti dirilis oleh produsen, padahal link tersebut tidak benar,” ujar Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ketua Umum Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI).
Ia menegaskan kerusakan timbul pada kendaraan saat memakai oli palsu bisa menelan biaya besar.
Namun selain perbaikan botol kemasan oli, masyarakat juga harus diedukasi untuk tidak langsung tergiur harga murah terlebih jika dijual melalui e-commerce.
“Penawaran harga oli ‘miring’ di marketplace bengkel itu sudah jadi indikasi, jangan-jangan bukan oli asli,” ucap Tri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Mei 2025, 12:00 WIB
01 Maret 2025, 11:00 WIB
24 Februari 2025, 21:00 WIB
20 Februari 2025, 14:47 WIB
13 Desember 2024, 18:00 WIB
Terkini
12 Agustus 2025, 13:00 WIB
Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu lintas akibat adanya pekerjaan saluran air di Jakarta Timur
12 Agustus 2025, 12:00 WIB
Pada bulan ini Honda Stylo menjadi satu-satunya motor matic 150 cc yang mengalami kenaikan harga di Indonesia
12 Agustus 2025, 11:00 WIB
Daihatsu Ayla modif ala GH Style bakal menjadi unit milik salah satu pengunjung IMX 2025 yang beruntung
12 Agustus 2025, 10:00 WIB
Mengacu pada data milik Gaikindo, penjualan Chery Sales Indonesia pada Juli 2025 hanya sekitar 1.705 unit
12 Agustus 2025, 09:00 WIB
Ekonom menyebutkan ada beberapa hal yang dapat membantu mendongkrak penjualan mobil menjelang akhir 2025
12 Agustus 2025, 08:00 WIB
Sejumlah merek mobil mengalami penurunan penjualan retail sepanjang Juli 2025, Chery anjlok 20,6 persen
12 Agustus 2025, 07:00 WIB
Perhatikan syarat membuat dan perpanjang SIM di Agustus 2025 agar tidak membuang waktu pemohon secara percuma
12 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 12 Agustus 2025 kembali mendapat pengawalan dari kepolisian untuk pastikan ketertiban