Nilai Investasi Industri Otomotif Naik, Jepang Masih Terbesar
14 Januari 2025, 23:00 WIB
Membaiknya kondisi industri otomotif Indonesia dirasakan banyak pihak, maka Bosch raup untung hingga Rp2 triliun
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Terus membaiknya industri otomotif di Indonesia mulai dirasakan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Bosch yang ikut terdampak.
Sebab Bosch raup untung sampai Rp2 triliun sepanjang 2022 di Tanah Air. Jumlah tersebut cukup tinggi bagi mereka.
“Hasil penjualan perusahaan selama 2022 merupakan yang tertinggi sejak Bosch mulai beroperasi di Indonesia pada 2008. Didukung oleh situasi pasar cukup kondusif, kami sukses mencapai pertumbuhan di seluruh segmen,” ujar Pirmin Riegger, Managing Director Bosch Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/6).
Menurut Pirmin sektor Mobility Solutions membukukan kenaikan yang signifikan. Hal itu tidak lepas dari meningkatnya volume ekspor produsen otomotif di Indonesia.
Kemudian karena banyak diluncurkan model kendaraan baru juga berpengaruh ke jumlah penjualan. Sehingga Bosch raup untung dengan jumlah yang cukup besar.
“Industri otomotif terus berkembang setiap waktunya, jadi produk kami bertambah sehingga kontribusi terbesar ada dari sektor otomotif,” tegasnya.
Berangkat dari hal di atas, Bosch Indonesia berencana terus mendukung transformasi industri lokal. Mereka bertekad terus melakukan inovasi ke depannya.
Di sisi lain Bosch telah memperluas aktivitasnya dalam beberapa tahun terakhir guna mengurangi emisi gas buang. Satu diantaranya dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam kendaraan hybrid dan listrik (EV).
“Bosch adalah mitra yang dapat diandalkan buat solusi sistem komprehensif dalam industri otomotif. Permintaan untuk mobilitas berkelanjutan mendorong kami guna mengembangkan teknologi sejalan dengan visi Indonesia,” kata Riegger.
Memang sebelumnya Bosch baru saja memperkenalkan teknologi buat menganalisa dan menyimpan data cloud terkait baterai mobil listrik yang dapat mencatat pola pengisian daya.
Kemudian penggunaan penampung daya serta cara berkendara BEV seseorang. Ini diklaim dapat bermanfaat terutama ketika mobilnya akan dijual kembali.
Teknologi yang disebut dengan nama Battery in the Clouds ini berfungsi layaknya buku servis. Di dalamnya ada data-data penting tentang baterai sehingga calon pembeli bisa melihat kualitas baterai pada mobil listrik miliknya.
Untuk diketahui sama seperti barang elektronik lain misalnya smartphone, pengisian daya EV tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tanpa memperhatikan waktu atau kapasitasnya. Pemilik dilarang menunggu sampai daya baterai 0 persen serta tak boleh terlalu sering menggunakan fitur fast charging.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Januari 2025, 23:00 WIB
24 Desember 2024, 13:00 WIB
09 Desember 2024, 10:00 WIB
02 Desember 2024, 20:00 WIB
30 Juli 2024, 13:00 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada