Pemerintah Incar Mobil Buatan Jepang untuk Dijejali Etanol
20 November 2025, 14:00 WIB
Bahlil menargetkan stop impor solar pada semester 2 2026 karena implementasi B50 sudah bisa diterapkan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal hentikan impor solar pada semester II 2026. Kebijakan ini diambil karena pemerintah berencana mengimplementasikan Biodiesel B50.
Kebijakan tersebut membuat kebutuhan impor solar yang selama ini diperlukan bisa menurun dratis dari biasanya.
“Kalau sudah diberlakukan biodiesel B50, maka diharapkan tidak ada lagi kita melakukan impor solar pada 2026,” ungkap Bahlil dilansir Antara (09/10).
Terlebih saat ini dirinya mengungkap pemerintah tengah melakukan uji jalan biodiesel B50. Pengujian sudah memasuki tahao akhir dan digunakan pada beberapa kendaraan termasuk mobil hingga kapal.
“Kalau pengujiannya sudah selesai maka diputuskan kita pakai B50,” ujar Bahlil kemudian.
Berdasarkan Peta Jalan Kementerian ESDM, program mandatori B50 memungkinkan untuk diterapkan pada semester II 2026. Hal ini karena uji coba membutuhkan waktu hingga 8 bulan.
Perlu diketahui bahwa biodiesel B50 adalah bahan bakar terbarukan hasil campuran dari 50 persen CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) dan 50 persen solar konvensional (fosil). Oleh karenanya dibutuhkan pasokan CPO yang stabil guna merealisasikan mandatori B50.
Untuk memenuhi kebutuhan maka tiga langkah yang bisa ditempuh. Mulai dari intensifikasi lahan, pembukaan lahan hingga mengurangi ekspor CPO.
Sementara itu Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tengah menjadwalkan Rapat Kerja Nasional Komite Pengarah dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Sebab pengimplementasian B50 membutuhkan pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Saat ini, Indonesia sudah mengimplementasikan mandatori B40. Sementara Per September, implementasi B40 sudah mencapai 10 juta kiloliter atau 64,7 persen dari target 15,6 juta KL.
Selain itu, implementasi B40 pada 2025 juga telah menghemat devisa negara sekitar 9,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 147,5 triliun.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2025, 14:00 WIB
18 November 2025, 17:00 WIB
18 November 2025, 09:00 WIB
15 November 2025, 11:00 WIB
11 November 2025, 19:12 WIB
Terkini
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025
25 November 2025, 10:00 WIB
Target penjualan mobil sebesar 850 ribu unit disebut terlalu optimistis, Mitsubishi berikan prediksinya
25 November 2025, 09:00 WIB
Jetour T2 diklaim ramai diminati pengunjung GJAW 2025, bahkan sudah terpesan ratusan unit sejak diluncurkan
25 November 2025, 08:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid akan dijadikan sebagai produk ekspor di masa depan dengan dikirim ke beberapa negara
25 November 2025, 07:00 WIB
Jetour T2 i-DM bakal meluncur tahun dengan harga Rp 800 jutaan dan dipercaya bisa meningkatkan penjualan
25 November 2025, 06:11 WIB
Pemilik SIM A dan C wajib memperhatikan masa berlaku kartu, bisa diperpanjang di SIM keliling Jakarta
25 November 2025, 06:00 WIB
Operasi Zebra digelar bersamaan dengan ganjil genap Jakarta sehingga masyarakat harus lebih disiplin