BP AKR Ingin Segera Pulihkan Stok BBM Agar Tidak Langka Lagi
08 Oktober 2025, 11:00 WIB
Bahan bakar minyak di Indonesia bakal diwajibkan memiliki campuran etanol 10 persen, bantu tekan emisi karbon
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah Indonesia semakin serius membahas implementasi campuran etanol 10 persen (E10) di bahan bakar minyak (BBM) yang beredar.
Kali ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berencana menyusun road map atau peta jalan kebijakan itu.
"Kemarin kan baru ratas (rapat terbatas), setelah ratas baru kita membuat peta jalannya, ini peta jalannya lagi dibuat," ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM di Antara hari ini, Rabu (08/10).
Bahlil menuturkan bahwa rencana untuk mengembangkan etanol 10 persen berangkat dari keberhasilan pemerintah mengimplementasikan biodiesel.
Dari semula B10 atau campuran 10 persen minyak mentah sawit (crude palm oil/CPO) dengan 90 persen solar untuk bahan bakar diesel.
Kebijakan biodiesel tersebut sudah berkembang hingga B40. Bahkan untuk 2026 pemerintah menargetkan pengimplementasian B50.
"Berangkat dari potret keberhasilan biodiesel, mulai sekarang untuk bensin kami mulai mendorong untuk tahapan ke sana," lanjut Bahlil Lahadalia.
Menteri ESDM ini menjelaskan implementasi E10 masih menunggu persiapan pabrik etanol, baik yang berbahan baku tebu maupun singkong.
Langkah tersebut selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto soal pembangunan industri etanol.
"Untuk pabrik etanol ada dua, satu singkong, satu tebu. Tebu kemungkinan besar itu di Merauke, sementara singkong lagi dipetakan,” Bahlil menambahkan.
Oleh sebab itu Bahlil menggenjot penyusunan road map pengimplementasian etanol 10 persen di BBM.
Jika sudah maka mereka segera menerapkan kebijakan ini dalam waktu dekat. Jadi dipercaya membawa banyak dampak positif.
Sekadar mengingatkan, Bahlil menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menyetujui mandatori campuran etanol 10 persen untuk BBM.
Keputusan ini diambil demi mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor BBM.
Sebagai informasi, penggunaan etanol pada BBM sebenarnya bukanlah hal baru. Sudah diterapkan secara internasional untuk membantu menekan emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara.
Kandungan etanol pada BBM berasal dari material tumbuhan misalnya tebu ataupun jagung. Ini diklaim lebih ramah lingkungan ketimbang bahan bakar fosil murni.
Penggunaan etanol juga disebut menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil murni. Kemudian mendukung peningkatan perekonomian masyarakat karena memanfaatkan bahan baku pertanian.
Di negara lain seperti Brasil, pencampuran etanol telah diatur dalam Renewable Energy Directive atau RED II dengan persentase blending 10 persen atau E10.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Oktober 2025, 11:00 WIB
07 Oktober 2025, 22:06 WIB
05 Oktober 2025, 15:00 WIB
03 Oktober 2025, 07:00 WIB
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
08 Oktober 2025, 17:00 WIB
Francesco Bagnaia perlu berusaha keras di Australia, perlebar jarak dari Marco Bezzecchi pasca Mandalika
08 Oktober 2025, 16:00 WIB
Merek mobil Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz berpeluang diuntungkan regulasi RI-Uni Eropa yakni IEU-CEPA
08 Oktober 2025, 15:00 WIB
Motor adventure Suzuki V-Strom 250 SX mendapatkan penyegaran di India, tambah variasi kelir buat konsumen
08 Oktober 2025, 14:00 WIB
Shell Indonesia menggelar pelatihan mekanik yang diikuti oleh 1.800 peserta dari seluruh bengkel rekanan
08 Oktober 2025, 13:00 WIB
Mazda Indonesia siapkan model baru untuk menggantikan model Mazda 6 yang sudah tidak diproduksi lagi
08 Oktober 2025, 12:00 WIB
Penertiban truk ODOL diyakini tidak menimbulkan kerugian ekonomi dan bantu perbaiki kesejahteraan pengemudi
08 Oktober 2025, 11:00 WIB
Demi mengatasi kelangkaan BBM yang sudah berjalan lama, BP AKR segera mematangkan kerja sama dengan Pertamina
08 Oktober 2025, 10:00 WIB
Pertamina beri sinyal untuk memperpanjang kerja sama mereka dengan skuad VR46 Racing Team di ajang MotoGP