ACC Carnival Bekasi Tawarkan Banyak Promo Penjualan
21 September 2025, 07:00 WIB
Antam siapkan Rp 7 triliun untuk mengembangkan rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia di masa depan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – PT Aneka Tambang Tbk atau Antam siapkan Rp 7 Triliun untuk pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik hingga penyelesaian fasilitas smelter alumunium. Dengan ini diharapkan ekosistem EV di Indonesia bisa lebih matang.
Pasalnya produksi baterai kendaraan listrik bisa dilakukan langsung di Tanah Air dan meningkatan industri di dalam negeri.
"Total investasi tahun ini adalah Rp 7 triliun atau sekitar USD 500 juta. Sebagian besar adalah investasi dalam proyek pengembangan seperti pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik," kata Arianto Sabtonugroho Rudjito, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam dilansir Antara (13/06).
Ia pun mengungkap bahwa pihaknya optimistis keuangan yang dimiliki perusahaan bisa menopang kemajuan perseroan ke depan. Terlebih perusahaan pelat merah tersebut tidak memiliki utang ke bank dalam neracanya.
"Menurut kami posisi keuangan Antam sangat kuat buat menopang pertumbuhan ke depan. Itulah alasannya kenapa kami sedang menjajaki pendanaan dari perbankan untuk membiayai total investasi tahun ini," katanya.
Perlu diketahui bahwa belakangan sejumlah perusahaan telah membangun baterai mobil listrik. Hal ini untuk mempercepat perkembangan ekosistem EV di Tanah Air.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah kehadiran fasilitas milik Contemporary Amperex Technology (CATL). Produsen baterai kendaraan listrik asal Cina itu dikabarkan bakal mulai beroperasi pada Maret 2026.
Nantinya perusahaan tersebut akan bekerjasama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk membangun pabrik sel baterai di Indonesia.
Fasilitas mereka mampu memproduksi daya hingga 15 GWh. Namun jumlah itu akan dicapai secara bertahap karena produksi perdananya hanya 7,5 GWh.
Sisanya baru akan dibangun bila sudah mendapat pendanaan dari hasil IPO yang dilakukan setelah produksi berjalan.
Selain CATL, pabrikan lain yang berkomitmen bangun fasilitas produksi adalah Huayou. Mereka menggantikan LG dalam konsorsium proyek di Indonesia dan siap menggelontorkan dana sebesar 145,2 triliun.
Pada proyek tersebut seluruh proses produksi baterai mobil listrik dari penyediaan bahan baku hingga pembuatan barang bakal dilakukan di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 September 2025, 07:00 WIB
19 September 2025, 07:00 WIB
15 September 2025, 09:00 WIB
15 September 2025, 07:00 WIB
14 September 2025, 19:00 WIB
Terkini
25 September 2025, 17:05 WIB
Dalam pameran IMOS 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Swallow memasarkan ban baru bernama Power Strom XP
25 September 2025, 16:44 WIB
Motor Ducati Diavel V4 RS menjadi motor produksi tercepat yang pernah dibuat oleh pabrikan Borgo Panigale
25 September 2025, 15:14 WIB
Angka penjualan Daihatsu secara retail tembus 11 ribu unit di Agustus 2025, terdapat kenaikan di dua model
25 September 2025, 14:00 WIB
TVS memberikan promo menarik selama pameran otomotif IMOS 2025 untuk menggoda para pengunjung pameran
25 September 2025, 13:00 WIB
Dengan hadirnya beragam motor-motor baru, Wamenperin ingin IMOS 2025 menjadi acuan negara-negara lain
25 September 2025, 12:00 WIB
Toyota investasi Rp 100 triliun ke Indonesia dan menjadikannya sebagai pusat produksi untuk beberapa model
25 September 2025, 11:00 WIB
Alva menyiapkan subsidi mandiri buat konsumen yang membeli motor listrik mereka selama pameran IMOS 2025
25 September 2025, 10:00 WIB
Hyundai Venue mencatatkan penjualan yang kurang baik di Indonesia dan harga kurang kompetitif dari rivalnya