GAC Bertekad Produksi 2.000 AION UT Sampai Akhir 2025
31 Oktober 2025, 11:00 WIB
Keputusan pemerintah mendepak LG dari proyek baterai EV dan menggantikannya dengan Huayou dinilai sudah tepat
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah akhirnya menjelaskan mengenai alasan kepergian LG Energy Solution (LGES) dari proyek baterai Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Ternyata Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendepak LG dari proyek tersebut. Hal ini sekaligus meluruskan kabar yang beredar.
“Hal itu berdasarkan surat Kementerian ESDM tanggal 31 Januari 2025 karena memang (proses) negosiasi sudah terlalu lama,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirasi seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Menurut Rosan proses negosiasi telah berjalan selama lima tahun. Namun kedua pihak belum juga mencapai kata sepakat atau progres memuaskan.
“Sedangkan pemerintah ingin semua berjalan baik dan cepat (proyek baterai EV),” lanjut Rosan.
Sementara setelah kepergian LG Energy Solution dari Tanah Air, pemerintah sudah menggandeng manufaktur baterai serta pengolahan logam asal Cina, yakni Huayou.
Di sisi lain banyak orang yang menyayangkan keputusan pemerintah ini. Dinilai bisa mengganggu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Namun ada juga yang berpendapat langkah pemerintah mendepak LG dan digantikan dengan Huayou menjadi sebuah keputusan tepat.
“Langkah cepat pemerintah menggandeng Huayou sebagai pengganti memperlihatkan ketegasan dan kemampuan adaptasi dalam menjaga kemampuan proyek strategis,” ungkap Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO, Jumat (25/04).
Yannes menjelaskan kalau Huayou memiliki rekam jejak kuat dalam industri baterai global. Lalu berkomitmen membangun rantai pasok terintegrasi di Indonesia.
Mulai dari pengolahan nikel di dalam negeri hingga memproduksi sel baterai untuk kendaraan-kendaraan listrik.
“Huayou yang kini memimpin konsorsium Proyek Titan sepertinya siap membangun rantai pasok dari hulu ke hilir,” tutur Yannes.
Ia pun percaya kedatangan Huayou untuk menggantikan LG pada proyek baterai kendaraan listrik justru membuat ekosistem EV di Tanah Air tetap tumbuh.
“Sejauh ini pemerintah tampaknya cepat tanggap. Yang terjadi sekarang hanya penyesuaian mitra kerja sama saja,” tegas Yannes.
Dia juga mengungkapkan bahwa tetap hadirnya LG melalui HLI green Power bersama Hyundai menunjukan kalau berinvestasi di Indonesia masih sangat menarik.
“Mereka tetap menjalankan produksi baterai di Karawang. Jadi ekosistem EV (di dalam negeri) tetap tumbuh,” Yannes menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Oktober 2025, 11:00 WIB
30 Oktober 2025, 21:11 WIB
30 Oktober 2025, 11:00 WIB
29 Oktober 2025, 21:00 WIB
29 Oktober 2025, 20:15 WIB
Terkini
03 November 2025, 07:00 WIB
Cegah terjadinya balap liar, kepolisian incar bengkel modifikasi ilegal yang kerap jadi langganan pelaku
03 November 2025, 06:00 WIB
Seperti pada bulan-bulan sebelumnya, kepolisian kembali menghadirkan SIM keliling Bandung di dua lokasi
03 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta pertama di November 2025 jatuh pada hari ini dan bakal diawasi langsung kepolisian
03 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa awal pekan ini, ada lima lokasi tersebar di area Ibu Kota
02 November 2025, 21:48 WIB
Harumkan nama Indonesia di kancah internasional, Kiandra Ramadhipa bertekad lanjutkan prestasinya di Valencia
02 November 2025, 21:00 WIB
Membeli mobil bekas untuk pertama kalinya dibutuhkan pendamping agar tidak mengalami kerugian finansial
02 November 2025, 21:00 WIB
Kiandra Ramadhipa bawa nama Indonesia ke kancah internasional, berhasil menangkan European Talent Cup 2025
02 November 2025, 20:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid segera dikirim ke rumah-rumah konsumen dalam waktu dekat untuk para pembeli pertama