Jaecoo J5 EV Akan Dikirim ke Tangan Konsumen Mulai Bulan Depan
15 September 2025, 11:00 WIB
Keputusan pemerintah mendepak LG dari proyek baterai EV dan menggantikannya dengan Huayou dinilai sudah tepat
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah akhirnya menjelaskan mengenai alasan kepergian LG Energy Solution (LGES) dari proyek baterai Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Ternyata Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendepak LG dari proyek tersebut. Hal ini sekaligus meluruskan kabar yang beredar.
“Hal itu berdasarkan surat Kementerian ESDM tanggal 31 Januari 2025 karena memang (proses) negosiasi sudah terlalu lama,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirasi seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Menurut Rosan proses negosiasi telah berjalan selama lima tahun. Namun kedua pihak belum juga mencapai kata sepakat atau progres memuaskan.
“Sedangkan pemerintah ingin semua berjalan baik dan cepat (proyek baterai EV),” lanjut Rosan.
Sementara setelah kepergian LG Energy Solution dari Tanah Air, pemerintah sudah menggandeng manufaktur baterai serta pengolahan logam asal Cina, yakni Huayou.
Di sisi lain banyak orang yang menyayangkan keputusan pemerintah ini. Dinilai bisa mengganggu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Namun ada juga yang berpendapat langkah pemerintah mendepak LG dan digantikan dengan Huayou menjadi sebuah keputusan tepat.
“Langkah cepat pemerintah menggandeng Huayou sebagai pengganti memperlihatkan ketegasan dan kemampuan adaptasi dalam menjaga kemampuan proyek strategis,” ungkap Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO, Jumat (25/04).
Yannes menjelaskan kalau Huayou memiliki rekam jejak kuat dalam industri baterai global. Lalu berkomitmen membangun rantai pasok terintegrasi di Indonesia.
Mulai dari pengolahan nikel di dalam negeri hingga memproduksi sel baterai untuk kendaraan-kendaraan listrik.
“Huayou yang kini memimpin konsorsium Proyek Titan sepertinya siap membangun rantai pasok dari hulu ke hilir,” tutur Yannes.
Ia pun percaya kedatangan Huayou untuk menggantikan LG pada proyek baterai kendaraan listrik justru membuat ekosistem EV di Tanah Air tetap tumbuh.
“Sejauh ini pemerintah tampaknya cepat tanggap. Yang terjadi sekarang hanya penyesuaian mitra kerja sama saja,” tegas Yannes.
Dia juga mengungkapkan bahwa tetap hadirnya LG melalui HLI green Power bersama Hyundai menunjukan kalau berinvestasi di Indonesia masih sangat menarik.
“Mereka tetap menjalankan produksi baterai di Karawang. Jadi ekosistem EV (di dalam negeri) tetap tumbuh,” Yannes menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 September 2025, 11:00 WIB
12 September 2025, 11:00 WIB
11 September 2025, 07:00 WIB
10 September 2025, 20:00 WIB
10 September 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 September 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan akan perkuat kerja sama dengan Pemda DKI buat atasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota
16 September 2025, 06:00 WIB
Lima tempat SIM keliling Jakarta tersedia hari ini, simak informasinya lengkap dengan syarat dan biaya
16 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 16 September 2025 digelar di puluhan ruas jalan Ibu Kota untuk hindari kemacetan
16 September 2025, 06:00 WIB
Masyarakat di Kota Kembang, dapat memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung yang dihadirkan oleh kepolisian
15 September 2025, 20:00 WIB
Mobil listrik Aion UT sudah mendapatkan lebih dari 2.000 SPK, varian Premium disebut berkontribusi banyak
15 September 2025, 19:00 WIB
Mobil listrik Arcfox T1 resmi diluncurkan dengan harga kompetitif, bakal masuk Indonesia tahun depan
15 September 2025, 18:00 WIB
Sebuah kecelakaan terjadi melibatkan satu bus RS Bina Sehat Jember, mengakibatkan delapan orang meninggal
15 September 2025, 17:00 WIB
Uji coba penambahan lajur di TB Simatupang bakal dievaluasi secara berkala oleh pemerintah DKI Jakarta