BYD Bakal Bawa Beberapa Jawara di GIIAS 2025, Salah Satunya Z9 GT
11 Juni 2025, 17:00 WIB
Keputusan pemerintah mendepak LG dari proyek baterai EV dan menggantikannya dengan Huayou dinilai sudah tepat
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah akhirnya menjelaskan mengenai alasan kepergian LG Energy Solution (LGES) dari proyek baterai Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Ternyata Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendepak LG dari proyek tersebut. Hal ini sekaligus meluruskan kabar yang beredar.
“Hal itu berdasarkan surat Kementerian ESDM tanggal 31 Januari 2025 karena memang (proses) negosiasi sudah terlalu lama,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirasi seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Menurut Rosan proses negosiasi telah berjalan selama lima tahun. Namun kedua pihak belum juga mencapai kata sepakat atau progres memuaskan.
“Sedangkan pemerintah ingin semua berjalan baik dan cepat (proyek baterai EV),” lanjut Rosan.
Sementara setelah kepergian LG Energy Solution dari Tanah Air, pemerintah sudah menggandeng manufaktur baterai serta pengolahan logam asal Cina, yakni Huayou.
Di sisi lain banyak orang yang menyayangkan keputusan pemerintah ini. Dinilai bisa mengganggu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Namun ada juga yang berpendapat langkah pemerintah mendepak LG dan digantikan dengan Huayou menjadi sebuah keputusan tepat.
“Langkah cepat pemerintah menggandeng Huayou sebagai pengganti memperlihatkan ketegasan dan kemampuan adaptasi dalam menjaga kemampuan proyek strategis,” ungkap Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO, Jumat (25/04).
Yannes menjelaskan kalau Huayou memiliki rekam jejak kuat dalam industri baterai global. Lalu berkomitmen membangun rantai pasok terintegrasi di Indonesia.
Mulai dari pengolahan nikel di dalam negeri hingga memproduksi sel baterai untuk kendaraan-kendaraan listrik.
“Huayou yang kini memimpin konsorsium Proyek Titan sepertinya siap membangun rantai pasok dari hulu ke hilir,” tutur Yannes.
Ia pun percaya kedatangan Huayou untuk menggantikan LG pada proyek baterai kendaraan listrik justru membuat ekosistem EV di Tanah Air tetap tumbuh.
“Sejauh ini pemerintah tampaknya cepat tanggap. Yang terjadi sekarang hanya penyesuaian mitra kerja sama saja,” tegas Yannes.
Dia juga mengungkapkan bahwa tetap hadirnya LG melalui HLI green Power bersama Hyundai menunjukan kalau berinvestasi di Indonesia masih sangat menarik.
“Mereka tetap menjalankan produksi baterai di Karawang. Jadi ekosistem EV (di dalam negeri) tetap tumbuh,” Yannes menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juni 2025, 17:00 WIB
10 Juni 2025, 16:00 WIB
10 Juni 2025, 09:00 WIB
10 Juni 2025, 08:00 WIB
05 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
11 Juni 2025, 17:00 WIB
BYD Indonesia memberi sinyal bakal memasarkan mobil listrik Denza Z9 GT dalam pameran GIIAS 2025 di ICE BSD
11 Juni 2025, 16:00 WIB
Walaupun mengalami penurunan, BYD masih tempati peringkat pertama merek mobil Cina terlaris di Mei 2025
11 Juni 2025, 15:00 WIB
Aion Indonesia tampilkan E9 PHEV ke peresmian pabrik di Purwakarta seakan menunjukkan kesiapan menantang Alphard
11 Juni 2025, 14:00 WIB
Menurut data di laman resmi AISI, wholesales motor baru pada Mei 2025 bertumbuh dari satu bulan sebelumnya
11 Juni 2025, 13:00 WIB
Menyitat data resmi Gaikindo, penjualan mobil baru Jetour mengalami penurunan yang cukup dalam di Mei 2025
11 Juni 2025, 12:11 WIB
KatadataOTO merangkum harga mobil listrik terbaru per Juni 2025, Chery mengerek banderol salah satu modelnya
11 Juni 2025, 11:00 WIB
Mulai alami kenaikan dari capaian bulan lalu, berikut adalah daftar 10 merek mobil terlaris per Mei 2025
11 Juni 2025, 10:44 WIB
Toyota pastikan menjaga kualitas kendaraan yang diterima konsumen sejak proses produksi untuk jaga kepercayaan