Honda Prediksi Penjualan Motor di 2024 Sentuh Angka 6,3 Juta Unit
16 Oktober 2024, 07:00 WIB
Menyuguhkan performa mumpuni namun cocok untuk dipakai penggunaan harian, NGK tawarkan busi motor G-Power
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Busi merupakan salah satu komponen dan berperan penting menjaga performa mesin bensin kendaraan termasuk motor, menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
Pembakaran BBM (Bahan Bakar Minyak) yang baik bisa membuat performa mesin optimal. Untuk menambah performa, pemilik kendaraan bisa mengganti busi sesuai kebutuhan.
Citra Aji Sanjaya, Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia mengungkapkan ada tiga elemen penting harus dipenuhi agar performa kendaraan baik.
Pertama adalah campuran dan kualitas bahan bakar, kemudian kompresi serta percikan api yang baik.
Busi motor standar OEM (Original Equipment Manufacturer) umumnya menggunakan material nikel. NGK menyediakan opsi busi untuk upgrade yakni G-Power, cocok untuk motor penggunaan harian.
“NGK G-Power punya Central Electrode terbuat dari bahan platinum diameter 0,6 mm sehingga pengapian jadi lebih fokus dan presisi. Kemudian Ground Electrode berbentuk trapesium mengutangi hambatan percikan api,” ungkap Aji di Jakarta Selatan, Rabu (16/6).
Secara keseluruhan, G-Power diklaim punya rancangan lebih baik dari OEM agar performa mesin optimal. Menurut Aji berdasarkan dynotest yang dilakukan pada sejumlah motor terlihat tenaga, torsi dan efisiensi bahan bakar bertambah.
Untuk diketahui busi OEM menggunakan material nikel dengan diameter lebih besar yakni 2,0 mm. Sedangkan Ground Electrode-nya berbentuk persegi.
Busi NGK G-Power dirancang buat penggunaan harian misal motor digunakan ojek online dengan jarak tempuh tinggi maupun penghobi dan anggota komunitas penyuka motor performa.
“Melalui produk busi upgrade G-Power untuk Daily Use, kami ingin menghadirkan pengalaman berkendara terbaik bagi pengguna kendaraan bermotor,” ungkap Aji.
Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia membagikan tips ganti busi bagi pengguna motor harian agar tidak merusak mesin.
Ia menjelaskan ada busi dingin yang cepat membuang panas sementara busi panas lebih lambat. Pada busi OEM jenisnya adalah busi panas.
“Contoh kalau OEM kita Cpr8 misal di Yamaha Nmax, ya sudah jika ingin eksperimen modifikasi mesin naik satu tingkat ke Cpr9. Jangan turun karena busi motor bisa overheating,” kata Diko.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 07:00 WIB
09 Oktober 2024, 17:00 WIB
09 Oktober 2024, 09:00 WIB
07 Oktober 2024, 09:00 WIB
03 Oktober 2024, 19:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing