Yamaha Optimistis Penjualan Motor 2024 Sentuh 6,5 Juta unit
23 September 2024, 11:00 WIB
Menyuguhkan performa mumpuni namun cocok untuk dipakai penggunaan harian, NGK tawarkan busi motor G-Power
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Busi merupakan salah satu komponen dan berperan penting menjaga performa mesin bensin kendaraan termasuk motor, menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
Pembakaran BBM (Bahan Bakar Minyak) yang baik bisa membuat performa mesin optimal. Untuk menambah performa, pemilik kendaraan bisa mengganti busi sesuai kebutuhan.
Citra Aji Sanjaya, Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia mengungkapkan ada tiga elemen penting harus dipenuhi agar performa kendaraan baik.
Pertama adalah campuran dan kualitas bahan bakar, kemudian kompresi serta percikan api yang baik.
Busi motor standar OEM (Original Equipment Manufacturer) umumnya menggunakan material nikel. NGK menyediakan opsi busi untuk upgrade yakni G-Power, cocok untuk motor penggunaan harian.
“NGK G-Power punya Central Electrode terbuat dari bahan platinum diameter 0,6 mm sehingga pengapian jadi lebih fokus dan presisi. Kemudian Ground Electrode berbentuk trapesium mengutangi hambatan percikan api,” ungkap Aji di Jakarta Selatan, Rabu (16/6).
Secara keseluruhan, G-Power diklaim punya rancangan lebih baik dari OEM agar performa mesin optimal. Menurut Aji berdasarkan dynotest yang dilakukan pada sejumlah motor terlihat tenaga, torsi dan efisiensi bahan bakar bertambah.
Untuk diketahui busi OEM menggunakan material nikel dengan diameter lebih besar yakni 2,0 mm. Sedangkan Ground Electrode-nya berbentuk persegi.
Busi NGK G-Power dirancang buat penggunaan harian misal motor digunakan ojek online dengan jarak tempuh tinggi maupun penghobi dan anggota komunitas penyuka motor performa.
“Melalui produk busi upgrade G-Power untuk Daily Use, kami ingin menghadirkan pengalaman berkendara terbaik bagi pengguna kendaraan bermotor,” ungkap Aji.
Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia membagikan tips ganti busi bagi pengguna motor harian agar tidak merusak mesin.
Ia menjelaskan ada busi dingin yang cepat membuang panas sementara busi panas lebih lambat. Pada busi OEM jenisnya adalah busi panas.
“Contoh kalau OEM kita Cpr8 misal di Yamaha Nmax, ya sudah jika ingin eksperimen modifikasi mesin naik satu tingkat ke Cpr9. Jangan turun karena busi motor bisa overheating,” kata Diko.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 September 2024, 11:00 WIB
23 September 2024, 08:00 WIB
18 September 2024, 08:00 WIB
17 September 2024, 22:30 WIB
17 September 2024, 13:00 WIB
Terkini
27 September 2024, 17:00 WIB
Kejari Kabupaten Bandung melakukan eksekusi beberapa uang, mobil, motor maupun rumah milik Doni Salmanan
27 September 2024, 16:10 WIB
Skema kredit Syariah Kia Sonet terbaru terbilang menarik karena ada tenor hingga enam tahun untuk para pelanggan
27 September 2024, 15:00 WIB
Salah satu penyebab mobil listrik tiba-tiba terbakar adalah baterai dalam kondisi Thermal Runaway, simak beberapa faktornya
27 September 2024, 14:00 WIB
Francesco Bagnaia bakal berusaha menebus kesalahannya di MotoGP Mandalika 2024 buat mengejar Jorge Martin
27 September 2024, 13:00 WIB
Toyota Hilux Rangga jadi Official Car di MotoGP Mandalika 2024 meski belum diluncurkan secara resmi di Indonesia
27 September 2024, 11:00 WIB
MPV masih jadi salah satu opsi favorit, MG sebut mobil hybrid segmen B seperti hatchback belum diminati
27 September 2024, 10:00 WIB
YIMM belum berniat jual motor listrik Yamaha Neos untuk konsumen di Indonesia karena melihat kesiapan pasar
27 September 2024, 09:13 WIB
Dishub NTB batasi kendaraan yang melintas di sirkuit Mandalika guna menghindari terjadinya kemacetan panjang