Konversi Motor Listrik Elders Garage Siap Berangkat ke Italia
10 Agustus 2024, 13:00 WIB
Mendapatkan bantuan pemerintah Rp7 juta, baterai motor listrik konversi racikan ESDM setara Gesits dan Volta
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Motor listrik konversi terus digaungkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral). Sejumlah langkah dilakukan untuk memudahkan masyarakat melakukan konversi motor bensin miliknya menjadi kendaraan listrik.
Namun pilihan melakukan konversi kalah pamor dari penjualan motor listrik baru. Produk-produk asal China belakangan kian membanjiri pasar dengan iming-iming harga lebih murah.
Agus Tjahajana, Staf Khusus Kementrian ESDM mengatakan bahwa motor listrik konversi tidak sebanding produk China yang dijual murah. Hal tersebut dikarenakan unitnya masih menggunakan baterai berkapasitas kecil.
“Mereka itu masih pakai baterai-baterai kecil dan dirakit menjadi satu sehingga daya tahannya berbeda. Produk kami sudah melalui endurance (uji ketahanan) hingga 10 ribu kilometer dengan durasi waktu kurang lebih 48 hari,” kata Agus di pada acara konferensi pers Program Konversi Motor Listrik di Balai Besar Survei Ketenagalistrikan EBTKE, Jakarta (07/06).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa motor listrik konversi racikan ESDM menggunakan baterai lithium ion NMC. Selain itu dikatakan bahwa komponen tersebut bergaransi hingga 3 tahun.
“Motor listrik konversi tidak bisa dibandingkan produk (menggunakan baterai) 800 watt. Baterai kami 2.000 watt sama dengan milik Gesits dan Volta,” jelasnya kemudian.
Sekadar informasi bahwa motor listrik Gesits dipasarkan dengan harga mulai Rp24 jutaan. Sedangkan Volta diniagakan mulai Rp11 jutaan dan kedua angka tersebut belum termasuk subsidi dari pemerintah.
Apabila menyertakan bantuan Rp7 juta maka banderol motor listrik konversi lebih murah daripada dua merek yakni Gesits dan Volta.
ESDM sendiri menargetkan sebesar 6 juta sepeda motor konvensional dapat dikonversi pada 2030. Namun upayanya masih jauh dari harapan karena hingga saat ini jumlah pendaftar baru 300-an unit.
Padahal pemerintah telah meluncurkan bantuan sebesar Rp7 juta untuk setiap unit. Namun nampaknya motor listrik konversi masih belum menggugah minat masyarakat.
Senda Hurmuzan Kanam selaku Kepala Balai Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan dan EBTKE Kementrian ESDM mengatakan bahwa motor listrik konversi bisa berkontribusi pada efisiensi.
“Dengan melakukan konversi motor bensin ke listrik ada efek supply chain. Setidaknya dari 40 persen TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), ada 4.28 triliun uang yang berputar di dalam negeri,” ungkapnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Agustus 2024, 13:00 WIB
09 Agustus 2024, 14:00 WIB
06 Agustus 2024, 16:00 WIB
05 Agustus 2024, 09:00 WIB
12 Juli 2024, 13:00 WIB
Terkini
20 Oktober 2024, 11:00 WIB
Alasan pabrik baterai Hyundai enggan pasok ke merek lain karena ingin fokus untuk lini elektrifikasi mereka
20 Oktober 2024, 09:00 WIB
Honda Culture Indonesia 2024 digelar di Jakarta untuk mewadahi serta sebagai apresiasi kepada para pelanggan
20 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kegiatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilaksanakan hari ini, ada rekayasa lalu lintas
19 Oktober 2024, 17:00 WIB
Hyundai Stargazer X bekas lansiran 2024 sudah dijual di situs jual beli dengan harga turun Rp 52 juta
19 Oktober 2024, 15:00 WIB
Bantu memaksimalkan ketertiban, pengamat minta polisi utamakan teguran dan edukasi selama Operasi Zebra 2024
19 Oktober 2024, 14:00 WIB
Presiden Jokowi akan pulang ke Solo, Jawa Tengah menggunakan Toyota Alphard berpelat nomor polisi AD 1 JKW
19 Oktober 2024, 12:00 WIB
Pilihan Toyota Raize bekas lansiran 2023 bisa menjadi pilihan menyenangkan karena harganya terjangkau
19 Oktober 2024, 09:00 WIB
Tarif tol Jakarta Tangerang resmi naik dengan besaran yang beragam guna memastikan layanan tetap terjaga