Mengenal Platform e3 di Denza Z9 GT, Bisa Jalan Seperti Kepiting
20 Februari 2025, 08:00 WIB
Ditjen EBTKE menuturkan ada sejumlah faktor membuat insentif konversi motor listrik tak kunjung dikucurkan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kelanjutan insentif konversi motor listrik masih belum menemui titik terang. Padahal bantuan tersebut cukup ditunggu sebagian pihak.
Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) pun buka suara. Menurut mereka ada beberapa faktor yang membuat kebijakan di atas tak kunjung terealisasi.
Satu di antaranya karena Presiden Prabowo Subianto melakukan penyesuaian anggaran rekonstruksi seperti tertuang pada Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 1 Tahun 2025.
Aturan ini menjelaskan mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN maupun APBD selama 2025.
“Pak menteri bilang ada (insentif), tetapi anggarannya masih kita diskusikan, hal itu karena efisiensi,” ungkap Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian ESDM di acara Carbon Neutrality Mobility Event di Gambir Expo, Kemayoran Jakarta beberapa waktu lalu.
Eniya mengungkapkan bahwa dampak dari efisiensi itu, anggaran pagu 2025 Kementerian ESDM terpangkas hingga Rp 1,65 triliun.
Sedangkan khusus Ditjen EBTKE mengalami penurunan sebesar Rp 318,6 miliar. Sehingga dana didapat hanya Rp 238,36 miliar saja.
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa dana yang digunakan untuk insentif konversi motor listrik di 2024 sebagian dari pemerintah, sebesar Rp 10 juta buat masing-masing kendaraan.
Kemudian dana CSR (Corporate Social Responsibility) diberikan oleh sejumlah perusahaan. Sehingga mendapat tambahan Rp 5 juta untuk satu orang.
Jadi bila ditotal masyarakat mendapatkan insentif konversi motor listrik sebanyak Rp 15 juta. Bantuan tersebut pun diklaim menerima sambutan positif.
“Konversi kendaraan roda dua listrik di tahun lalu sudah bergerak naik dari 2023 hanya 145 unit. Di 2024 kita mencatatkan 1.300-an,” lanjut dia.
Sebelumnya memang Kementerian ESDM mendukung program konversi kendaraan roda dua setrum, hal tersebut demi mendorong masyarakat menggunakan EV.
Oleh sebab itu Aismoli (Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia) turut menyambut baik wacana berlanjutnya insentif konversi motor listrik. Diharapkan mampu mengajak masyarakat melakukan konversi.
“Kalau pemerintah memberikan subsidi, mereka (bengkel konversi) sudah siap mengawal,” kata Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli saat dihubungi KatadataOTO di tempat berbeda.
Bicara soal bengkel konversi motor listrik, sudah ada beberapa titik tersebar dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya di Jakarta dan area Jawa Barat.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
20 Februari 2025, 08:00 WIB
19 Februari 2025, 11:00 WIB
19 Februari 2025, 10:00 WIB
18 Februari 2025, 21:00 WIB
18 Februari 2025, 07:00 WIB
Terkini
20 Februari 2025, 10:00 WIB
BYD Sealion 7 dibekali teknologi iTAC sehingga mobil tetap stabil meski melintas di jalan yang licin
20 Februari 2025, 09:00 WIB
Meskipun tidak sebesar subsidi EV, Toyota mengklaim insentif mobil hybrid signifikan bantu penjualan
20 Februari 2025, 08:00 WIB
Mobil listrik Denza Z9 GT yang melantai di IIMS 2025 memiliki berbagai kelebihan berkat disematkan platform e3
20 Februari 2025, 07:00 WIB
Menurut catatan, New Carry serta APV mendominasi penjualaan fleet Suzuki dan hal tersebut terjadi pada 2024
20 Februari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta jadi andalan ketika pemerintah lakukan pelantikan kepada daerah di Istana Merdeka
20 Februari 2025, 06:00 WIB
Tersedia di dua lokasi berbeda, simak informasi lengkap terkait SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini
20 Februari 2025, 06:00 WIB
Demi memanjakan para pengendara, Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta di lima titik berbeda
19 Februari 2025, 21:00 WIB
Diskon Honda BR-V di IIMS 2025 capai Rp 50 juta sehingga memudahkan masyarakat untuk mudik Lebaran 2025