Suzuki Satria Generasi Baru Meluncur, Harga Mulai Rp 31 Juta
08 November 2025, 10:30 WIB
Pakar menyarankan pemerintah lebih tegas menerapkan aturan lalu lintas daripada mewajibkan rem ABS di motor
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tingginya angka kecelakaan di Indonesia menjadi perhatian sejumlah pihak. Mulai dari Kepolisian hingga Kemenhub (Kementerian Perhubungan).
Mereka tengah mencari cara buat mengurangi kecelakaan. Salah satunya melalui wacana penerapan rem ABS (Anti-lock Braking System) pada sepeda motor.
Fitur tersebut dinilai bisa memberi keamanan lebih bagi pengendara. Sebab pengereman pada motor menjadi cukup stabil.
Akan tetapi wacana penerapan rem ABS menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak menyebut kalau rencana satu ini tidak sepenuhnya tepat.
“Fitur ABS memang bagus dan canggih, tetapi menurut saya belum diperlukan sekarang. Harusnya kita lebih bagaimana mengkampanyekan teknik berkendara yang benar,” ujar Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) kepada KatadataOTO, Senin (2/9).
Sony menjelaskan ada beberapa cara buat menurunkan angka kecelakaan. Salah satunya adalah penerapan aturan lalu lintas lebih maksimal.
Kemudian pihak kepolisian diminta untuk menindak tegas para pelaku pelanggar lalu lintas. Sehingga bisa memberi efek jera jika melakukan kesalahan.
“Kalau masyarakat salah apakah ditindak? Kan tidak, hanya dapat imbauan. Setelah itu dia cerita ke temennya dan ditiru kemudian hari, efek Snowball negatif ini justru membuat kondisi lalu lintas lebih kacau,” tegas Sony.
Sony pun menyarankan agar pemerintah tegas dalam menerapkan aturan berlaku. Tak ketinggalan menanamkan budaya berkendara yang baik.
“Seperti contoh di Malaysia memang motor jalannya kencang tetapi mereka menjaga jarak serta kecepatan. Berarti mengikuti aturan lalu lintas, sehingga butuh rem ABS namun karakteristik pengendara di Indonesia berbeda,” Sony menambahkan.
Ia menuturkan kalau di negeri jiran penerapan aturan lalu lintas benar-benar tegas. Semua masyarakat yang melanggar langsung dijatuhi sanksi.
“Kalau pengendara berbuat salah ditilang tanpa pandang bulu. Akhirnya mereka tertib (di jalan raya), itu yang tidak ada di Indonesia,’’ pungkas dia.
Sebagai informasi, Malaysia resmi mewajibkan penyematan rem ABS pada sepeda motor dengan mesin berkapasitas 150 cc ke atas. Hal itu bakal dilakukan mulai 1 Januari 2025.
“ABS dapat mengurangi kecelakaan maupun kematian pengguna sepeda motor hingga 30 persen. Fitur ini membantu mencegah terjadinya selip sehingga pengendara tidak kehilangan kendali atas kendaraan mereka,” ungkap Wong Shaw Voon, Ketua Institut Penelitian Keselamatan Jalan Raya Malaysia (Miros) di Paultan.
Sementara di benua biru aturan motor wajib pakai rem ABS sudah berlaku sejak 2016 bagi kendaraan roda dua bermesin 125 cc ke atas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 November 2025, 10:30 WIB
06 November 2025, 15:00 WIB
05 November 2025, 06:30 WIB
02 November 2025, 15:00 WIB
31 Oktober 2025, 18:56 WIB
Terkini
10 November 2025, 10:00 WIB
Bisa jadi opsi buat konsumen yang membutuhkan mobil 7-seater, berikut rangkuman harga LMPV per November 2025
10 November 2025, 09:00 WIB
Tidak ada banyak perubahaan pada papan klasemen sementara MotoGP 2025 usai berakhirnya seri di Portugal
10 November 2025, 08:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta menggratiskan Transjakarta, MRT dan LRT untuk 15 golongan demi mudahkan mobilitas warga
10 November 2025, 07:00 WIB
Wuling Aftersales Skill Contest 2025 kembali digelar untuk menjaga kualitas pekerjaan para teknisi di bengkel
10 November 2025, 06:00 WIB
Hari ini pengendara di Kota Kembang bisa memilih salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang ada di dua lokasi
10 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta pada 10 November 2025 kembali diterapkan di puluhan ruas jalan utama di Ibu Kota
10 November 2025, 06:00 WIB
Memperingati Hari Pahlawan, fasilitas SIM keliling Jakarta tetap beroperasi seperti biasa di lima lokasi
09 November 2025, 22:32 WIB
70mai kembali mencoba menggoda masyarakat di Indonesia melalui beberapa produk yang inovatif dan cerdas