Vietnam Bakal Larang Motor Bensin, Honda Buka Suara
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
Pakar menyarankan pemerintah lebih tegas menerapkan aturan lalu lintas daripada mewajibkan rem ABS di motor
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tingginya angka kecelakaan di Indonesia menjadi perhatian sejumlah pihak. Mulai dari Kepolisian hingga Kemenhub (Kementerian Perhubungan).
Mereka tengah mencari cara buat mengurangi kecelakaan. Salah satunya melalui wacana penerapan rem ABS (Anti-lock Braking System) pada sepeda motor.
Fitur tersebut dinilai bisa memberi keamanan lebih bagi pengendara. Sebab pengereman pada motor menjadi cukup stabil.
Akan tetapi wacana penerapan rem ABS menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak menyebut kalau rencana satu ini tidak sepenuhnya tepat.
“Fitur ABS memang bagus dan canggih, tetapi menurut saya belum diperlukan sekarang. Harusnya kita lebih bagaimana mengkampanyekan teknik berkendara yang benar,” ujar Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) kepada KatadataOTO, Senin (2/9).
Sony menjelaskan ada beberapa cara buat menurunkan angka kecelakaan. Salah satunya adalah penerapan aturan lalu lintas lebih maksimal.
Kemudian pihak kepolisian diminta untuk menindak tegas para pelaku pelanggar lalu lintas. Sehingga bisa memberi efek jera jika melakukan kesalahan.
“Kalau masyarakat salah apakah ditindak? Kan tidak, hanya dapat imbauan. Setelah itu dia cerita ke temennya dan ditiru kemudian hari, efek Snowball negatif ini justru membuat kondisi lalu lintas lebih kacau,” tegas Sony.
Sony pun menyarankan agar pemerintah tegas dalam menerapkan aturan berlaku. Tak ketinggalan menanamkan budaya berkendara yang baik.
“Seperti contoh di Malaysia memang motor jalannya kencang tetapi mereka menjaga jarak serta kecepatan. Berarti mengikuti aturan lalu lintas, sehingga butuh rem ABS namun karakteristik pengendara di Indonesia berbeda,” Sony menambahkan.
Ia menuturkan kalau di negeri jiran penerapan aturan lalu lintas benar-benar tegas. Semua masyarakat yang melanggar langsung dijatuhi sanksi.
“Kalau pengendara berbuat salah ditilang tanpa pandang bulu. Akhirnya mereka tertib (di jalan raya), itu yang tidak ada di Indonesia,’’ pungkas dia.
Sebagai informasi, Malaysia resmi mewajibkan penyematan rem ABS pada sepeda motor dengan mesin berkapasitas 150 cc ke atas. Hal itu bakal dilakukan mulai 1 Januari 2025.
“ABS dapat mengurangi kecelakaan maupun kematian pengguna sepeda motor hingga 30 persen. Fitur ini membantu mencegah terjadinya selip sehingga pengendara tidak kehilangan kendali atas kendaraan mereka,” ungkap Wong Shaw Voon, Ketua Institut Penelitian Keselamatan Jalan Raya Malaysia (Miros) di Paultan.
Sementara di benua biru aturan motor wajib pakai rem ABS sudah berlaku sejak 2016 bagi kendaraan roda dua bermesin 125 cc ke atas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
23 Oktober 2025, 15:51 WIB
22 Oktober 2025, 20:34 WIB
09 Oktober 2025, 16:00 WIB
08 Oktober 2025, 15:00 WIB
Terkini
28 Oktober 2025, 13:00 WIB
Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM merasa gagah jika mobil dinasnya memakai Pindad Maung seperti arahan Prabowo
28 Oktober 2025, 12:00 WIB
Menurut pantauan, harga mobil LCGC seperti Daihatsu Sigra dan Toyota Agya tidak mengalami kenaikan bulan ini
28 Oktober 2025, 11:00 WIB
Yamaha Xmax dimodifikasi hingga habis dana sebesar Rp 400 juta agar bisa lebih nyaman saat melakukan touring
28 Oktober 2025, 10:00 WIB
Ada kebiasaan yang perlu dihindari saat pakai bensin E10, untuk meminimalisir potensi karat pada tangki
28 Oktober 2025, 09:00 WIB
Toyota kembali bereksperimen untuk perluas jangkauan pasar, pisahkan Century sebagai merek termewahnya
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
Changan memiliki sebuah fasilitas pabrik yang di dalamnya beroperasi 1.400 ribot dan 650 ADV untuk bikin EV
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
ASEAN NCAP memberi lima bintang keselamatan buat BYD Seal karena dinilai berhasil memberi perlindungan saat pengujian
28 Oktober 2025, 06:00 WIB
Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, SIM keliling Jakarta tetap beroperasi seperti biasa di lima lokasi