Nama Geely Melekat di Mobil Listrik Aletra L8, Alasannya
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan selama perjalanan demi memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Ketika ingin membeli mobil listrik biasanya konsumen melihat kapasitas baterai dan jarak tempuh yang bisa dijangkau. Ambil contoh jika tertarik memboyong Hyundai Kona Electric.
Produk tersebut diklaim memiliki daya jelajah mencapai 448 km, 549 km sampai terjauh 602 km dalam sekali proses pengecasan.
Namun angka di atas bisa dicapai dalam beberapa kondisi. Oleh sebab itu Anda tidak boleh asal-asalan ketika mengendarai mobil listrik.
Agar mampu menyentuh jarak tempuh yang maksimal ada beberapa hal perlu diperhatikan. Misalnya menghindari akselerasi dan deselerasi mendadak.
“Jadi ketika menekan pedal gas dengan cepat tentu saja motor listriknya akan meminta energi dari baterai dalam jumlah banyak,” ungkap Bonap Pakpahan, Product Expert Hyundai Motors Indonesia beberapa waktu lalu.
Bonar menjelaskan hal tersebut wajib dilakukan jika ingin menghemat penggunaan listrik. Selain itu demi menjaga aspek keselamatan.
“Begitu juga ketika deselerasi dilakukan dalam tempo yang cepat maka mobil menjadi tidak memiliki kesempatan buat melakukan Regenerative Braking,” Bonar menambahkan.
Ia menuturkan kalau Regenerative Braking adalah sebuah kondisi di mana kendaraan dapat menangkap kembali energi yang seharusnya terbuang lalu dikonversi menjadi listrik guna disimpan ke dalam baterai.
Lebih jauh pengendara juga harus memanfaatkan momentum. Wajib selalu memperhatikan arus lalu lintas di sekitar.
Dengan begitu tahu kapan harus mengerem serta menambah kecepatan. Sehingga tidak melakukan akselerasi maupun deselarasi mendadak.
Berikutnya Bonar menyarankan pemilik mobil listrik untuk meminimalisir ngecas gawai pintar atau alat elektronik yang tidak diperlukan selama perjalanan.
Apalagi beberapa produk seperti Hyundai Kona Electric dilengkapi fitur V2L (Vehicle 2 Load). Jadi daya listriknya bisa dimanfaatkan buat beragam kegunaan.
“Misal kalau baterai laptop masih penuh tidak perlu ngecas. Karena bagaimanapun pada akhirnya tetap menggunakan energi listrik serta akan terambil dari penampung daya,” jelas Bonar.
Lalu pengendara dan penumpang disarankan buat menutup jendela. Hal ini demi meminimalkan hambatan udara di jalan.
Kemudian Anda dapat mengatur mode sirkulasi AC. Sehingga pendingin ruangan tersebut tidak bekerja terlalu berat.
Terakhir demi memaksimalkan daya jelajah mobil listrik Anda bisa menggunakan mode berkendara ECO dengan kecepatan maksimal 90 km/jam.
Tak ketinggalan suhu AC diatur pada temperatur 17 derajat celcius serta kecepatan kipas di nomor satu. Jadi akan lebih irit energi selama perjalanan berlangsung.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
Terkini
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama Geely masih tersemat di mobil listrik Aletra L8 EV, seperti pada bagian lampu depan maupun belakang
12 Oktober 2025, 07:00 WIB
Daihatsu Sigra bekas di Oktober 2025 terbilang cukup menarik karena ada banyak pilihan dengan TDP mulai Rp 5 jutaan
11 Oktober 2025, 17:00 WIB
Segera diluncurkan tahun depan, Toyota Veloz Hybrid berpeluang untuk pakai baterai CATL rakitan lokal
11 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pasar motor matic murah kedatangan produk baru di Oktober 2025, seperti contoh Honda Scoopy Kuromi Limited
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
Honda klaim motor yang mereka jual saat ini sudah bisa menggunakan BBM bercampur etanol dengan komposisi tertentu
11 Oktober 2025, 11:00 WIB
Pemerintah mau terapkan kebijakan bahan bakar campran etanol E10 di masa mendatang, Chery buka suara
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
Dalam sebuah pertemuan di Shanghai, SAIC meminta Kemenperin melanjutkan insentif PPN DTP untuk mobil listrik
11 Oktober 2025, 07:00 WIB
Toyota Avanza bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta pada Oktober 2025 terbilang cukup banyak pilihannya