Changan Beri Hadiah Menarik Buat Konsumen Lumin dan Deepal S07
26 November 2025, 14:38 WIB
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan selama perjalanan demi memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Ketika ingin membeli mobil listrik biasanya konsumen melihat kapasitas baterai dan jarak tempuh yang bisa dijangkau. Ambil contoh jika tertarik memboyong Hyundai Kona Electric.
Produk tersebut diklaim memiliki daya jelajah mencapai 448 km, 549 km sampai terjauh 602 km dalam sekali proses pengecasan.
Namun angka di atas bisa dicapai dalam beberapa kondisi. Oleh sebab itu Anda tidak boleh asal-asalan ketika mengendarai mobil listrik.
Agar mampu menyentuh jarak tempuh yang maksimal ada beberapa hal perlu diperhatikan. Misalnya menghindari akselerasi dan deselerasi mendadak.
“Jadi ketika menekan pedal gas dengan cepat tentu saja motor listriknya akan meminta energi dari baterai dalam jumlah banyak,” ungkap Bonap Pakpahan, Product Expert Hyundai Motors Indonesia beberapa waktu lalu.
Bonar menjelaskan hal tersebut wajib dilakukan jika ingin menghemat penggunaan listrik. Selain itu demi menjaga aspek keselamatan.
“Begitu juga ketika deselerasi dilakukan dalam tempo yang cepat maka mobil menjadi tidak memiliki kesempatan buat melakukan Regenerative Braking,” Bonar menambahkan.
Ia menuturkan kalau Regenerative Braking adalah sebuah kondisi di mana kendaraan dapat menangkap kembali energi yang seharusnya terbuang lalu dikonversi menjadi listrik guna disimpan ke dalam baterai.
Lebih jauh pengendara juga harus memanfaatkan momentum. Wajib selalu memperhatikan arus lalu lintas di sekitar.
Dengan begitu tahu kapan harus mengerem serta menambah kecepatan. Sehingga tidak melakukan akselerasi maupun deselarasi mendadak.
Berikutnya Bonar menyarankan pemilik mobil listrik untuk meminimalisir ngecas gawai pintar atau alat elektronik yang tidak diperlukan selama perjalanan.
Apalagi beberapa produk seperti Hyundai Kona Electric dilengkapi fitur V2L (Vehicle 2 Load). Jadi daya listriknya bisa dimanfaatkan buat beragam kegunaan.
“Misal kalau baterai laptop masih penuh tidak perlu ngecas. Karena bagaimanapun pada akhirnya tetap menggunakan energi listrik serta akan terambil dari penampung daya,” jelas Bonar.
Lalu pengendara dan penumpang disarankan buat menutup jendela. Hal ini demi meminimalkan hambatan udara di jalan.
Kemudian Anda dapat mengatur mode sirkulasi AC. Sehingga pendingin ruangan tersebut tidak bekerja terlalu berat.
Terakhir demi memaksimalkan daya jelajah mobil listrik Anda bisa menggunakan mode berkendara ECO dengan kecepatan maksimal 90 km/jam.
Tak ketinggalan suhu AC diatur pada temperatur 17 derajat celcius serta kecepatan kipas di nomor satu. Jadi akan lebih irit energi selama perjalanan berlangsung.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 November 2025, 14:38 WIB
26 November 2025, 11:00 WIB
25 November 2025, 16:34 WIB
24 November 2025, 12:00 WIB
24 November 2025, 11:06 WIB
Terkini
26 November 2025, 19:19 WIB
Insentif otomotif masih diperlukan untuk mengerek angka penjualan, Menperin sebut rencana itu masih dibahas
26 November 2025, 17:00 WIB
Citroen E-C3 NIK 2024 masih tersisa dan kini diobral dengan diskon Rp 100 juta hingga lebih murah dari BYD Atto 1
26 November 2025, 16:00 WIB
Puluhan ribu pengguna mobil maupun motor di Jakarta terjaring Operasi Zebra 2025 selama satu pekan ini
26 November 2025, 15:00 WIB
Bridgestone Indonesia menghadirkan edukasi untuk mengenal lebih jauh struktur ban mobil berteknologi terkini
26 November 2025, 14:38 WIB
Changan menyiapkan iPhone 17 sampai Instax Mini 12 untuk pembelian Lumin dan Deepal S07 selama GJAW 2025
26 November 2025, 13:00 WIB
Naik 20 persen dari tahun lalu, Mitsubishi targetkan bisa raih 2.000 SPK berkat kehadiran Destinator
26 November 2025, 12:00 WIB
Merek Cina mulai menghadirkan produk-produk di segmen luxury, Lamborghini akui persaingannya semakin sengit
26 November 2025, 11:00 WIB
BYD Atto 1 jadi primadona baru masyarakat Indonesia, mobil listrik ini sudah terpesan ribuan unit di Tanah Air