Alva Siapkan Motor Listrik Murah, Harga Lebih Kompetitif
06 Oktober 2025, 22:00 WIB
Aismoli masih berharap insentif motor listrik dari pemerintah bisa dicairkan pada bulan ini atau Agustus 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif motor listrik sepertinya masih sekadar angan-angan. Sebab pemerintah belum juga mencairkan bantuan tersebut sampai memasuki akhir Agustus 2025.
Padahal sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberi sinyal bantuan satu ini akan diberikan di Agustus.
Kondisi ini ternyata membuat sebagian pihak buka suara. Termasuk datang dari Asosiasi Motor Listrik Indonesia (Aismoli).
“Marilah kita mungkin apa yang disampaikan itu kalau bisa sesuai dengan implementasinya,” ungkap Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli saat dihubungi KatadataOTO, Rabu (20/08).
Menurut Budi para produsen motor listrik sudah siap menyambut insentif dari Presiden Prabowo Subianto dan para menteri.
Kemudian mereka juga siap mendistribusikan insentif motor listrik kepada masyarakat di Tanah Air. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh khalayak luas.
Apalagi dalam beberapa kesempatan seperti forum-forum formal baik pemerintah pusat maupun daerah menunjukan dukungan terhadap industri kendaraan roda dua setrum.
Sehingga Aismoli sangat berharap Presiden Prabowo Subianto beserta jajarannya benar-benar mau memberikan subsidi di 2025.
“Orang peraturannya sudah ada ko, tinggal mungkin policy jangan setengah-setengah,” lanjut Budi.
Lebih jauh Ketua Umum Aismoli ini mengungkapkan bahwa janji-janji pemberian insentif motor listrik yang tak kunjung dilaksanakan membawa dampak negatif.
Masyarakat jadi menunggu waktu pencairan bantuan tersebut. Otomatis penjualan sedikit tersendat serta stok yang ada menumpuk di gudang para produsen.
“Justru dengan ada informasi yang di awal tahun sampai mungkin bulan kemarin kadang membuat blunder, di kita jadi merugikan,” tegas Budi.
Sekadar mengingatkan insentif motor listrik rencananya akan diberikan oleh Kemenperin setelah mereka melakukan koordinasi dengan Kementerian maupun lembaga terkait.
“Kita minta dipercepat, rapat terakhir karena masih fokus untuk musim liburan ini. Pak Menko (Airlangga Hartarto) akan menjadwalkan (rapat mendatang) setelah musim liburan ini, kemungkinan di bulan Agustus,” kata Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian dalam kesempatan terpisah.
Akan tetapi memasuki akhir Agustus 2025 bantuan tersebut tidak kunjung menemukan titik terang. Menjadi sebuah harapan kosong bagi para pelaku industri serta masyarakat.
Terkini Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengatakan masih menunggu agenda rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta kementerian terkait lain.
Setelah itu mereka baru bisa menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) tentang pemberian insentif bagi kendaraan roda dua.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Oktober 2025, 22:00 WIB
03 Oktober 2025, 18:30 WIB
03 Oktober 2025, 09:00 WIB
29 September 2025, 09:00 WIB
28 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
08 Oktober 2025, 09:00 WIB
Polisi memberikan sanksi pengemudi di Jepang apabila mengalih-fungsikan mobil pribadi jadi taksi online
08 Oktober 2025, 08:00 WIB
Jalan tol MBZ diperbaiki sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik selama pekerjaan dilakukan
08 Oktober 2025, 07:00 WIB
Cara mengurus SIM hilang di awal Oktober 2025 sebenarnya masih cukup dimudahkan karena bisa dilakukan tanpa tes
08 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan di Ibu Kota untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi
08 Oktober 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung hari ini menjadi salah satu alternatif ketika Anda ingin mengurus dokumen berkendara
08 Oktober 2025, 05:59 WIB
SIM keliling Jakarta jadi alternatif agar tidak perlu repot menyambangi kantor Satpas, simak jadwalnya
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
Bos VinFast tanggapi santai rencana pemerintah hentikan insentif impor EV karena mereka sudah siap produksi lokal
07 Oktober 2025, 22:06 WIB
Menteri ESDM menyebut Presiden Prabowo sudah menyetujui mandatori campuran etanol sebanyak 10 persen pada BBM