Donald Trump Mau Jual Tesla Usai Bertengkar dengan Elon Musk
08 Juni 2025, 14:00 WIB
Secara diam-diam Tesla caplok perusahaan wireless charging asal Jerman untuk mengembangkan produk unggulannya
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Tesla caplok perusahaan wireless charging secara diam-diam dari perusahaan asal Jerman. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan inovasi pada produk kendaraan listriknya.
Diketahui bahwa manufaktur otomotif milik Elon Musk tersebut mengakuisisi unit usaha khusus urusan pengisian daya nirkabel. Sayangnya tidak ada informasi mendetil mengenai akuisisi.
Dikutip dari Carscoops dari laman Wiferion bahwa mereka sekarang menjadi Tesla Engineering Germany GmbH.
Meskipun tidak diketahui jumlah pembelian dari Tesla, namun berdasarkan laporan pendapatan terbarunya tercatat angka 76 juta dolar sebagai kombinasi bisnis.
Wilferon dikatakan memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan pengisian daya induktif. Adapun produknya menjadi solusi pintar untuk sistem transportasi, forklift dan robot.
Sejak diambil alih Tesla, Wilferon melakukan sejumlah pembaruan strategi bisnis. Mereka akan fokus pada produk dan layanan di bidang elektronika daya dan disiplin teknis lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kemajuan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi stationer.
Tesla sendiri diketahui tengah mengembangkan teknologi wireless charging untuk mobil listrik. Sejalan dengan langkah perusahaan asal Amerika Serikat atas Wilferon.
Pabrikan otomotif hingga saat ini masih dirayu untuk berinvestasi di Indonesia sudah menyatakan niatnya pada Maret silam. Rebecca Tinucci sebagai Kepala Infrastruktur Pengisian Global Tesla pernah menunjukkan slide Tesla Model S terparkir di atas bantalan pengisian daya nirkabel.
Langkah yang diambil oleh unit usaha Elon Musk itu datang tidak lama setelah aliansi grup besar sebelah. BMW, General Motors, Honda, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz dan Stellantis membuat usaha patungan, dalam membuat jaringan pengisian daya.
Rencananya membutuhkan sedikitnya 30 ribu pengisian daya dipasangkan pada AS dan Kanada CCS juga NACS. Kecepatan pengisian minimum 350 kW dan maksimum 400 kW.
Investasi Tesla
Tesla sendiri sebelumnya dikabarkan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Namun arahnya tidak jelas dan seakan dibuat simpang siur.
Brand asal negeri Paman Sam terdengar melirik Vietnam, India, China bahkan terakhir di Malaysia. Apa yang dilakukan oleh Elon Musk memang selalu kontroversial sama seperti ketika hendak mengakuisisi Twitter.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
28 Mei 2025, 07:00 WIB
27 Mei 2025, 18:00 WIB
26 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Pengusaha audio kendaraan roda empat merasakan dampak dari lesunya penjualan mobil baru yang ada di Indonesia
03 Juli 2025, 07:00 WIB
Syarat pembuatan dan perpanjang SIM di awal Juli 2025 harus lebih diperhatikan agar tidak membuang waktu