Penjualan BYD Makin Laris, Tesla Terjungkal
05 November 2024, 19:00 WIB
Secara diam-diam Tesla caplok perusahaan wireless charging asal Jerman untuk mengembangkan produk unggulannya
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Tesla caplok perusahaan wireless charging secara diam-diam dari perusahaan asal Jerman. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan inovasi pada produk kendaraan listriknya.
Diketahui bahwa manufaktur otomotif milik Elon Musk tersebut mengakuisisi unit usaha khusus urusan pengisian daya nirkabel. Sayangnya tidak ada informasi mendetil mengenai akuisisi.
Dikutip dari Carscoops dari laman Wiferion bahwa mereka sekarang menjadi Tesla Engineering Germany GmbH.
Meskipun tidak diketahui jumlah pembelian dari Tesla, namun berdasarkan laporan pendapatan terbarunya tercatat angka 76 juta dolar sebagai kombinasi bisnis.
Wilferon dikatakan memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan pengisian daya induktif. Adapun produknya menjadi solusi pintar untuk sistem transportasi, forklift dan robot.
Sejak diambil alih Tesla, Wilferon melakukan sejumlah pembaruan strategi bisnis. Mereka akan fokus pada produk dan layanan di bidang elektronika daya dan disiplin teknis lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kemajuan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi stationer.
Tesla sendiri diketahui tengah mengembangkan teknologi wireless charging untuk mobil listrik. Sejalan dengan langkah perusahaan asal Amerika Serikat atas Wilferon.
Pabrikan otomotif hingga saat ini masih dirayu untuk berinvestasi di Indonesia sudah menyatakan niatnya pada Maret silam. Rebecca Tinucci sebagai Kepala Infrastruktur Pengisian Global Tesla pernah menunjukkan slide Tesla Model S terparkir di atas bantalan pengisian daya nirkabel.
Langkah yang diambil oleh unit usaha Elon Musk itu datang tidak lama setelah aliansi grup besar sebelah. BMW, General Motors, Honda, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz dan Stellantis membuat usaha patungan, dalam membuat jaringan pengisian daya.
Rencananya membutuhkan sedikitnya 30 ribu pengisian daya dipasangkan pada AS dan Kanada CCS juga NACS. Kecepatan pengisian minimum 350 kW dan maksimum 400 kW.
Investasi Tesla
Tesla sendiri sebelumnya dikabarkan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Namun arahnya tidak jelas dan seakan dibuat simpang siur.
Brand asal negeri Paman Sam terdengar melirik Vietnam, India, China bahkan terakhir di Malaysia. Apa yang dilakukan oleh Elon Musk memang selalu kontroversial sama seperti ketika hendak mengakuisisi Twitter.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 November 2024, 19:00 WIB
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
06 September 2024, 09:00 WIB
02 September 2024, 21:00 WIB
06 Agustus 2024, 19:56 WIB
Terkini
04 Desember 2024, 16:00 WIB
Menurut Chery, PHEV dinilai jadi salah satu alternatif elektrifikasi yang bisa dipertimbangkan di RI
04 Desember 2024, 15:03 WIB
HMID mengaku bahwa Hyundai Ioniq 9 masuk ke dalam radar untuk diboyong buat konsumen-konsumen di Indonesia
04 Desember 2024, 14:00 WIB
Ada beberapa kandidat model mobil listrik murah BYD yang bakal masuk RI, salah satunya merupakan sedan
04 Desember 2024, 13:00 WIB
Tahun depan ada wacana kenaikan opsen dan PPN, Mazda menilai penjualan mobil masih akan merangkak di 2025
04 Desember 2024, 12:00 WIB
Menurut data Korlantas Polri, penerapan ETLE bisa mengurangi angka kecelakaan sampai 26,8 persen selama 2024
04 Desember 2024, 10:00 WIB
Honda menilai isu penerapan opsen pajak dan PPN 12 persen mendorong masyarakat beli mobil baru di GJAW 2024
04 Desember 2024, 09:00 WIB
Chery Tiggo 9 PHEV bakal menjadi salah satu mobil hybrid pertama PT CSI di RI, masuk meskipun tanpa insentif
04 Desember 2024, 08:00 WIB
AISI sangat berharap pemerintah mau menerapkan opsen pajak atau PPN 12 persen secara bertahan tahun depan