Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Secara diam-diam Tesla caplok perusahaan wireless charging asal Jerman untuk mengembangkan produk unggulannya
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Tesla caplok perusahaan wireless charging secara diam-diam dari perusahaan asal Jerman. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan inovasi pada produk kendaraan listriknya.
Diketahui bahwa manufaktur otomotif milik Elon Musk tersebut mengakuisisi unit usaha khusus urusan pengisian daya nirkabel. Sayangnya tidak ada informasi mendetil mengenai akuisisi.
Dikutip dari Carscoops dari laman Wiferion bahwa mereka sekarang menjadi Tesla Engineering Germany GmbH.
Meskipun tidak diketahui jumlah pembelian dari Tesla, namun berdasarkan laporan pendapatan terbarunya tercatat angka 76 juta dolar sebagai kombinasi bisnis.
Wilferon dikatakan memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan pengisian daya induktif. Adapun produknya menjadi solusi pintar untuk sistem transportasi, forklift dan robot.
Sejak diambil alih Tesla, Wilferon melakukan sejumlah pembaruan strategi bisnis. Mereka akan fokus pada produk dan layanan di bidang elektronika daya dan disiplin teknis lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kemajuan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi stationer.
Tesla sendiri diketahui tengah mengembangkan teknologi wireless charging untuk mobil listrik. Sejalan dengan langkah perusahaan asal Amerika Serikat atas Wilferon.
Pabrikan otomotif hingga saat ini masih dirayu untuk berinvestasi di Indonesia sudah menyatakan niatnya pada Maret silam. Rebecca Tinucci sebagai Kepala Infrastruktur Pengisian Global Tesla pernah menunjukkan slide Tesla Model S terparkir di atas bantalan pengisian daya nirkabel.
Langkah yang diambil oleh unit usaha Elon Musk itu datang tidak lama setelah aliansi grup besar sebelah. BMW, General Motors, Honda, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz dan Stellantis membuat usaha patungan, dalam membuat jaringan pengisian daya.
Rencananya membutuhkan sedikitnya 30 ribu pengisian daya dipasangkan pada AS dan Kanada CCS juga NACS. Kecepatan pengisian minimum 350 kW dan maksimum 400 kW.
Investasi Tesla
Tesla sendiri sebelumnya dikabarkan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Namun arahnya tidak jelas dan seakan dibuat simpang siur.
Brand asal negeri Paman Sam terdengar melirik Vietnam, India, China bahkan terakhir di Malaysia. Apa yang dilakukan oleh Elon Musk memang selalu kontroversial sama seperti ketika hendak mengakuisisi Twitter.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
31 Agustus 2025, 17:00 WIB
06 Juli 2025, 15:40 WIB
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi