Penampakan Kei Car Listrik BYD untuk Japan Mobility Show 2025
23 Oktober 2025, 13:00 WIB
Nissan memberi respon terkait rencana Presiden Prabowo yang ingin melonggarkan aturan TKDN di masa mendatang
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah berencana untuk melonggarkan aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Hal itu sebagai respon dari tarif impor Amerika Serikat yang baru.
Para pelaku industri di dalam negeri pun coba merespon wacana tersebut. Seperti dilontarkan NMDI (Nissan Motor Distributor Indonesia).
“Secara keseluruhan kami sedang menunggu peraturan turunan detailnya,” ucap Bima Aristantyo, Head of Sales and Product NMDI kepada wartawan di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (15/04).
Menurut Bima, Nissan akan menyesuaikan bila pemerintah benar-benar ingin membuat aturan TKDN jadi lebih fleksibel.
Lebih lanjut ia menuturkan jika kebijakan TKDN terbaru sudah jelas, maka manufaktur asal Jepang ini bisa menentukan langkah apa yang bakal ditempuh.
“Kalau dulu kan clear misalkan 40 persen atau apa. Nanti kita perlu akan penyesuaian di situ,” Bima melanjutkan.
Sebagai informasi, apabila aturan TKDN jadi dilonggarkan disebut-sebut bakal banyak pihak yang menuai dampak positif.
Terutama para pabrikan mobil yang masih meniagakan kendaraan roda empat dengan status CBU (Completely Built Up) di dalam negeri.
Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu Presiden Prabowo Subianto mencari cara untuk mengantisipasi efek negatif aturan baru Donald Trump.
Misal dengan menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN menjadi lebih fleksibel dari sebelumnya.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ungkap Prabowo Subianto di laman resmi Sekretariat Presiden.
Orang nomor satu di Indonesia ini mengungkapkan bahwa peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Membuat para investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Berangkat dari fakta di atas, Presiden Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” Prabowo menegaskan.
Di sisi lain guna menjawab kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Ambil contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Terakhir ia juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Oktober 2025, 13:00 WIB
22 Oktober 2025, 16:22 WIB
22 Oktober 2025, 15:00 WIB
21 Oktober 2025, 13:00 WIB
21 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
05 November 2025, 09:00 WIB
Sejak resmi diluncurkan pada Senin (03/11), Jaecoo J5 EV mengundang rasa penasaran masyarakat Tanah Air
05 November 2025, 08:00 WIB
PLN bakal menyiapkan SPKLU Bergerak untuk mengatasi mobil listrik yang kehabisan daya saat libur Nataru
05 November 2025, 07:30 WIB
Honda WN7 akhirnya masuk ke jalur produksi di Jepang dan dijual di pasar Eropa, punya torsi setara mesin motor 1.000 cc.
05 November 2025, 07:00 WIB
Pemkot Kendari bakal jadikan mobil listrik sebagai kendaraan operasional para ASN karena dinilai murah
05 November 2025, 06:30 WIB
Honda menampilkan 10 motor baru di EICMA 2025, Honda V3R900 E-Compressor dan EV WN7 plus CB1000GT paling menyita perhatian.
05 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian yang berjaga di beberapa titik
05 November 2025, 06:00 WIB
Demi memanjakan para pengendara di Kota Kembang, SIM keliling Bandung kembali hadir di ITC Kebon Pala
05 November 2025, 06:00 WIB
Tidak ada dispensasi apabila terlambat, manfaatkan fasilitas SIM keliling Jakarta yang tersedia hari ini