Catatan Sepak Terjang VinFast di Indonesia Sepanjang 2025
24 Desember 2025, 21:08 WIB
Kabar kehadirannya mulai terdengar, PT EMI ungkap ketertarikannya memboyong Mazda EZ-6 ke pasar Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan mobil listrik di pasar global semakin sengit dari waktu ke waktu. Apalagi dengan kehadiran banyak produk asal Tiongkok.
Produsen Jepang perlu memperkenalkan lebih banyak model inovatif dengan banderol menarik jika ingin menghadapi menjamurnya merek Cina, khususnya produk elektrifikasi.
Mazda sebagai salah satu pabrikan Jepang saat ini baru memiliki satu EV (Electric Vehicle) di RI, yakni MX-30.
Hanya saja model itu nampaknya mengincar segmen konsumen terbatas. Desainnya tidak konvensional, daya jelajah di kisaran 200 km dan dijual Rp 800 jutaan.
PT EMI (Eurokars Motor Indonesia) tidak menampik bakal ada model baru khususnya BEV (Battery Electric Vehicle), sebagai salah satu bentuk dukungan pada komitmen elektrifikasi pemerintah.
“Rencana ke arah sana sudah ada,” kata Ricky Thio, Chief Operating Officer PT EMI kepada KatadataOTO, Rabu (28/05).
Dia menegaskan PT EMI menyambut baik pengembangan produk yang dilakukan oleh pihak Mazda.
Ia menegaskan Mazda EZ-6 adalah bagian dari langkah strategis elektrifikasi Mazda di pasar global.
“Saat ini kami masih menunggu arahan strategis dari Mazda Motor Corporation perihal rencana pemasaran (EZ-6) di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia,” tegas Ricky.
Sekadar informasi, Mazda EZ-6 atau 6e disebut sebagai penerus Mazda 6 yang masih menggunakan mesin konvensional alias ICE (Internal Combustion Engine).
Apabila dibandingkan dengan mobil listrik Mazda MX-30, EZ-6 dibekali jarak tempuh lebih mumpuni yaitu 600 km dalam satu kali pengisian daya.
Meskipun pasar sedan di Indonesia terbilang kecil, di segmen EV peminatnya bertumbuh. Hal ini terlihat dari respons positif konsumen terhadap BYD Seal yang debut tahun lalu.
Hanya saja Mazda perlu memperhatikan faktor harga apabila berniat melawan pabrikan otomotif Cina. Sebab BYD Seal dilego Rp 600 jutaan sampai Rp 700 jutaan dan bakal dirakit lokal.
Rival sedan EV lain seperti Hyundai Ioniq 6 masih di angka Rp 1 miliar ke atas dan berstatus CBU (Completely Built Up). PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) belum ada rencana merakit model tersebut di fasilitas mereka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Desember 2025, 21:08 WIB
24 Desember 2025, 14:49 WIB
24 Desember 2025, 12:00 WIB
24 Desember 2025, 10:00 WIB
23 Desember 2025, 14:00 WIB
Terkini
25 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah diminta untuk membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pasar motor baru berkembang di 2026
24 Desember 2025, 21:08 WIB
VinFast berhasil membuktikan komitmen jangka panjangnya mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia
24 Desember 2025, 21:00 WIB
Veda Ega Pratama akan memperkuat Honda Team Asia ketika melakoni musim perdananya dalam ajang Moto3 2026
24 Desember 2025, 20:00 WIB
Menurut pantauan KatadataOTO, kelangkaan BBM Shell sudah terjadi sejak Selasa (23/12) sore di beberapa lokasi
24 Desember 2025, 19:00 WIB
Ford berniat memanfaatkan fasilitas milik Handal, sebelum membuat pabrik sendiri di Indonesia pada 2028
24 Desember 2025, 18:00 WIB
BYD Racco hadir di sela Japan Mobility Show 2025, ganggu pasar kei car yang didominasi mobil bermesin bensin
24 Desember 2025, 17:03 WIB
Audi hanya menjual 14 unit mobil mewah di periode Januari-November 2025, BMW justru tembus 2.000 unit
24 Desember 2025, 14:49 WIB
Ketatnya persaingan membuat dua merek mobil Cina, Zeekr dan Smart tak lagi terdengar kabarnya di dalam negeri