Merek Mobil Mewah Eropa Babak Belur Hadapi Transisi EV
28 Mei 2025, 20:00 WIB
Kabar kehadirannya mulai terdengar, PT EMI ungkap ketertarikannya memboyong Mazda EZ-6 ke pasar Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Persaingan mobil listrik di pasar global semakin sengit dari waktu ke waktu. Apalagi dengan kehadiran banyak produk asal Tiongkok.
Produsen Jepang perlu memperkenalkan lebih banyak model inovatif dengan banderol menarik jika ingin menghadapi menjamurnya merek Cina, khususnya produk elektrifikasi.
Mazda sebagai salah satu pabrikan Jepang saat ini baru memiliki satu EV (Electric Vehicle) di RI, yakni MX-30.
Hanya saja model itu nampaknya mengincar segmen konsumen terbatas. Desainnya tidak konvensional, daya jelajah di kisaran 200 km dan dijual Rp 800 jutaan.
PT EMI (Eurokars Motor Indonesia) tidak menampik bakal ada model baru khususnya BEV (Battery Electric Vehicle), sebagai salah satu bentuk dukungan pada komitmen elektrifikasi pemerintah.
“Rencana ke arah sana sudah ada,” kata Ricky Thio, Chief Operating Officer PT EMI kepada KatadataOTO, Rabu (28/05).
Dia menegaskan PT EMI menyambut baik pengembangan produk yang dilakukan oleh pihak Mazda.
Ia menegaskan Mazda EZ-6 adalah bagian dari langkah strategis elektrifikasi Mazda di pasar global.
“Saat ini kami masih menunggu arahan strategis dari Mazda Motor Corporation perihal rencana pemasaran (EZ-6) di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia,” tegas Ricky.
Sekadar informasi, Mazda EZ-6 atau 6e disebut sebagai penerus Mazda 6 yang masih menggunakan mesin konvensional alias ICE (Internal Combustion Engine).
Apabila dibandingkan dengan mobil listrik Mazda MX-30, EZ-6 dibekali jarak tempuh lebih mumpuni yaitu 600 km dalam satu kali pengisian daya.
Meskipun pasar sedan di Indonesia terbilang kecil, di segmen EV peminatnya bertumbuh. Hal ini terlihat dari respons positif konsumen terhadap BYD Seal yang debut tahun lalu.
Hanya saja Mazda perlu memperhatikan faktor harga apabila berniat melawan pabrikan otomotif Cina. Sebab BYD Seal dilego Rp 600 jutaan sampai Rp 700 jutaan dan bakal dirakit lokal.
Rival sedan EV lain seperti Hyundai Ioniq 6 masih di angka Rp 1 miliar ke atas dan berstatus CBU (Completely Built Up). PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) belum ada rencana merakit model tersebut di fasilitas mereka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Mei 2025, 20:00 WIB
28 Mei 2025, 19:00 WIB
28 Mei 2025, 07:00 WIB
27 Mei 2025, 21:10 WIB
27 Mei 2025, 18:00 WIB
Terkini
29 Mei 2025, 09:00 WIB
Suzuki Fronx resmi meluncur di RI dan sudah dirakit lokal, bakal diekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara
29 Mei 2025, 07:00 WIB
New Mitsubishi Xpander Cross 2025 tampil semakin macho dengan sejumlah ubahan menarik yang fokus kenyamanan
28 Mei 2025, 22:00 WIB
Garda Oto menghadirkan layanan terbaru Virtual Survey sebagai inovasi anyar menyambut usia tiga dekade
28 Mei 2025, 21:00 WIB
Marc Marquez merasa kebangkitan Yamaha bersama Quartararo di MotoGP 2025 menjadi ancaman nyata bagi Ducati
28 Mei 2025, 20:00 WIB
Produsen mobil mewah asal Eropa tidak siap hadapi transisi elektrifikasi, lakukan banyak pengurangan pegawai
28 Mei 2025, 19:00 WIB
Walaupun jadi sorotan di berbagai negara, produsen mobil Cina masih punya satu tantangan di pasar otomotif
28 Mei 2025, 18:00 WIB
Harga Jaecoo J7 dan J8 disebut-sebut segera diumumkan, sebelum gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang
28 Mei 2025, 17:00 WIB
Suzuki Fronx hadir dengan fitur keselamatan lengkap untuk memberi ketenangan lebih kepada para pelanggan