VinFast Komitmen Produksi Lokal Model-Model EV Tersubsidi
30 Desember 2025, 16:00 WIB
Tidak hanya melakukan PHK, Nissan batalkan rencana pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Jepang
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Manufaktur otomotif asal Jepang, Nissan terus mengalami tantangan. Di tengah ketatnya persaingan mobil listrik, Nissan justru membatalkan pembangunan pabrik baterai EV (Electric Vehicle) di Jepang.
Perlu diketahui, awalnya Nissan memiliki rencana untuk melakukan pengembangan baterai mobil listrik secara mandiri guna menekan harga produksi di masa mendatang.
Baterai yang bakal diproduksi seharusnya merupakan LFP (Lithium Ferro Phosphate) untuk nantinya disematkan ke lini kendaraan listrik Nissan pada tahun fiskal 2028.
Fasilitas perakitan baterai EV Nissan adalah bagian dari investasi Nissan sebesar 1 miliar USD.
Ditambah lagi pemerintah Jepang dikabarkan bakal memberikan dana tambahan sampai 384 juta USD guna membantu menjaga persediaan domestik Nissan.
Sebelum pembatalan rencana pembangunan pabrik baterai EV, Nissan juga telah menutup fasilitas produksi di Wuhu, Cina karena anjloknya penjualan di negeri tirai bambu.
Bukan jadi hal mengejutkan, apalagi jika mengingat Nissan mencatatkan kerugian bersih 750 miliar yen (Rp 84 triliun) selama tahun fiskal 2024 atau periode April 2024 sampai Maret 2025.
Sementara itu di Indonesia, Nissan mengikuti langkah pabrikan Jepang lain yang masih lebih fokus pada penjualan mobil hybrid atau HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Isu kebangkrutan di Jepang dan pasar global sempat ditepis oleh perwakilan Nissan Indonesia.
“Saya rasa pasar Indonesia tidak (terdampak) ya. Karena ordering (unit) kita sudah fix sekarang,” kata Caca Tobing, National Sales Head PT NMDI (Nissan Motor Distributor Indonesia) di Senayan beberapa waktu lalu.
Penjualan mereka sejauh ini diklaim baik, dengan MPV (Multi Purpose Vehicle) teranyar Serena e-Power sebagai salah satu kontributor terbesar.
“Kontribusinya (penjualan Nissan Serena e-Power) bisa 50 persen. Makanya menurut kita, e-Power itu jawaban dari kebutuhan pelanggan Indonesia,” tegas Caca.
Hingga saat ini, pihak Nissan belum menunjukkan ketertarikan buat menghadirkan mobil listrik baru. Satu-satunya EV dari Nissan adalah Leaf.
Produk lain yang disinyalir hadir ke Tanah Air dalam waktu dekat ini adalah generasi terbaru dari X-Trail e-Power, menambah opsi mobil hybrid bagi konsumen dalam negeri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Desember 2025, 16:00 WIB
30 Desember 2025, 13:00 WIB
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 19:00 WIB
Pelarangan door handle elektrik bergaya flush atau hidden pada mobil Cina bakal merevolusi desain kendaraan
30 Desember 2025, 18:00 WIB
Di 2025 angka penjualan mobil Cina diprediksi tembus 27 juta unit, sementara pabrikan Jepang 25 juta unit
30 Desember 2025, 17:18 WIB
Francesco Bagnaia diminta untuk bisa kembali berjuang di barisan terdepan ketika mengarungi MotoGP 2026
30 Desember 2025, 16:00 WIB
VinFast Indonesia mengatakan bahwa mereka siap memenuhi kewajibannya atas insentif CBU yang telah didapatkan
30 Desember 2025, 15:00 WIB
Ucok harus mengeluarkan dana hampir Rp 1 miliaran untuk memodifikasi Yamaha Xmax berkelir dominan biru
30 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut data Kemenhub, motor listrik yang telah mengantongi SRUT di 2025 baru 55.059 unit atau turun 28,6 persen
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya