Hyundai Stargazer Cartenz Dikabarkan Pakai Kamera 360
15 Juli 2025, 17:00 WIB
Nissan dikabarkan bakal jual kantor pusat mereka di Yokohama untuk mendapatkan dana segar dan selamatkan perusahaan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Tekanan keuangan pada Nissan masih terus berlanjut. Pabrikan asal Jepang tersebut pun dikabarkan telah membuka kemungkinan untuk menjual kantor pusat mereka yang berada di Yokohama, Jepang.
Bahkan Nissan dikabarkan sudah memasukkan kantor ke dalam aset yang akan mereka jual hingga Maret 2026. Dilansir dari Carscoops, langkah tersebut dinilai bisa membuat perusahaan bisa bertahan lebih lama.
Meski demikian hal tersebut tentunya tidak mudah. Pasalnya lokasi itu sudah menjadi kantor pusat Nissan sejak relokasi dari Tokyo di 2009 dan sangat strategis karena dekat dengan stasiun Yokohama yang sibuk.
Properti diperkirakan memiliki nilai lebih dari 100 miliar yen atau setara Rp 11,3 triliun. Dana itu tentunya bisa membantu keuangan perusahaan untuk menutup tujuh dari 17 pabrik globalnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan tengah dalam masalah keuangan yang cukup parah. Terutara setelah merger dengan Honda mengalami kegagalan.
Meski demikian Toyota justruk sempat diisukan membuka komunikasi dengan Nissan. Perusahaan otomotif terbesar itu dikabarkan berencana untuk membentuk aliansi.
Sayangnya sampai berita ini dibuat belum ada informasi lanjutan terkait kabar tersebut. Akan tetapi Ivan Espinosa, CEO Nissan mengatakan bahwa mereka terbuka pada segala peluang kerja sama.
Namun prioritas utama mereka sekarang adalah menstabilkan kondisi keuangan perusahaan terlebih dahulu.
Demi mengurangi pengeluaran, Nissan pun telah melakukan beberapa langkah strategis. Termasuk diantaranya memecat 10.000 pekerja di seluruh dunia.
Dengan ini maka Nissan kemungkinan bakal melakukan PHK pada 20.000 orang atau sekitar 15 persen dari total tenaga kerja mereka secara global. Jumlah tercapai selama tahun fiskal 2024 atau sepanjang 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.
Selain itu Nissan juga membatalkan pembangunan pabrik baterai EV (Electric Vehicle) di Jepang. Mereka bahkan telah menutup fasilitas produksi di Wuhu, Cina karena anjloknya penjualan di negeri tirai bambu.
Semua langkah yang dilakukan diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan setelah mengalami kerugian 750 miliar yen atau sekitar Rp 84 triliun selama tahun fiskal 2024.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Juli 2025, 17:00 WIB
15 Juli 2025, 10:00 WIB
15 Juli 2025, 09:00 WIB
14 Juli 2025, 17:01 WIB
14 Juli 2025, 10:00 WIB
Terkini
15 Juli 2025, 17:00 WIB
Sejumlah fitur dikabarkan bakal disematkan pada Hyundai Stargazer Cartenz termasuk kamera 360 untuk tingkatkan keselamatan
15 Juli 2025, 16:00 WIB
BAIC BJ30 Hybrid siap jadi pilihan baru SUV boxy ramah lingkungan, hadir perdana di RI melalui GIIAS 2025
15 Juli 2025, 15:00 WIB
IBID baru saja membuka kantor anyar di Jakarta Timur dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap lagi
15 Juli 2025, 14:00 WIB
Pemerintah DKI berencana bangun tempat parkir di daerah penyangga agar masyarakat tidak bawa kendaraan ke Jakarta
15 Juli 2025, 13:16 WIB
Alex Marquez berhasil menunjukkan talenta istimewanya pada gelaran MotoGP Jerman 2025 akhir pekan kemarin
15 Juli 2025, 12:04 WIB
Dari antara dua model anyar yang diperkenalkan, Geely Starship 7 PHEV diyakini hadir perdana di GIIAS 2025
15 Juli 2025, 11:00 WIB
Jorge Martin dikabarkan bakal kembali balapan di MotoGP Ceko 2025 akhir pekan nanti guna menantang Marquez
15 Juli 2025, 10:00 WIB
Meski sudah dipamerkan tetapi Wuling Mitra EV baru akan diproduksi pada akhir kuartal ketiga tahun ini