Suspensi DiSus-C New BYD Seal 2025, Begini Cara Kerjanya
26 Mei 2025, 18:00 WIB
Nissan dikabarkan bakal jual kantor pusat mereka di Yokohama untuk mendapatkan dana segar dan selamatkan perusahaan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Tekanan keuangan pada Nissan masih terus berlanjut. Pabrikan asal Jepang tersebut pun dikabarkan telah membuka kemungkinan untuk menjual kantor pusat mereka yang berada di Yokohama, Jepang.
Bahkan Nissan dikabarkan sudah memasukkan kantor ke dalam aset yang akan mereka jual hingga Maret 2026. Dilansir dari Carscoops, langkah tersebut dinilai bisa membuat perusahaan bisa bertahan lebih lama.
Meski demikian hal tersebut tentunya tidak mudah. Pasalnya lokasi itu sudah menjadi kantor pusat Nissan sejak relokasi dari Tokyo di 2009 dan sangat strategis karena dekat dengan stasiun Yokohama yang sibuk.
Properti diperkirakan memiliki nilai lebih dari 100 miliar yen atau setara Rp 11,3 triliun. Dana itu tentunya bisa membantu keuangan perusahaan untuk menutup tujuh dari 17 pabrik globalnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan tengah dalam masalah keuangan yang cukup parah. Terutara setelah merger dengan Honda mengalami kegagalan.
Meski demikian Toyota justruk sempat diisukan membuka komunikasi dengan Nissan. Perusahaan otomotif terbesar itu dikabarkan berencana untuk membentuk aliansi.
Sayangnya sampai berita ini dibuat belum ada informasi lanjutan terkait kabar tersebut. Akan tetapi Ivan Espinosa, CEO Nissan mengatakan bahwa mereka terbuka pada segala peluang kerja sama.
Namun prioritas utama mereka sekarang adalah menstabilkan kondisi keuangan perusahaan terlebih dahulu.
Demi mengurangi pengeluaran, Nissan pun telah melakukan beberapa langkah strategis. Termasuk diantaranya memecat 10.000 pekerja di seluruh dunia.
Dengan ini maka Nissan kemungkinan bakal melakukan PHK pada 20.000 orang atau sekitar 15 persen dari total tenaga kerja mereka secara global. Jumlah tercapai selama tahun fiskal 2024 atau sepanjang 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.
Selain itu Nissan juga membatalkan pembangunan pabrik baterai EV (Electric Vehicle) di Jepang. Mereka bahkan telah menutup fasilitas produksi di Wuhu, Cina karena anjloknya penjualan di negeri tirai bambu.
Semua langkah yang dilakukan diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan setelah mengalami kerugian 750 miliar yen atau sekitar Rp 84 triliun selama tahun fiskal 2024.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Mei 2025, 18:00 WIB
26 Mei 2025, 17:00 WIB
26 Mei 2025, 11:00 WIB
26 Mei 2025, 09:00 WIB
25 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
27 Mei 2025, 14:00 WIB
Mobil listrik Geely EX5 bakal tersedia dalam varian terbaru dengan jarak tempuh lebih jauh di 610 km
27 Mei 2025, 13:00 WIB
Di tengah pelemahan daya beli, PT CSI yakin Chery Tiggo 8 CSH bisa terjual sebanyak 1.000 unit per bulan
27 Mei 2025, 12:00 WIB
Baru-baru ini beredar kabar tilang ETLE tidak hanya untuk mobil dan motor saja, namun pejalan kaki juga kena
27 Mei 2025, 11:00 WIB
New Mitsubishi Xpander 2025 varian Exceed Tourer hadir dengan lebih banyak fitur baru yang manjakan konsumen
27 Mei 2025, 10:00 WIB
Yamaha Fazzio Hybrid disulap jadi motor retro yang pet friendly oleh aktris Zee Asadel, cek detail ubahannya
27 Mei 2025, 09:00 WIB
Lama tak terdengar kabarnya setelah debut di GJAW 2024, Aletra umumkan L8 resmi dirakit lokal di Purwakarta
27 Mei 2025, 08:00 WIB
Deltalube mengaku sedang mempersiapkan produk khusus mobil listrik untuk diniagakan di pasar Indonesia
27 Mei 2025, 07:00 WIB
Pelanggan Mobil Lubricants berkesempatan mendapatkan logam mulia seberat 50 gram bila melakukan penggantian pelumas